0

"Uang sebesar Rp5 miliar lebih yang diterima Ganjar Siswo Pramono berasal dari Direktur PT Galvani dan puluhan kontraktor yang mengerjakan proyek APBD Pemkot Surabaya. Apakah hanya Ganjar Siswo Pramono yang terlibat ? Adakah Korupsi dilakukan satu orang ? mungkinkah uang berjalan ditempat atau mengalir keatas sebab yang mengalir kebawah adalah air. Apakah penyidik Kejati Jatim akan menggungkap Kasus ini hingga tuntas atau hanya berhenti di Ganjar Siswo Pramono saja ?. Andai saja KPK yang menangani kasus ini, maka ceritanya akan lain, Tersangkanya pun bukan lagi satu orang meliainkan lebih."

BERITAKORUPSI.CO
Kasus dugaan gratifikasi dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) yang menjerat Ganjar Siswo Pramono, mantan Kepala Bidang (Kabid) Pekerjaan Umum (PU) Pemkot Surabaya, terus memanas di Pengadilan Tipikor Surabaya.

JPU menyebutkan, bahwa uang sebesar Rp5 miliar lebih yang diterima Ganjar Siswo Pramono berasal dari Direktur PT Calvary Abadi dan puluhan kontraktor yang mengerjakan proyek APBD Pemkot Surabaya.

Lalu apakah hanya Ganjar Siswo Pramono yang terlibat ? Adakah Korupsi dilakukan satu orang ? mungkinkah uang berjalan ditempat atau mengalir keatas sebab yang mengalir kebawah adalah air?. Apakah penyidik Kejati Jatim akan menggungkap Kasus ini hingga tuntas atau hanya berhenti di Ganjar Siswo Pramono saja ?. Andai saja KPK yang menangani kasus ini, maka ceritanya akan lain, Tersangkanya pun bukan lagi satu orang meliainkan lebih.

Dengan dakwaan menerima suap fantastis senilai lebih dari Rp5 miliar dan 45.000 Dolar Singapura, sorotan kini tak hanya tertuju pada Ganjar, tetapi juga pada para pemberi suap yang seolah luput dari jerat hukum.

Uang Rp5 Miliar Lebih Mengalir, dari Siapa ke Siapa Saja?

Dalam surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) dengan jelas membeberkan asal usul uang haram itu berasal dari Direktur PT Calvary Abadi dan puluhan kontraktor penggarap proyek APBD Pemkot Surabaya sejak 2017 - 2022. Nilai ini melonjak dari estimasi awal Kejati Jatim Rp3,6 miliar saat penetapan tersangka pada 3 Juni 2025. Ganjar diduga menyamarkan dana dengan menukar Dolar Singapura ke Rupiah dan mendepositokannya.

Kontraktor Pemberi Suap: Penonton di Kelas VVIP?

Pertanyaan besar muncul: lalu bagaimana dengan para kontraktor si pemberi suap? Apakah mereka hanya sebagai penonton di kelas VVIP bersama pengawalnya, menyaksikan drama persidangan ini tanpa tersentuh hukum?

Apakah Kejati Jatim kesulitan atau memang menganggap bahwa pemberi uang kepada Terdakwa tidak cukup bukti untuk menyeretnya sebagai Tersangka? Padahal, dakwaan JPU cukup jelas menyebut nama Direktur PT Calvary Abadi dan puluhan kontraktor lainnya.

Mengapa berbeda penanganan Korupsi antara Kejaksaan dengan kpk?

Beberapa kasus yang ditangani KPK terkait pejabat daerah yang terseret Kasus korupsi menerima gratifikasi dari pengusaha, KPK tidak hanya menetapkan si pejabat sebagai Tersangka melainkan sipemberi. Diantaranya;

1. Situbondo: KPK tahan 5 kontraktor pemberi suap eks Bupati Karna Suswandi, termasuk direktur CV Ronggo, CV Karunia, dan PT Badja Karya Nusantara, terkait "ijon" proyek Dana PEN 2021-2024.

2. Ogan Komering Ulu: KPK jerat 4 kontraktor pemberi suap proyek PUPR, seperti AT alias AG dan MSB.

3. Sidoarjo (Jatim): Bos kontraktor Ibnu Gofur dan Totok Sumedi divonis 20 bulan penjara karena suap Bupati Saiful Ilah terkait proyek infrastruktur. Dan beberapa kasus lainnya.

Kasus-kasus ini dibuktikan oleh KPK untuk menguungkap jaringan lengkap: pemberi dan penerima sama-sama diproses hukum.

Sedangkan kasus yang tak kunjung tuntas ditangan Kejati Jatim, diantaranya;

1. Kasus perkara Korupsi dana hibah PNPM tahun 2008 yang merugikan keuangan negara sebesar Rp177 miliar

2. Kasus Kredit Bank Jatim Cabang Kepanjen, Kabupaten Malang yang merugikan keuangan negara sebesar Rp177 miliar.

Korupsi Bukan Soliter: Aliran ke Atas?

Apakah korupsi hanya dilakukan satu orang saja? "Mungkinkah seorang wanita melahirkan tanpa ada pasangannya?". Mungkinkah uang sebesar Rp5 miliar lebih  "berjalan di tempat" atau mengalir ke atas—sebab yang mengalir ke bawah adalah air?

Ujian Kejati Jatim: Tuntas atau Hanya Berhenti di Ganjar Siswo Pramono?

Pertanyaan krusial lainnya adalah: Apakah penyidik Kejati Jatim akan mengungkap kasus ini hingga tuntas, atau hanya berhenti di Ganjar Siswo Pramono saja? Andai saja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menangani kasus ini, maka ceritanya akan lain; tersangkanya pun bukan lagi satu orang melainkan lebih, seperti yang sering terjadi dalam kasus-kasus korupsi besar yang diungkap KPK. Contohnya, kasus korupsi dana hibah Jatim yang menetapkan 21 tersangka

Integritas antikorupsi diuji:

Masyarakat menantikan bagaimana kelanjutan persidangan ini, apakah akan ada nama-nama lain yang terungkap dalam lingkaran gratifikasi proyek-proyek Pemkot Surabaya JPU dan Majelis Hakim Pengadilan Topikor Surabaya akan fokus satu orang saja?. Apakah Integritas sistem antikorupsi di negeri ini sedang dipertaruhkan?. (Jen)

Posting Komentar

Tulias alamat email :

 
Top