Apakah Tangisan Dyah Wahyu Ernawati Selaku Kadis Kelautan Dalam Persidangan Karena Takut Akan Jadi Tersangka?

<div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrAh-I7wVgPIFdLQDIMvBOfpD12mfYI3671DR8cYKaENiUfIHK5qi1uVW0fHHBPP3nt0UDnB7rryPwkJc9yuXpfCQZ4QoL-amCTFHhXaVXQu-TYvM74zdAje5GMuUrY7ir0zd0i6gb8UPSGoaTWN_mTDwK_DCRMDqUEqz51YzZs2HAPGAd-YSfKTZalLg/s1280/2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrAh-I7wVgPIFdLQDIMvBOfpD12mfYI3671DR8cYKaENiUfIHK5qi1uVW0fHHBPP3nt0UDnB7rryPwkJc9yuXpfCQZ4QoL-amCTFHhXaVXQu-TYvM74zdAje5GMuUrY7ir0zd0i6gb8UPSGoaTWN_mTDwK_DCRMDqUEqz51YzZs2HAPGAd-YSfKTZalLg/w640-h360/2.jpg" width="640" /></a></div><h3><span style="font-size: large;"><span style="color: red;"><b>“Berani dan mampukah penyidik Kejari Pacitan untuk menyeret pihak-pihak yang terlibat dalam perkara Korupsi proyek pekerjaan Pelabuhan Perikanan Tamperan (PPT) Kabupaten Pacitan pada tahun 2021, diantaranya Very Purwo Nugroho selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK); Yulianto dan M. Faraihan Febrianto alias Rere sebagai pelaksana pekerjaan  dari CV. Liga Utama termasuk Dyah Wahyu Ernawati Selaku Pengguna Anggaran (PA) sekaligus Kadis Kelautan Pemprov Jatim?”.</b></span></span></h3><span style="font-size: medium;"><b>BERITA<span style="color: red;">KORUPSI</span>.co - </b></span><br />Ketika seseorang menangis bukan berarti karena sedih, tetapi bisa jadi karena terharu, bahagia atau merasa ketakutan akan terjadi sesuaatu pada dirinya. Apalagi yang menangis itu adalah seorang saksi di persidangan dalam perkara pidana Korupsi sebagai salah sorang yang turut bertanggung jawab atau bersalah dalam perkara tersebut lalu merasa merasa turut bersalah atau turut beranggung jawab sehingga merasa takut akan dijadikan sebagai Tersangka<br /><br />Dan mungkin hal inilah yang ada dibenak Dr. Ir. Dyah Wahyu Ernawati, MA hingga menangis sesengukan di persidangan di Pengadilan Tipikor pada PN Surabaya Jalan Raya Juanda Sidoarjo, Jawa Timur pada Selasa, 23 April 2024 saat dihadirkan sebagai saksi dalam perkara Tindak Pidana Korupsi proyek pekerjaan pembangunan Pelabuhan Perikanan Tamperan (PPT) Kabupaten Pacitan pada tahun 2021 yang menelan anggaran dari ABPD Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2021 sebesar Rp8.544.367.000 dan anggaran untuk pekerjaan Pengawasan sebesar Rp760.000.000 hingga merugikan keuangan/perekonomian negara sebesar Rp2.647.750.393,50 sesuai hasil audit Inspektorat Kabupaten Pacitan Nomor : X.760/80/408.49/2022 tanggal 10 Oktober 2022 dengan Terdakwa Ir. Miftahul Arifin, MM selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur<br /><br />Dalam kasus perkara ini, dua pihak swasta sudah Diadili terlebih dahulu dan sudah berstatus Terpidana  berdasarkan putusan Mahkamah Agung RI, yaitu Mohammad Jasuli selaku Direktur CV. Liga Utama sebagai  pemenang lelang, dan Terpidana Drs. Warji, ST (berkas perkara penuntutan terpisah) selaku Direktur CV. Dinamika Raya sebagai Konsultan Pengawas dalam pekerjaaan proyek pekerjaan pembangunan Pelabuhan Perikanan Tamperan (PPT) Kabupaten Pacitan pada tahun 2021  <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEioVczLzBF_eiL42nxn_fLDV-9jLHsAsRj1wSD7zbCB2nEobJtq_LRv6tyxCBVxIz7FR83D1GjpRePbmcreshTXWqr5Rdkxvgns8k__1SiSH4e_nzk0Y8F6Kked3w3JVTLBL39XQ0ZJVTseTS__x9wCOarkzSV557Z15oHZ0Q2Q8tl2ybvHPpuUzNvqRD0/s640/3..jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="288" data-original-width="640" height="288" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEioVczLzBF_eiL42nxn_fLDV-9jLHsAsRj1wSD7zbCB2nEobJtq_LRv6tyxCBVxIz7FR83D1GjpRePbmcreshTXWqr5Rdkxvgns8k__1SiSH4e_nzk0Y8F6Kked3w3JVTLBL39XQ0ZJVTseTS__x9wCOarkzSV557Z15oHZ0Q2Q8tl2ybvHPpuUzNvqRD0/w640-h288/3..jpg" width="640" /></a></div><span style="color: red; font-size: large;">Baca juga:</span><br /><span style="color: red; font-size: medium;">Ir. Miftahul Arifin, MM Selaku PPK Dinas Kelautan dan Perikanan Pemrov. Jatim Diadili Karena Dugaan Korupsi Rp2,6 M - <a href="https://www.beritakorupsi.co/2024/03/ir-miftahul-arifin-mm-selaku-ppk-dinas.html">https://www.beritakorupsi.co/2024/03/ir-miftahul-arifin-mm-selaku-ppk-dinas.html</a></span><br /><br /><span style="color: red; font-size: medium;">Dua Terdakwa Korupsi Pembangunan PPT Kab.Pacitan Rp2.6 M Di Vonis Berbeda. Bagaimana Nasib PPK? - <a href="http://www.beritakorupsi.co/2023/03/dua-terdakwa-korupsi-pembangunan-ppt.html">http://www.beritakorupsi.co/2023/03/dua-terdakwa-korupsi-pembangunan-ppt.html</a>  <br /><br />Majelis Hakim Perintahkan JPU Kejari Pacitan Untuk Mencari Tahu Siapa Abdul Qodir - <a href="https://www.beritakorupsi.co/2024/04/majelis-hakim-perintahkan-jpu-kejari.html">https://www.beritakorupsi.co/2024/04/majelis-hakim-perintahkan-jpu-kejari.html</a></span><br /><br />Dr. Ir. Dyah Wahyu Ernawati, MA dihadirkan JPU Kejari Pacitan kehadapan Majelis Hakim di persidangan dalam perkara Tindak Pidana Korupsi pekerjaan pembangunan Pelabuhan Perikanan Tamperan (PPT) Kabupaten Pacitan pada tahun 2021 yang merugikan keuangan/perekonomian negara sebesar Rp2.647.750.393,50 dengan Terdakwa Ir. Miftahul Arifin, MM selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur<br /><br />Persidangan yang berlangsung secara Virtual (Zoom) di ruang sidang Cakra gedung Pengadilan Tipikor pada PN Surabaya Jalan Raya Juanda Sidarjo, Jawa Timur pada Selasa, 23 April 2024) dengan agenda mendengarkan keterangan saksi dengan Ketua Majelis Hakim Tongani, SH., MH yang dibantu dua hakim anggota yaitu Manambus Pasaribu, SH., MH dan Lujianto, SH., MH masing-masing Hakim Ad Hock serta Panitra Penganti (PP) I Wayan Soedasana Wibawa, SH., MH yang dihadiri Tim Penasehat Hukum Terdakwa dari LBH YLKI (Lembaga Bantuan Hukum Yayasan Legundi Keadilan Indonesia) dan dihadiri pula oleh Terdakwa melalui Virtual (Zoom) dari Rutan Kejaksaan Tinggi Jawa Timur Cabang Surabaya.   <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQ8S3V2eo42RXgDk2RaApfcG6iHxmgK1M-Y_VeGnB_tiJpAuxhq3P4sXVSkNUwU9Wvkbv_CIxQD0xaa0zrN2Rf0G0H9LWwIGvq8iLunx5W-zI7-oxrgbFluyoNErfRQn0F1_4y1xjsDhKsuPiEJ0xmroTIExY6PKBo3kgkJfzJ3VuMN3B1AammkN_3HRw/s640/IMG-20240305-WA0010.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="480" data-original-width="640" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQ8S3V2eo42RXgDk2RaApfcG6iHxmgK1M-Y_VeGnB_tiJpAuxhq3P4sXVSkNUwU9Wvkbv_CIxQD0xaa0zrN2Rf0G0H9LWwIGvq8iLunx5W-zI7-oxrgbFluyoNErfRQn0F1_4y1xjsDhKsuPiEJ0xmroTIExY6PKBo3kgkJfzJ3VuMN3B1AammkN_3HRw/w640-h480/IMG-20240305-WA0010.jpg" width="640" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="color: red;">Terdakwa Ir. Miftahul Arifin, MM selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) </span></td></tr></tbody></table>Tangisan Dr. Ir. Dyah Wahyu Ernawati, MA di dipersidangan dihadapan Majelis Hakim, setelah dicecar puluhan pertanyaan oleh anggota Majelis Hakim Manambus Pasaribu, SH., MH terkait tugas dan kewenangan Dr. Ir. Dyah Wahyu Ernawati, MA selaku Pengguna Anggaran (PA) dalam kegiatan proyek pekerjaan pembangunan Pelabuhan Perikanan Tamperan (PPT) Kabupaten Pacitan pada tahun 2021 lalu yang juga menjabat Kepala Dinas Kelautan Pemprov Jatim yang sekarang menjabat sebagai Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pemprov Jatim<br /><br />Anggota Majelis Hakim Manambus Pasaribu, SH., MH menanyakkan saksi Dr. Ir. Dyah Wahyu Ernawati, MA terkait kelengkapan dokumen kontrak kerja, hasil progres kerja yang tidak sesuai dengan fakta dilapangan hingga menjadi perkara dan menyeret Ir. Miftahul Arifin, MM selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Mohammad Jasuli serta Terpidana Drs. Warji, ST <br /><br />“Bagaiamana saudara mengawasi pendelegasian saudara kepada PPK?. Apakah saudara memeriksa kelengkapan dokumen perjanjian kerja?, apakah saudara mengetahui progres pekerjaan?,” tanya Majelis Hakim Manambus Pasaribu, SH., MH. <br /><br />Mendengar pertanyaan Majelis Hakim, saksi Dr. Ir. Dyah Wahyu Ernawati, MA dengan enteng menjawab hanya mengetahui dari laporan anak buahnya. Dr. Ir. Dyah Wahyu Ernawati, MA pun tidak mengetahui secara jelas bagaimana proyek pekerjaan pembangunan Pelabuhan Perikanan Tamperan (PPT) Kabupaten Pacitan  <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgofh8tZiR2kmws1lS2jEDaYswxhZlIxuQdmyZwp-gUJHY7FmIJ4PC4Z9srxQkihbWxB_Z5T8MIBgCllAyuORJswyJ-mkzNpCv0l-J_MGBSFwjm_KREe6yPAs2P3Z7XPPDpq6I4CmPlMtbp7vaEAMOfiY2LwADuq7ij5HNi2NqRZ6XVZtN6tCrWV76WVR8/s1280/1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgofh8tZiR2kmws1lS2jEDaYswxhZlIxuQdmyZwp-gUJHY7FmIJ4PC4Z9srxQkihbWxB_Z5T8MIBgCllAyuORJswyJ-mkzNpCv0l-J_MGBSFwjm_KREe6yPAs2P3Z7XPPDpq6I4CmPlMtbp7vaEAMOfiY2LwADuq7ij5HNi2NqRZ6XVZtN6tCrWV76WVR8/w640-h360/1.jpg" width="640" /></a></div>Anggota Majelis Hakim Manambus Pasaribu, SH., MH pun menanyakkan saksi Dr. Ir. Dyah Wahyu Ernawati, MA tentang SPM atau surat perintah membayar sehingga uang pun dicairkan ke perusahaan yang mengerjakan proyek pekerjaan pembangunan Pelabuhan Perikanan Tamperan (PPT) Kabupaten Pacitan yang tidak sesuai dengan aturan, diantaranya progres pekerjaan yang sebenarnya hanya 46 persen namun dibuat oleh PPK menjadi 52 persen lebih<br /><br />“Harusnya saudara ikut bertanggung jawab disini. Kegiatan ini hingga merugikan sebesar dua koma enam miliar (Rp2.647.750.393,50). Saudara menandatangani SPM  kan, makanya cairlah barang (uang) itu,” kata Majelis Hakim Manambus Pasaribu, SH., MH<br /><br /><span style="color: red; font-size: large;">Baca juga:</span><br /><span style="color: red; font-size: medium;">Majelis Hakim Perintahkan JPU Kejari Pacitan Untuk Memeriksa Ir. Miftahol Arifin selaku PPK - <a href="http://www.beritakorupsi.co/2023/01/majelis-hakim-perintahkan-jpu-kejari.html">http://www.beritakorupsi.co/2023/01/majelis-hakim-perintahkan-jpu-kejari.html</a><br /><br />Bagaiamana Nasib Ir. Miftahol Arifin selaku PPK Dalam Perkara Korupsi Pembangunan Pelabuhan Perikanan Tamperan Pacitan? -  <a href="http://www.beritakorupsi.co/2023/01/bagaiamana-nasib-ir-miftahol-arifin.html">http://www.beritakorupsi.co/2023/01/bagaiamana-nasib-ir-miftahol-arifin.html</a><br /><br />Dua Terdakwa Korupsi Pembangunan PPT Kab.Pacitan Rp2.6 M Dituntut Berbeda - <a href="http://www.beritakorupsi.co/2023/02/dua-terdakwa-korupsi-pembangunan-ppt.html">http://www.beritakorupsi.co/2023/02/dua-terdakwa-korupsi-pembangunan-ppt.html</a></span>  <br /><br />Tak lama setelah itu, saksi Dr. Ir. Dyah Wahyu Ernawati, MA yang memegang microfon ditangan kirinya tiba-tiba diletakan di sampingnya lalu terdengar suara tangisan sesengukan<br /><br />“Maaf, saya terlau percaya,” ucap saksi Dr. Ir. Dyah Wahyu Ernawati, MA sambil menyeka air matanya dengan tissu<br /><br />Ada yang aneh dan sekaligus menjadi pertanyaan dari tangisan Dr. Ir. Dyah Wahyu Ernawati, MA selaku Pengguna Anggaran (PA) dalam kegiatan proyek pekerjaan pembangunan Pelabuhan Perikanan Tamperan (PPT) Kabupaten Pacitan pada tahun 2021 lalu yang juga menjabat Kepala Dinas Kelautan Pemprov Jatim yang sekarang menjabat sebagai Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pemprov Jatim   <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9xH5FKfDwKGnDZ0Xh4bV5bJw8u_3K_DSvAhbCokFkilVcPA47DCivngeRJ3ZREESNYIK5MldvA_dBEO1gNJxedEdSW8R0YPBRDtHVEFqK3bzm8tFWjTjaCYeUza-JrSLiirkA1506kVOjfkfS-pUhIZs_WptEpG3C3Th0nCIyyiWWqojaKLpJ5I9l91I/s640/1..jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="360" data-original-width="640" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9xH5FKfDwKGnDZ0Xh4bV5bJw8u_3K_DSvAhbCokFkilVcPA47DCivngeRJ3ZREESNYIK5MldvA_dBEO1gNJxedEdSW8R0YPBRDtHVEFqK3bzm8tFWjTjaCYeUza-JrSLiirkA1506kVOjfkfS-pUhIZs_WptEpG3C3Th0nCIyyiWWqojaKLpJ5I9l91I/w640-h360/1..jpg" width="640" /></a></div>Anehnya, penyidik Kejari Pacitan hanya menjadikan Dr. Ir. Dyah Wahyu Ernawati, MA sebagai “penonton di kelas VVIP” alias saksi, sementara cairnya uang rakyat lewat APBD Pemerintah Provinsi Jawa Timur tahun anggran 2021 sebesar 4 miliar rupiah hingga menimbulkan kerugian keuangan negara sebesar Rp2.6 miliar karena tandatangan Dr. Ir. Dyah Wahyu Ernawati, MA di dokumen SPM (surat perintah membayar).<br /><br />Andai saja Dr. Ir. Dyah Wahyu Ernawati, MA tidak menandatangani SPM dan turun langsung kelapangan di daerah Pacitan untuk melihat langsung hasil pekerjaan proyek dari uang hasil keringat masyarakat Jawa Timur, maka kasus inipun tidak akan samapi ke meja Majelis Hakim Pengadilan Tipikor untuk diadili<br /><br />Pertanyaannya adalah, apakah tangisan Dr. Ir. Dyah Wahyu Ernawati, MA karena merasa sedih menyaksikan manatan anak buahnya diadili sebagai Terdakwa sementara Ia (Dr. Ir. Dyah Wahyu Ernawati, MA) menjadi Saksi? Atau tangisan itu karena takut akan dijadikan sebagai Tersangka ?<br /><br />Pertanyaan selanjutnya, berani dan mampukah penyidik Kejari Pacitan untuk menyeret pihak-pihak yang terlibat dalam perkara Korupsi proyek pekerjaan Pelabuhan Perikanan Tamperan (PPT) Kabupaten Pacitan pada tahun 2021, diantaranya Very Purwo Nugroho selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK); Yulianto dan M. Faraihan Febrianto alias Rere sebagai pelaksana pekerjaan  dari CV. Liga Utama termasuk Dyah Wahyu Ernawati selaku Pengguna Anggaran (PA) yang juga menjabat Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Pemprov Jatim?<br /><br />Atau penyidik Kejari Pacitan menganggap bahwa Dr. Ir. Dyah Wahyu Ernawati, MA selaku Pengguna Anggaran yang juga menjabat Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Pemprov Jatim tidak mengetahui dan tidak bertanggung jawab karena yang paling bertanggung jawab adalah Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) yaitu Terdakwa Ir. Miftahul Arifin, MM?  <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyzeNK63aqVJ_4JmWc9dlLda6pHUbhl9emctRToc73PMMR86irvUVtxhtmsMO8YBEpvjlHNn12wM8Z9qF8BccSypCvv3wyKbAa6k956RY62reCS8vtfcfgje-Kia_u-I-Jc9kH5yqdQAdXAz7FH7cUx5zLfqO6QPSzNs-uE0CKwCDZQL1Tdfnmdzghl7w/s639/2...jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="328" data-original-width="639" height="328" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyzeNK63aqVJ_4JmWc9dlLda6pHUbhl9emctRToc73PMMR86irvUVtxhtmsMO8YBEpvjlHNn12wM8Z9qF8BccSypCvv3wyKbAa6k956RY62reCS8vtfcfgje-Kia_u-I-Jc9kH5yqdQAdXAz7FH7cUx5zLfqO6QPSzNs-uE0CKwCDZQL1Tdfnmdzghl7w/w640-h328/2...jpg" width="640" /></a></div>Atau adakah intervensi dari Kejaksaan Tinggi, sehingga penyidik Kejari Pacitan hanya cukup menyeret Ir. Miftahul Arifin, MM selaku PP dan dua Terpidana yakni Mohammad Jasuli selaku Direktur CV. Liga Utama sebagai  pemenang lelang, dan Terpidana Drs. Warji, ST (berkas perkara penuntutan terpisah) selaku Direktur CV. Dinamika Raya sebagai Konsultan Pengawas?<br /><br />Lalu apakah penyidik Kejari Pacitan juga beranggapan bawah Very Purwo Nugroho selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) juga sama dengan Dr. Ir. Dyah Wahyu Ernawati, MA selaku Pengguna Anggaran yang juga menjabat Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Pemprov Jatim, tidak mengetahui dan tidak terlibat walau dalam fakta persidangan sudah didengar dan dicatata JPU Kejari Pacitan?<br /><br />Lalu bagaimana pula dengan Yulianto dan M. Faraihan Febrianto alias Rere yang mengerjakan langsung proyek pekerjaan Pelabuhan Perikanan Tamperan (PPT) Kabupaten Pacitan pada tahun 2021 dan menandatangani kontrak dengan perusahaan kapal di Semanrang?<br /><br />Atau adakah kasus ini seperti yang menimpa Terdakwa Puji Triasmoro selaku Kepala Kejaksaan Negeri Bondowoso dan Alexander Kristian Diliyanto Silaen selaku Kasi Pidusu Kejari Bondowoso yang diadili dan divonis pidana penjara oleh Majelis Hakim Pengadilan Tipikor karena terbukti menerima suap penghentian perkara di Kejari Bondowoso pada tahun 2023???. (Jnt) <br /></div>

News Tipikor Apakah Tangisan Dyah Wahyu Ernawati Selaku Kadis Kelautan Dalam Persidangan Karena Takut Akan Jadi Tersangka?

“Berani dan mampukah penyidik Kejari Pacitan untuk menyeret pihak-pihak yang terlibat dalam perkara Korupsi proyek pekerjaan Pelabuhan Perik...

»

Puji Triasmoro selaku Kajari dan Alexander Silaen selaku Kasi Pidsus Kejari Bondowoso Dinyatakan Terbukti Menerima Suap Penghentian Perkara

<div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEIYtFwuslO4LZ2LSO4fKRPCRXKz8-INf8eX-glaNKZYroAq1J1trxm751fuTyllHOZpg9TLCNpofYRW3dzrYjHFrDDDb2855FWVOzqYyLl69UYX5j9DTZW2EdzRgPvbNJhvaAa7rMyEmJRim4qKXewdS_BF3-VcU52-CsblE0a1zNMJbVkqqytCj_J30/s1280/16.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEIYtFwuslO4LZ2LSO4fKRPCRXKz8-INf8eX-glaNKZYroAq1J1trxm751fuTyllHOZpg9TLCNpofYRW3dzrYjHFrDDDb2855FWVOzqYyLl69UYX5j9DTZW2EdzRgPvbNJhvaAa7rMyEmJRim4qKXewdS_BF3-VcU52-CsblE0a1zNMJbVkqqytCj_J30/w640-h360/16.jpg" width="640" /></a></div><h3><span style="color: red; font-size: large;">#Selain Puji Triasmoro dan Alexander Kristian Diliyanto Silaen, Dua Terdakwa lain selaku pemberi Suap juga dinyatakan bersalah dan dihukum penjara, yaitu Andhika Karya Wijaya, Yossy Sandra Setiawan. Lalu bagaimana “nasib” Kadis Pertanian H. Munandar, Pj. Kadis PU atau BSBK Ansori, Sekda Syaifullah, Wakil Bupati H. Irwan Bachtiar Rachmat, Bupati Drs. KH. Salwa Arifin dan anaknya, Ning Ulfa selalu anggota DPRD Bondowoso?#</span></h3><span style="font-size: medium;"><b>BERITA<span style="color: red;">KORUPSI</span>.co -</b></span> <br />"Uang bukanlah segalanya tetapi dengan uang bisa untuk segalanya termasuk memperjual belikan hukum”. Mungkin seperti ungkapan atau kalimat inilah yang ada dibenak Puji Triasmoro saat menjabat Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Bondowos dan Alexander Kristian Diliyanto Silaen selaku Kepala Seksi Tindak Pidana Khusus (Kasi Pidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Bondowoso sebagai aparat penegak hukum yang punya jabatan, kekuasaan dan kewenangan di wilayah hukum Kejaksaan Negeri Bondowoso<br /><br />Tetapi "mimpi tak selamanya indah, hayalan tak selamanya menjadi kenyataan dan harapan tak selalu tergapai serta uangpun bisa membawa petaka”. Dan mungkin seperti kalimat inipulah  yang saat ini dialami oleh Puji Triasmoro dan Alexander Kristian Diliyanto Silaen yang tertangkap tangan atau OTT KPK di Kantor Kejaksaan Negeri Bondowoso , Jalan Jenderal Ahmad Yani No.82, Penatu, Nangkaan, Kec. Bondowoso, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur pada Rabu, 15 November 2023<br /><br />Kasus yang menimpa Puji Triasmoro dan Alexander Kristian Diliyanto Silaen yang tertangkap tangan atau OTT KPK, bukan hanya mempermalukan diri sendiri atau sebagai pejabat aparat penegak hukum tetapi juga mempermalukan keluarganya dan membuyarkan cita-citanya untuk meraih bintang dipundaknya sambil  duduk dikursi kekuasaan tertinggi di lembaga Adiyaksa.  <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1tqKsjTq_rLHoI_82CqrF0k0da7UNq6_-005e77HXuTRyBMtdtmz2J1ZEN1sAbPpUFRLz6dKSqtLQBqQrj0vGZpa41_RMqkOd_Yvmc8abF8RC9yoWMKZkBv30bHDWA99-nVvFUuNgq6uS_R4j-h645hIOWk6T9KQC3lydW4O0ICr0lNt-R7dDvMLSkmo/s640/A..jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="326" data-original-width="640" height="326" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1tqKsjTq_rLHoI_82CqrF0k0da7UNq6_-005e77HXuTRyBMtdtmz2J1ZEN1sAbPpUFRLz6dKSqtLQBqQrj0vGZpa41_RMqkOd_Yvmc8abF8RC9yoWMKZkBv30bHDWA99-nVvFUuNgq6uS_R4j-h645hIOWk6T9KQC3lydW4O0ICr0lNt-R7dDvMLSkmo/w640-h326/A..jpg" width="640" /></a></div><span style="color: red; font-size: large;">Baca juga :</span><br /><span style="color: red; font-size: medium;">JPU KPK Menghadirkan Istri, Ayah, Om dan Saudara Terdakwa Dalam Sidang Korupsi Suap OTT KPK Di Bondowoso - <a href="https://www.beritakorupsi.co/2024/02/jpu-menghadirkan-istri-ayah-om-dan.html">https://www.beritakorupsi.co/2024/02/jpu-menghadirkan-istri-ayah-om-dan.html</a><br /><br />JPU KPK Menghadirkan Kasi Intel Kejari Bondowoso dan Kontraktor Dalam Sidang Korupsi Suap OTT KPK Terhadap Kajari Dkk - <a href="https://www.beritakorupsi.co/2024/03/jpu-kpk-menghadirkan-kasi-intel-">https://www.beritakorupsi.co/2024/03/jpu-kpk-menghadirkan-kasi-intel-</a></span><br /><br />Dan yang paling memalukan adalah, bahwa kasus OTT KPK terhadap Puji Triasmoro selaku Kajari Bondowos dan Alexander Kristian Diliyanto Silaen selaku Kasi Pidsus Kejari Bondowoso mencoreng wajah lembaga Adiyaksa di tanah air yang terjadi untuk kedua kalinya di Jawa Timur setelah KPK melakukan tangkap tangan terhadap Kepala Kejaksaan Negeri Pamekasan pada tahun 2017 <br /><br />Dari fakta persidangan yang terungkap adalah, bahwa total uang haram yang diterima Terdakwa Puji Triasmoro adalah sebesar Rp925 juta dan Terdakwa Alexander Kristian Diliyanto Silaen sebesaar Rp365 juta serta saksi Syamsu Yoni selaku Kepala Seksi Intelejen (Kasi Intel) Kejari Bondowoso sebesar ratusan juta <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrVNLxBvmSdrifcujFD9lL_lxItaNU0EKGJud7CVVeUVyRF6VkuneOA8FUs2YqZymd2SvLpu56zGo1eXiEx9Tzcwl_mZ1Klzi7B4BJUy7wIPRzRIaraFqVjPVoaMogrhF4_0bphqm0FP-XUW9vnCYbpHfA-xvUxlg3MIhyYcTDGLh8VZhIW3r198RaVvc/s1040/14.jpg" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" data-original-height="1040" data-original-width="468" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrVNLxBvmSdrifcujFD9lL_lxItaNU0EKGJud7CVVeUVyRF6VkuneOA8FUs2YqZymd2SvLpu56zGo1eXiEx9Tzcwl_mZ1Klzi7B4BJUy7wIPRzRIaraFqVjPVoaMogrhF4_0bphqm0FP-XUW9vnCYbpHfA-xvUxlg3MIhyYcTDGLh8VZhIW3r198RaVvc/w288-h640/14.jpg" width="288" /></a></div><br />Duit haram yang diterima Terdakwa Puji Triasmoro dan Terdakwa Alexander Kristian Diliyanto Silaen serta saksi Syamsu Yoni selaku Kasi Intel Kejari Bondowoso adalah berasal dari Andhika Imam Wijaya selaku Direktur PT Andhika Karya Wijaya, Yossy Sandra Setiawan selaku Direktur CV.Yoko, Tjahjono Gunawan selaku Direktur PT. Citra Pembangunan serta dari Kepala Dinas Pertanian dan dari Pj. Kepala Dinas PU atau yang sekarang menjadi Dinas Bina Sumber Daya Air dan Bina Konstruksi (BSBK) <br /><br />Sebanyak 5 perkara Penyelidikan yang dilakukan oleh Kejari Bondowoso terkait dugaan Korupsi Proyek APBD yang dikerjakan perusahaan milik Terdakwa Andhika Imam Wijaya selaku Direktur PT Andhika Karya Wijaya, Yossy Sandra Setiawan selaku Direktur CV.Yoko, dan Tjahjono Gunawan selaku Direktur PT. Citra yaitu ;<br /><span style="color: red;"><br />1. Surat Perintah Penyelidikan Nomor: PRIN-195/M.5.17/Fd.1/08/2023</span> untuk melaksanakan pengumpulan data dan keterangan terkait dengan Pekerjaan Kegiatan Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Rehabilitasi Puskesmas Wringin Kabupaten Bondowoso Tahun Anggaran 2019;<br /><br /><span style="color: red;">2. Surat Perintah Penyelidikan Nomor: PRIN-193/M.5.17/Fd.1/08/2023</span> untuk melaksanakan pengumpulan data dan keterangan terkait dengan kegiatan Pengadaan Pembangunan Gedung Kantor - Puskesmas Botolinggo (DAK-AFIRMASI) tahun anggaran 2020 pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso;<br /><br /><span style="color: red;">3. Surat Perintah Penyelidikan Nomor: PRIN-197/M.5.17/Fd.1/08/2023</span> untuk melaksanakan pengumpulan data dan keterangan terkait dengan kegiatan Rekonstruksi Jalan Krajan - Andungsari Kabupaten Bondowoso Tahun Anggaran 2021, pada Dinas Bina Marga Sumber Daya Air dan Bina Konstruksi (BSBK) Kabupaten Bondowoso.<br /><br /><span style="color: red;">4. Surat Perintah Penyelidikan Nomor PRIN-178/M.5.17/Fd.1/08/2023 tanggal 11 Agustus 2023</span> terkait dengan Pekerjaan Peningkatan Jembatan Blimbing (Widuri) Tahun Anggaran 2018, serta menunjuk Terdakwa selaku Jaksa Penyelidik<br /><br /><span style="color: red;">5. Surat Perintah Penyelidikan Nomor: PRIN-275/M.5.17/Fd.1/11/2023</span> untuk melaksanakan pengumpulan data dan keterangan terkait dengan Pengadaan Belanja Benih dan Asam Humad untuk Kawasan Bawang Putih Kegiatan Peningkatan Produksi Sayuran dan Tanaman Obat Program Peningkatan Produksi dan Nilai Tambah Hortikultura Kabupaten Bondowoso Pada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2019, <br /><br />Dan penanganan perkara Korupsi Penjualan Alisintan (alat mesin pertanian) berupa traktor roda 4 yang sudah menyeret 4 Terdakwa namun kemudian 1 dari 4 Terdakwa tersebut yaitu Sahni (72) divonis bebas oleh Mahkamah Agung RI.<br /><br /><span style="color: red; font-size: large;">Baca juga :</span><br /><span style="color: red; font-size: medium;">Kasus OTT KPK Di Bondowoso, Puji Triasmoro (Kajari) Dituntut 7.6 Thn dan Alexander Kristian Diliyanto Silaen (Kasi Pidsus) Dituntut 5.4 Tahun Penjara - <a href="https://www.beritakorupsi.co/2024/03/kasus-ott-kpk-di-bondowoso-puji.html?m=1">https://www.beritakorupsi.co/2024/03/kasus-ott-kpk-di-bondowoso-puji.html?m=1</a><br /><br />Kasus OTT KPK Terhadap Kajari dan Kasi Pidsus Kejari Bondowoso, 2 Kontraktor Dituntut Pidana Penjara Selama 2.6 Tahun - <a href="https://www.beritakorupsi.co/2024/03/kasus-ott-kpk-terhadap-kajari-dan-kasi.html?m=1">https://www.beritakorupsi.co/2024/03/kasus-ott-kpk-terhadap-kajari-dan-kasi.html?m=1</a></span>  <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUa12wIXXbu26-1i5HPHY4urwpYbbExEvKQnwdVpNjAkA4RkNNOAIoF3ZKc6TT7B4dbAfCbQ-LgZUj_PPzPGaIKjAJRkOfdYKM2xZUnRxgE80zAY50GyLHqQzotrzQbeACKEt1PeIerktYHl7040eQfG9TtLggcqui1K8R5iBBTcZWReOpuXZLMR48K28/s636/C..jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="355" data-original-width="636" height="358" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUa12wIXXbu26-1i5HPHY4urwpYbbExEvKQnwdVpNjAkA4RkNNOAIoF3ZKc6TT7B4dbAfCbQ-LgZUj_PPzPGaIKjAJRkOfdYKM2xZUnRxgE80zAY50GyLHqQzotrzQbeACKEt1PeIerktYHl7040eQfG9TtLggcqui1K8R5iBBTcZWReOpuXZLMR48K28/w640-h358/C..jpg" width="640" /></a></div>Pemberian duit haram oleh Andhika Imam Wijaya, Yossy Sandra Setiawan dan Tjahjono Gunawan untuk penghentian 5 penyelidikan yang dilakukan oleh Kejaksaan Negeri Bondowoso atas dugaan Korupsi proyek APBD Kabupaten Bondowoso yang dikerjakan oleh Perusahaan milik keluarga Andhika dan Yossy serta Tjahjono Gunawan agar Kejaksaan Negeri Bondowoso tidak meningkatkan penyelidikan ke tahap penyidikan <br /><br />Sedangkan pemberian duit haram oleh H. Munandar selaku Kepala Dinas Pertanian adalah terkait perkara Korupsi penjualan Alsintan (alat mesin pertanian) berupa traktor roda 4 agar tidak terseret sebagai Tersangka <br /><br />Sementara pemberian uang haram oleh  Pj. Kepala Dinas PU atau yang sekarang menjadi Dinas Bina Sumber Daya Air dan Bina Konstruksi (BSBK) juga berkaitan dengan penyelidikan yang dilakukan oleh Kejaksaan Negeri Bondowoso terkait proyek APBD di Dinas PU atau BSBK termasuk Proyek Strategis Daerah (PSD) serta fee proyek sebesar 5 persen atas pengawasan yang melibatkan Kejaksaan Negeri Bondowoso   <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCVOBAcTIsckGTqSYZAV99OmjBdY-Fl8l9cjoI5kT4qFnDBZyiQLsXUgaxCFtWjYXGlAUo-wY7IEpCCfZJnmj1oSfbHW0cs4rn89AqBY6w2n5Rz0dGosAuEW6fq_rvT1VN-la_BIts9OOwXtPWLs8ANsSNqv3TjDoWZbEjMYb9Ubx8ZkVlOwlrBK0yd5g/s640/6.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="384" data-original-width="640" height="384" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCVOBAcTIsckGTqSYZAV99OmjBdY-Fl8l9cjoI5kT4qFnDBZyiQLsXUgaxCFtWjYXGlAUo-wY7IEpCCfZJnmj1oSfbHW0cs4rn89AqBY6w2n5Rz0dGosAuEW6fq_rvT1VN-la_BIts9OOwXtPWLs8ANsSNqv3TjDoWZbEjMYb9Ubx8ZkVlOwlrBK0yd5g/w640-h384/6.jpg" width="640" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="color: red; font-size: x-small;">Kasi Intell Kejari Bondowoso Syamsu Yoni</span><br /></td></tr></tbody></table><span style="color: red; font-size: large;">Baca juga :</span><br /><span style="color: red; font-size: medium;">Kajari dan Kasi Pidsus Kejari Bondowoso Diadili Karena Diduga Korupsi Suap Sebesar Rp775 Juta - <a href="https://www.beritakorupsi.co/2024/02/kajari-dan-kasi-pidsus-kejari-bondowoso.html">https://www.beritakorupsi.co/2024/02/kajari-dan-kasi-pidsus-kejari-bondowoso.html</a><br /><br />Dua Pengusaha Kontraktor Asal Bondowoso Diadili Karena Diduga Menyuap Kajari dan Kasi Pidsus Kejari Bondowoso Sebesar Rp475 Juta - <a href="https://www.beritakorupsi.co/2024/02/dua-pengusaha-kontraktor-asal-bondowoso.html">https://www.beritakorupsi.co/2024/02/dua-pengusaha-kontraktor-asal-bondowoso.html</a></span>  </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">JPU KPK Menghadirkan Kasi Intel Kejari Bondowoso dan Kontraktor Dalam Sidang Korupsi Suap OTT KPK Terhadap Kajari Dkk - https://www.beritakorupsi.co/2024/03/jpu-kpk-menghadirkan-kasi-intel-kejari.html   <br /><br />Itulah sebabnya, Majelis Hakim Pengadilan Tipikor pada PN Surabaya, Senin, 22 April 2024 mengatakan, bahwa Terdakwa Puji Triasmoro selaku Kepala Kejaksaan Negeri Bondowoso dan  Terdakwa Alexander Kristian Diliyanto Silaen (berkas perkara penuntutan terpisah) terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan Tindakan Pidana Korupsi secara bersama-sama dan berlanjut  sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 12 huruf a dan Pasal 11 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo. Pasal 55 Ayat (1) Ke-1 KUHP Jo. Pasal 65 Ayat (1) KUHP. <br /><br />Karena terbukti bersalah, Majelis Hakim  (Senin, 22 April 2024) menjatuhkan hukuman (Vonis) terhadap Terdakwa Puji Triasmoro dengan pidana penjara selama 7 (tujuh) tahun denda sebesar Rp300 juta subsider 3 (tiga) bulan kurungan dan mengembalikan uang Korupsi sebesar Rp925 juta subsider 1 (satu) tahun penjara<br /><br />Dan Terdakwa Alexander Kristian Diliyanto Silaen divonis dengan pidana penjara selama 5 (lima) denda sebesar Rp250 subsider 1 (satu) bulan kurungan dan mengembalikan uang Korupsi sebesar Rp365 juta subsider 1 (satu) tahun penjara  <br /></div><div style="text-align: justify;"><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_yJ1yfZ3LXP6epLkIPpRLm2-XFfJbdCwLox-qOHruOc_q-b9YVD_gQOjuOp8Ldc3-ks03FN1XfJfEU2lKgbIRMRUC5IX0BfBnWy8Y53tdmXc6nfkFzd1GWTIaRMcKEePARw7STZjksHkjbgvPAFcj58pz9YLuxGxi9QKdQ_9DV7izC5LosYLy8_-O8CQ/s640/3..jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="360" data-original-width="640" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_yJ1yfZ3LXP6epLkIPpRLm2-XFfJbdCwLox-qOHruOc_q-b9YVD_gQOjuOp8Ldc3-ks03FN1XfJfEU2lKgbIRMRUC5IX0BfBnWy8Y53tdmXc6nfkFzd1GWTIaRMcKEePARw7STZjksHkjbgvPAFcj58pz9YLuxGxi9QKdQ_9DV7izC5LosYLy8_-O8CQ/w640-h360/3..jpg" width="640" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="color: red; font-size: x-small;">Keterangan Foto dari kiri, H. Munanda, Ansori</span><br /></td></tr></tbody></table><br />Terdakwa Puji Triasmoro selaku Kepala Kejaksaan Negeri Bondowoso dan  Terdakwa Alexander Kristian Diliyanto Silaen selaku Kasi Pidsus Kejari Bondowoso didakwa dan dituntut serta divonis bersalah selaku penerima uang suap ratusan juta rupiah  </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Selain kedua Terdakwa (Puji Triasmoro dan Alexander Kristian Diliyanto Silaen), Majelis Hakim juga menjatuhkan hukuman (vonis) terhadap 2 (dua) Terdakwa lain selaku pemberi suap, yaitu Andhika Imam Wijaya, Direktur PT Andhika Karya Wijaya, dan Terdakwa Yossy Sandra Setiawan, Direktur CV.Yoko<br /><br />Terdakwa I Andhika Imam Wijaya dan Terdakwa II Yossy Sandra Setiawan dihukum (divonis) dengan Pidana penjara masing-masing selama 1 (satu) tahun dan 8 (delapan) dan denda masing-masing sebesar Rp150 juta subsider 1 (satu) bulan kurungan<br /><br />Majelis Hakim mengatakan, bahwa Terdakwa I Andhika Imam Wijaya dan Terdakwa II Yossy Sandra Setiawan   terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan Tindakan Pidana Korupsi secara bersama-sama dan berlanjut sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 5 ayat (1) huruf a dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo. Pasal 55 Ayat (1) Ke-1 KUHP Jo. Pasal 65 Ayat (1) KUHP.   <br /></div><div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8iyCUSCJZy5JTBqK6ryBTGHDevyHI8NqR5LVXPPpU5LSzGhuZfqQXDq5xHw2F04-ZhUXokQJ5UB0z06T1KQZZssMMh5c-tho4hDbTnsOJw3qob6KXuycGC5ZOOt26d1CRmGqgqOQzczYx5wKscunvfB9mr2jt6DobLZZWVYSCcEa1tmkCzB-BTZgy8hU/s636/C..jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="355" data-original-width="636" height="358" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8iyCUSCJZy5JTBqK6ryBTGHDevyHI8NqR5LVXPPpU5LSzGhuZfqQXDq5xHw2F04-ZhUXokQJ5UB0z06T1KQZZssMMh5c-tho4hDbTnsOJw3qob6KXuycGC5ZOOt26d1CRmGqgqOQzczYx5wKscunvfB9mr2jt6DobLZZWVYSCcEa1tmkCzB-BTZgy8hU/w640-h358/C..jpg" width="640" /></a></div>Namun yang aneh dan menjadi pertanyaan adalah, mengapa KPK hanya menyeret 2 penerima Suap yaitu Puji Triasmoro selaku Kajari dan Alexander Kristian Diliyanto Silaen dan tidak menyeret Syamsu Yoni selaku Kepala Seksi Intelejen (Kasi Intel) Kejari Bondowoso yang juga menikmati duit haram ???<br /><br />Pertanyaannya selanjutnya adalah, mengapa KPK hanya menyeret Andhika Imam Wijaya selaku Direktur PT Andhika Karya Wijaya, Yossy Sandra Setiawan selaku Direktur CV.Yoko, Tjahjono dan tidak menyeret Gunawan selaku Direktur PT. Citra Pembangunan yang juga memberikan duit haram sebesar Rp350 juta ???<br /><br />Lalu mengapa KPK tidak menyeret Kepala Dinas Pertanian H. Munandar dan Ansori selaku Pj. Kepala Dinas PU atau yang sekarang menjadi Dinas Bina Sumber Daya Air dan Bina Konstruksi (BSBK) ????<br /><br />Selain itu, mengapa JPU KPK tidak menghadirkan Sekda Syaifullah, Wakil Bupati H. Irwan Bachtiar Rachmat dan Bupati Bondowoso Drs. KH. Salwa Arifin termasuk salah satu anggota DPRD Bondowoso yakni Ning Ulfa yang juga anak Bupati Bondowoso Drs. KH. Salwa Arifin terkait fee proyek sebesar 10 hingga 17,5 persen?<br /><br />Sebab dihadapan majelis Hakim, saksi Munandar mengungkapkan, pada tahun 2020 - 2021 dirinya di perintahkan Sekda (Sekretaris Daerah) Kabupaten Bondowoso (Syaifullah) untuk meminta fee proyek sebesar 10 sampai 17,5 persen dari beberapa kontraktor yang mengerjakan proyek APBD baik lelang maupun penunjukan langsung termasuk Proyek Strategis Daerah atau PSD Kabuppaten Bondowoso  <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEha8hBz24_67DCWi5-EgK9HG-kGovKlSH2k80-NAP6Ax4Vmk2kTRi05m78sY2EC1OXEBue3m3K24ePd6ZTlLdmB1YqcKRQT2Gj4pkT6I0B91hVZvocNgHw-SR34C7l4MHWjvkmjbXwKU7Jit_V2DteBv_r1Cf4p0kagjx4Xb0BLbxAqN2emX8OhDjuZJXc/s640/Foto%20dari%20kiri,%20Sanusi%20selaku%20Direktur%20CV%20Dwi%20Karya%20dan%20Suhartono%20selaku%20Direktur%20CV.%20Maju%20ayah%20dan%20Om%20Terdakwa%20Andika%20Imam%20Wijaya%20dan%20Yossy%20Sandra%20Setiawan.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="288" data-original-width="640" height="288" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEha8hBz24_67DCWi5-EgK9HG-kGovKlSH2k80-NAP6Ax4Vmk2kTRi05m78sY2EC1OXEBue3m3K24ePd6ZTlLdmB1YqcKRQT2Gj4pkT6I0B91hVZvocNgHw-SR34C7l4MHWjvkmjbXwKU7Jit_V2DteBv_r1Cf4p0kagjx4Xb0BLbxAqN2emX8OhDjuZJXc/w640-h288/Foto%20dari%20kiri,%20Sanusi%20selaku%20Direktur%20CV%20Dwi%20Karya%20dan%20Suhartono%20selaku%20Direktur%20CV.%20Maju%20ayah%20dan%20Om%20Terdakwa%20Andika%20Imam%20Wijaya%20dan%20Yossy%20Sandra%20Setiawan.jpg" width="640" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="color: red; font-size: x-small;">Foto dari kiri, Sanusi selaku Direktur CV Dwi Karya dan Suhartono selaku Direktur CV. Maju ayah dan Om Terdakwa Andika Imam Wijaya dan Yossy Sandra Setiawan</span></td></tr></tbody></table>H. Munandar sebelumnya menjabat Kepala Dinas Pertanian dan kemudian diangkat menjadi Kepala Dinas PUPR atau yang sekarang menjadi Bina Sumber Daya Air dan Bina Konstruksi (BSBK). Lalu pada Juni 2023, H. Munandar digeser menjadi Staf Ahli Bupati, dan sebagai Penggantinya adalah Ansori sebagai Plt. Kepala Dinas sekaligus Sekretaris Dinas  BSBK. Namun pada Desember 2023, setelah Bupati Bondowoso diganti oleh Pj. Bupati Bambang Soekwanto, H. Munandar kembali menduduki jabatan Kepala Dinas BSBK<br /><br />Munandar menjelaskan, pada tahun 2020 sampai 2021, uang fee proyek sebesar 10 - 17,5 persen itu di ambil dari 28 proyek pekrjaan untuk Bupati (Drs. KH. Salwa Arifin), Wakil Bupati (H. Irwan Bachtiar Rachmat), dan juga ke semua Forkopimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah) Kabupaten Bondowoso yang terdiri dari Kajari Bondowoso, Kepala Pengadilan Negeri, Kapolres, Dandim, Ketua DPRD serta Komandan Brimob Kabupaten Bondowoso.<br /><br />Akankah perkara ini seperti puluhan perkara lainnya yang di tangani KPK di Jawa Timur sejak 2017 hingga saat ini meninggalkan "noda hitam" alias tak kunjung tuntas ???<br /><br />Terkait hal ini, JPU KPK tak memberikan komentar atau tanggapan apapun. Bisa jadi, karena para pimpinannya di lembaga Antirasuah itu tidak memberikan ijin kepada JPU untuk berkomentar kepada wartawan  <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJd99MmJxrfX1K9LQxgeW7X9aQtsZvfwzaJzTX-CQxHy_IANWEER5MmYdymQF0ZGN7XTw9lUoBnw4n57n3GHipg83L63PXY3x9GGg8YpyNttQ4e0veHkH9Y7sfLrJXWyx5Iam48MPm6hV1tXCBvjjRTPfL6-zyavHTPhV3klHQIAbKBPGugL8rsxqNQ2Q/s638/d.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="256" data-original-width="638" height="256" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJd99MmJxrfX1K9LQxgeW7X9aQtsZvfwzaJzTX-CQxHy_IANWEER5MmYdymQF0ZGN7XTw9lUoBnw4n57n3GHipg83L63PXY3x9GGg8YpyNttQ4e0veHkH9Y7sfLrJXWyx5Iam48MPm6hV1tXCBvjjRTPfL6-zyavHTPhV3klHQIAbKBPGugL8rsxqNQ2Q/w640-h256/d.jpg" width="640" /></a></div>Sementara hukuman pidana penjara  terhadap Terdakwa Puji Triasmoro dan Terdakwa Alexander Kristian Diliyanto Silaen (Andhika Imam Wijaya serta Terdakwa Yossy Sandra Setiawan) dibacakan dalam surat putusan oleh Majelis Hakim di ruang sidang Cakra gedung Pengadilan Tipikor pada PN Surabaya Jalan Raaya Juanda Sidarjo, Jawa Timur (Senin, 22 April 2024) dengan agenda putusan yang diketui Hakim Ni Putu Sri Indayani, SH., MH dengan dibantu dua Hakim anggota yaitu Athoillah, SH dan Ibnu Abas Ali, SH selaku Hakim Ad Hock serta Panitra Pengganti (PP) Muliani Buraera, SH, Didik Dwi Riyanto, SH., MH dan Eni Fauzi, SH yang dihadiri Tim JPU KPK, Terdakwa Puji Triasmoro, Andhika Imam Wijaya dan  Terdakwa Yossy Sandra Setiawan  dengan didampingi masing-masing Tim Penasehat Hukum-nya.<br /><br />Sedangkan Terdakwa Alexander Kristian Diliyanto Silaen mengikuti persidangan melalui Teleconference (Zoom) dari Rutan (rumah tahanan negera) gedung merah putih milik KPK di Jakarta dengan didampingi Tim Penasehat Hukum-nya termasuk di Pengadilan Tipikor pada PN Surabaya<br /><br />Dalam putusannya Majelis Hakim mengatakan, "bahwa perbuatan Terdakwa Puji Triasmoro (dan Alexander Kristian Diliyanto Silaen) sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 12 huruf a dan Pasal 11 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo. Pasal 55 Ayat (1) Ke-1 KUHP Jo. Pasal 65 Ayat (1) KUHP".  <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEix9aD1ZuhA89nDvx2En3qBI7zf2SEd1T0lrNBwhUobJ1RzHIqz0UdEyKU-JwDi2J5oi49_6XA3QfI52br9Syr1u9PhC_Q_Aw9vsXSYZZBkls7iNvLDDzwxvPOV-uA5BZ0_blzPOXl5I_5xw4kSKvzf-1oSZs2o5luj9MFYTPciXGYc6W-sHywL199_NhQ/s640/b.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="640" data-original-width="555" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEix9aD1ZuhA89nDvx2En3qBI7zf2SEd1T0lrNBwhUobJ1RzHIqz0UdEyKU-JwDi2J5oi49_6XA3QfI52br9Syr1u9PhC_Q_Aw9vsXSYZZBkls7iNvLDDzwxvPOV-uA5BZ0_blzPOXl5I_5xw4kSKvzf-1oSZs2o5luj9MFYTPciXGYc6W-sHywL199_NhQ/w556-h640/b.jpg" width="556" /></a></div>“MENGADILI : 1. Menyatakan Terdakwa Puji Triasmoro terbukti bersalah melakukan Tindak Pidana Korupsi melanggar Pasal 12 huruf a dan Pasal 11 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo.  Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP Jo. Pasal 65 ayat (1) KUHP sebagaimana Dakwaan Pertama, Kesatu dan dakwaan Kedua Kesatu<br /><br />2. Menjatuhkan hukuman terhadap Terdakwa Puji Triasmoro dengan pidana penjara selama 7 (tujuh) tahun denda sebesar Rp300 juta dengan ketentuan, apabila denda tersebut tidak dibayar maka diganti dengan pidana kurungan selama 3 (tiga) bulan.<br /><br />3. Menjatuhkan hukum terhadap Terdakwa Puji Triasmoro untuk membayar uang pengganti sebesar  Rp925 juta (sembilan ratus dua puluh lima juta rupiah) dengan ketentuan apa bila Terdakwa membayar uang pengganti tersebut dalam waktu 1 (satu) bulan setelah putusan pengadilan berkekuatan hukum tetap maka hartanya dapat disita oleh Jaksa dan di lelang untuk menutupi uang pengganti tersebut. Apa bila harta bendanya tidak mencukupi maka diganti dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun,” ucap Ketua Majelis Hakim  Ni Putu Sri Indayani, SH., MH<br /><br />Sebelumnya, Majelis Hakim sudah menjatuhkan hukuman (vonis) terhadap 3 Terdakwa, yaitu Alexander Kristian Diliyanto Silaen selaku Kasi Pidsus Kejari Bondowoso.<br /><br />Terdakwa Alexander Kristian Diliyanto Silaen juga dinyatakan bersalah sama seperti Terdakwa Puji Triasmoro. Namun hukumannya lebih ringan<br /><br />Terdakwa Alexander Kristian Diliyanto Silaen divonis dengan pidana penjara selama 5 (lima) tahun denda sebesar Rp250 juta dengan ketentuan, apabila denda tersebut tidak dibayar maka diganti dengan pidana kurungan selama 1 (satu) bulan.  <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvl-onV3mpZ8UlW3rb2WJR5fOocx75BsXFVPtvGWermFd49UsTV26mM212FBCY5QvMF3-FyXfgep3-KKjNXLf5yKJIozuDV9x2VgtLCfPjr8SUaF8mjKtLIMjJZ5L_HUb-7UtFeUkWsFU2B30Ek6xr4xu9RbMJpBcjczLqoOjF-WZm3ZZuZoxaQEJt5z8/s732/Terdakwa%20Alexander%20Silaen%20selaku%20Kasi%20Pidsus%20Kejari%20Bondowoso.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="414" data-original-width="732" height="362" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvl-onV3mpZ8UlW3rb2WJR5fOocx75BsXFVPtvGWermFd49UsTV26mM212FBCY5QvMF3-FyXfgep3-KKjNXLf5yKJIozuDV9x2VgtLCfPjr8SUaF8mjKtLIMjJZ5L_HUb-7UtFeUkWsFU2B30Ek6xr4xu9RbMJpBcjczLqoOjF-WZm3ZZuZoxaQEJt5z8/w640-h362/Terdakwa%20Alexander%20Silaen%20selaku%20Kasi%20Pidsus%20Kejari%20Bondowoso.png" width="640" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="color: red; font-size: x-small;">Terdakwa Alexander Silaen selaku Kasi Pidsus Kejari Bondowoso</span></td></tr></tbody></table>Terdakwa Alexander Kristian Diliyanto Silaen juga divonis untuk membayar uang pengganti sebesar Rp365.000.000 (tiga ratus enaam puluh lima juta rupiah) dengan ketentuan apa bila Terdakwa membayar uang pengganti tersebut dalam waktu 1 (satu) bulan setelah putusan pengadilan berkekuatan hukum tetap maka hartanya dapat disita oleh Jaksa dan di lelang untuk menutupi uang pengganti tersebut. Apa bila harta bendanya tidak mencukupi maka diganti dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun<br /><br />Sementara 2 (dua) Terdakwa selaku pemberi suap juga dinyatakan bersalah melanggar Pasal 5 ayat (1) huruf a Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo. Pasal 55 Ayat (1) Ke-1 KUHP Jo. Pasal 65 Ayat (1) KUHP<br /><br />Majelis Hakim pun menjatuhkan hukuman (Vonis) terhadap Terdakwa I Andhika Imam Wijaya dan Terdakwa II Yossy Sandra Setiawan masing-masing dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan 8 (delapan) bulan dan denda masing-masing sebesar Rp150 juta dengan ketentuan, apabila denda tersebut tidak dibayar maka diganti dengan pidana kurungan selama 1 (satu) bulan. <br /><br />Atas putusan dari Majelis Hakim tersebut, para Terdakwa Puji Triasmoro melalui Penasehat Hukum-nya maupun JPU KPK sama-sama mengatakan "pikir-pikir". </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sedangkan Terdakwa Alexander Kristian Diliyanto Silaen, Terdakwa I Andhika Imam Wijaya dan Terdakwa II Yossy Sandra Setiawan menerima, JPU KPK mengatakan "pikir-pikir". (Jnt)</div>

News Tipikor Puji Triasmoro selaku Kajari dan Alexander Silaen selaku Kasi Pidsus Kejari Bondowoso Dinyatakan Terbukti Menerima Suap Penghentian Perkara

#Selain Puji Triasmoro dan Alexander Kristian Diliyanto Silaen, Dua Terdakwa lain selaku pemberi Suap juga dinyatakan bersalah dan dihukum p...

»

Dua Terpidana Korupsi Pengadaan Tanah Pembangunan JLU Kota Pasuruan Ajukan PK

<div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVCYIPp3A92rafeStQkhc3_5c6zKfo7b7yBk6QC09_TRzLlmetChd5CQausf9s_8axsjCAw_m4ivgVxHKEzTu12WwpZAaNZMJcluw2jPWUziiAjSzoxv52qW0GpHR6135Slj6NBkuAvFXAcAt9T4O-E4VnEVZEks4vSSXGRekfOcc90o5yIEUS0mLDQ70/s1280/1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="833" data-original-width="1280" height="416" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVCYIPp3A92rafeStQkhc3_5c6zKfo7b7yBk6QC09_TRzLlmetChd5CQausf9s_8axsjCAw_m4ivgVxHKEzTu12WwpZAaNZMJcluw2jPWUziiAjSzoxv52qW0GpHR6135Slj6NBkuAvFXAcAt9T4O-E4VnEVZEks4vSSXGRekfOcc90o5yIEUS0mLDQ70/w640-h416/1.jpg" width="640" /></a></div><h3><span style="font-size: large;"><b>Penasehat Hukum Kedua Terpidana, Prof. Dr. Topane Gayus Lumbuun, SH., MH :</b> “Ini pembunuhan krakter. Pemilik tanah disebut Korupsi sedangkan di PN Pasuruan disebutkan bahwa tanah ini adalah milik tanah Christiana (Terpidana). Layakkah JPU menyodorkan perkara ini ke Pengadilan?”</span></h3><b><span style="font-size: medium;">BERITA<span style="color: red;">KORUPSI</span>.co -</span></b> <br />Dua Terpidana perkara Tindak Pidana Korupsi pengadaan tanah untuk pembangunan jalan lingkar utara (JLU) Kota Pasuruan Tahun Anggaran 2014 - 2019 yang merugikan keuangan negara sebesar Rp118.853.000, yaitu Christiana dan Woe Chandra Xenney Wirya mengajukan upaya hukum luar biasa yakni PK (Peninjauan Kembali) ke Mahkamah Agung RI melalui Pengadilan Tipikor (Tindak Pidana Korupsi) pada PN Surabaya, Kamis, 18 April 2024<br /><br />Sebelumnya, Terpidana Christiana dan Woe Chandra Xenney Wirya (serta empat Terdakwa lainnya dalam berkas perkara penuntutan terpisah) divonis lepas oleh Majelis Hakim Pengadilan Tipikor pada PN Surabaya, Kamis, 2 Pebruari 2023. <br /><br />Majelis Hakim mengatakan, bahwa Terdakwa Christiana dan Woe Chandra Xenney Wirya (serta empat Terdakwa lainnya dalam berkas perkara penuntutan terpisah) terbukti melakukan perbuatan yang didakwakan oleh JPU tetapi bukan merupakan tindak pidana, sehingga Ke- 6 Terdakwa pun divonis lepas  <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOSwJAHyHH_OH7Y_oCiGpWoG6ZtOk69pagbCz4XH2ff1qVGd6i4S-L-RNVxQngTyQH8O082uRkrsjSYrTUIMhsjDC1V3gINoYsXvWJYvRB0jJiBkkpK-Xvd3FVdB6RCYyzJ28ihL69kzXrfSgK8Jbezm8Uc5LI9Wcxrp-Z3sxk5Dto_neuLNBT4MQD-98/s1040/5..jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="468" data-original-width="1040" height="288" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOSwJAHyHH_OH7Y_oCiGpWoG6ZtOk69pagbCz4XH2ff1qVGd6i4S-L-RNVxQngTyQH8O082uRkrsjSYrTUIMhsjDC1V3gINoYsXvWJYvRB0jJiBkkpK-Xvd3FVdB6RCYyzJ28ihL69kzXrfSgK8Jbezm8Uc5LI9Wcxrp-Z3sxk5Dto_neuLNBT4MQD-98/w640-h288/5..jpg" width="640" /></a></div>Sementara tuntutan JPU Kejari Kota Pasuruan mengatakan, bahwa Terdakwa Christiana dan Woe Chandra Xenney Wirya (serta empat Terdakwa lainnya dalam berkas perkara penuntutan terpisah) terbukti melakukan Tindak Pidana Korupsi menerima uang dalam proyek pengadaan tanah untuk pembangunan jalan lingkar utara (JLU) Kota Pasuruan Tahun Anggaran 2014 - 2019 sebesar Rp118.853.000 dengan menggunakan dokumen palsu<br /><br />Sehingga Christiana dan Woe Chandra Xenney Wirya dituntut oleh JPU Kejari Kota Pasuruan dengan pidana penjaraa masing-masing 4 (empat) tahun denda masing-masing sebesar Rp200 juta subsider 3 (tiga) bulan kurungan dan membayar uang pengganti untuk Terdakwa Christina sebesar Rp118.853.000 subsider 2 (dua) tahun penjara <br /><br />Sementara Eempat Terdakwa lain yang dimaksud adalah Drs. H. Sugiarto, MM mantan Camat Gadingrejo Kota Pasuruan selaku PPAS (Pejabat Pembuat Akta Sementara) yang juga anggota DPRD Kota Pasuruan periode 2019 - 2024 dan Eko Wahyudi (PNS Kecamatan Gadingrejo Kota Pasuruan) dituntut pidana penjara masing-masing selama 2 (dua) tahun denda masing-masing sebesar Rp50 juta Subsider pidana kurungan selama 3 (tiga) bulan <br /><br />Sedangkan Budi Priyanto, SP selaku Lurah Gadingrejo, Kecamatan Gadingrejo Kota Pasuruan dan Hilmy Yuliardi. S (Staf Kelurahan Gadingrejo Kecamatan Gadingrejo Kota Pasuruan) dituntut pidana penjara masing-masing selama 1 (satu) tahun dan 9 (sembilan) bulan denda masing-masing sebesar Rp50 juta Subsider pidana kurungan selama 3 (tiga) bulan<br /><br />Atas vonis dari Majelis Hakim Pengadilan Tipikor pada PN Surabaya terhadap ke- 6 Terdakwa, JPU Kejari Kota Pasruan pun melakukan upaya hukum Kasasi ke Mahkamah Agus RI. Dan hasilnya, Terdakwa Drs. H. Sugiarto, MM, Eko Wahyudi, Budi Priyanto, SP dan Terdakwa Hilmy Yuliardi. S divonis bebas  <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjok1AqX0-PqHVmbrFN2prejCZMGqikbFUcZBdwe8XtswtrmD8PHA7bIeRpE0JwS6iRIwlBGc5IbTQhAgOti5ZJsoKdNER8LZLLFsvRDKkbrT2tnBsqqGWUH3_AbbbtrmjsGhqipzBh8OVeYF7snyRjTakzLMmGEIXxz8PK9uY4COQ0EuagjFgejo4RN1E/s1040/2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="468" data-original-width="1040" height="288" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjok1AqX0-PqHVmbrFN2prejCZMGqikbFUcZBdwe8XtswtrmD8PHA7bIeRpE0JwS6iRIwlBGc5IbTQhAgOti5ZJsoKdNER8LZLLFsvRDKkbrT2tnBsqqGWUH3_AbbbtrmjsGhqipzBh8OVeYF7snyRjTakzLMmGEIXxz8PK9uY4COQ0EuagjFgejo4RN1E/w640-h288/2.jpg" width="640" /></a></div>Sedangkan Christiana dan Woe Chandra Xenney Wirya dinyatakan terbukti bersalah melakukan Tindak Pidana Korupsi pengadaan tanah untuk pembangunan jalan lingkar utara (JLU) Kota Pasuruan Tahun Anggaran 2014 - 2019 yang merugikan keuangan negara sebesar Rp118.853.000<br /><br />Oleh Mahkamah Agung, Terdakwa Christiana dan Terdakwa Woe Chandra Xenney Wirya divonis pidana penjara masing-masing selama 1 (satu) tahun dan 6 (enam) bulan dan denda masing-masing sebesar Rp50 juta Subsider pidana kurungan selama 1 (satu) bulan<br /><br />Disisi lain, saat Terdakwa Christiana diadili di Pengadilan Tipikor pada PN Surabaya,  Terdakwa Christiana juga mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Pasuruan dengan Perkara Nomor : 10/Pdt.G/2023/PN Psr. Hasilnya, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Pasuruan mengatakan bahwa tanah tersbut adalah milik Christiana. Hal ini dikatakan langsung oleh Terpidana Christiana maupun Tim Penasehat Hukumnya, Prof. Dr. Topane Gayus Lumbuun, S.H., M.H, dkk kepada beritakorupsi.co seusai persidangan dengan agenda penandatangan berkas, Kamis, 18 April 2024<br /><br />“Di MA saya dana Woe Chandra Xenney Wirya divonis masing-masing satu setengah tahun (1 tahun dan 6 bulan.Red) denda lima puluh juta subsider satu bulan. Uang pengganti seratus lapan belas juta sesuai tuntutan jakasa (Rp118.853.000) subsidera satu tahun penjara. Ini sudah saya bayarkan semua. Tapi putusan PN Pasuruan bahwa tanah itu milik saya,” kata Terpidana Christiana kepada beritakorupsi.co   <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyx7-6vWhw7pyvj0rsu-uaB9QdjW8sGJUgbgKFnBPjYWyOcORiuqJzaMIqf0D6c03H2SGqflnKaWukvO1K7dggWAW4Jf26oP_lZJXOIwVm-G9CzXES4-1vFluqufKsOo9Pqn-vd5bsIqFSu8hvi1SLxjkRXPQlncHxfIgi4yhF0F088pM2nYMAeZE9CFE/s995/6.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" data-original-height="995" data-original-width="568" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyx7-6vWhw7pyvj0rsu-uaB9QdjW8sGJUgbgKFnBPjYWyOcORiuqJzaMIqf0D6c03H2SGqflnKaWukvO1K7dggWAW4Jf26oP_lZJXOIwVm-G9CzXES4-1vFluqufKsOo9Pqn-vd5bsIqFSu8hvi1SLxjkRXPQlncHxfIgi4yhF0F088pM2nYMAeZE9CFE/w366-h640/6.jpg" width="366" /></a></div><br />Terpisah. Penasehat Hukum Terpidana Christiana, Prof. Dr. Topane Gayus Lumbuun, S.H., M.H mantan anggota DPR RI dua periode yang juga mantan Hakim Agung MK kepada beritakorupsi.co mengatakan, bahwa perkara yang menjerat Terpidana Christiana adalah pembunuhan krakter, sebab tanah yang dipermasalahkan dan dianggap perkara Korupsi oleh JPU Kejari Kota Pasuruan adalah milik Christiana <br /><br />“Ini adalah pembunuhan krakter. Pemilik tanah disebut Korupsi sedangkan di PN Pasuruan disebutkan bahwa tanah ini adalah milik Christiana (Terpidana). Layakkah JPU menyodorkan perkara ini ke Pengadilan?,” kata Prof. Dr. Topane Gayus Lumbuun, S.H., M.H atau yang akrab disapa Prof. Gayus<br /><br />Terkait novum atau bukti baru yang diajukan oleh Terpidana Christiana dalam pegujuan PK, Prof. Gayus mengatakan, bahwa mengenai pemilik tanah yang seharusnya berhak menerima pembayaran atas tanahnya dan dianggap sah<br /><br />“Kepemilikan itu bisa timbu dari beberapa dasar. Dasar kepemilikan sertifikat, Girik juga bagian dari kepemilikan. Tapi yang paling kuat adalah putusan Hakim yang menyebutkan bahwa ini adalah milik seseorang itu. Ini disebutkan di PN Pasuruan,” ucap Prof. Gayus<br /><br />Terkait upaya hukum luar biasa yaitu PK yang diajukan oleh Terpidana Christiana melalui Tim Penasehat Hukum-nya, Prof. Dr. Topane Gayus Lumbuun, S.H., M.H, dkk, Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasi Pidsus) Kejari Kota Pasuruan Yusak Suyudi, SH tak merespon panggilan telepon maupun pesan WhastApp beritakorupsi.co<br /><br />Diberitakan sebelumnya. Kasus ini berawal pada tahun 2011, dimana pemerintah Kota Pasuruan telah membentuk Dana Cadangan melalui Peraturan Daerah Kota Pasuruan Nomor 29 Tahun 2011 tanggal 30 September 2011 yang digunakan untuk membiayai program pembangunan jalan dan jembatan, kegiatan pembebasan tanah jalan lingkar utara Kota Pasuruan yang pelaksanaannya ditetapkan pada tahun 2014 dalam rangka mengurangi kemacetan dalam Kota Pasuruan serta mengangkat potensi kelautan Kota Pasuruan;<br /><br />Besaran dana cadangan untuk program/kegiatan dimaksud ditetapkan sebesar Rp60.000.000.000,- (enam puluh miliar rupiah) yang bersumber dari penyisihan atas Penerimaan Daerah yang dilakukan setiap tahun anggaran yang dimulai sejak Tahun Anggaran 2011 sampai dengan Tahun Anggaran 2014, dengan rincian sebagai berikut:<br /><br />a. Tahun Anggaran 2011 :    Rp. 10.000.000.000,-  <br />b. Tahun Anggaran 2012 :    Rp. 15.000.000.000,-<br />c. Tahun Anggaran 2013 :    Rp. 17.500.000.000,-<br />d. Tahun Anggaran 2014 :   <u> Rp. 17.500.000.000,- +</u><br />        Total    : Rp. 60.000.000.000. Terbilang: Enam Puluh Miliar Rupiah.  <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtfCitj2oB_biZd69xCKdE1THPaQ4PXT5oMIQEIShevzpV15Dgj2fcvI5ux8VnKKn2JmSjHxlRiEsf02NjUF_dg8mRcD36pF0VZgLRt4LYW0Viu7n0xr5KhdY22nws-q7rXTTvuRCEJ7_NPo62EWtvbmpiiIEWXMsxK2KXhri-xShVaJx-kDxdTFmjeG0/s640/8.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="288" data-original-width="640" height="288" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtfCitj2oB_biZd69xCKdE1THPaQ4PXT5oMIQEIShevzpV15Dgj2fcvI5ux8VnKKn2JmSjHxlRiEsf02NjUF_dg8mRcD36pF0VZgLRt4LYW0Viu7n0xr5KhdY22nws-q7rXTTvuRCEJ7_NPo62EWtvbmpiiIEWXMsxK2KXhri-xShVaJx-kDxdTFmjeG0/w640-h288/8.jpg" width="640" /></a></div>Untuk melaksanakan program/kegiatan tersebut, Dinas Pekerjaan Umum Kota Pasuruan yang ditunjuk selaku instansi yang memerlukan tanah (pemohon) telah membuat rencana Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum untuk pembangunan Jalan Lingkar Utara Kota Pasuruan sebagaimana tertuang dalam Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah yang telah disampaikan kepada Gubernur Jawa Timur melalui Surat Walikota Pasuruan Nomor: 590/3017/423.108/2013 tanggal 26 September 2013 perihal Permohonan Persetujuan Penetapan Lokasi Bagi Pembangunan Jalan Lingkar Utara;<br /><br />Menindaklanjuti surat dari Walikota Pasuruan tersebut, Gubernur Jawa Timur telah membentuk Tim Persiapan melalui Surat Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor: 188/117/KPTS/013/2014 Tentang Tim Persiapan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum Provinsi Jawa Timur dan telah melaksanakan tugas-tugas hingga kemudian mengeluarkan Keputusan Nomor: 188/501/KPTS/013/2014 Tentang Penetapan Lokasi Pembangunan Jalan Lingkar Utara Kota Pasuruan Provinsi Jawa Timur tertanggal 28 Agustus 2014 yang berlaku untuk jangka waktu 2 (dua) tahun sejak tanggal ditetapkan, dengan Lokasi Pembangunan Jalan Lingkar Utara Kota Pasuruan Provinsi Jawa Timur seluas 160.000 M² yang terdiri dari:<br /><br />a. Wilayah Kecamatan Bugul Kidul, seluas        :    82.384 M²;<br />b. Wilayah Kecamatan Panggungrejo, seluas    :    37.888 M²;<br />c. Wilayah Kecamatan Gadingrejo, seluas        :   <u> 39.728 M² +</u><br />                                                    Total    :  160.000 M²<br /><br />Berdasarkan Penetapan Lokasi tersebut, Dinas Pekerjaan Umum Kota Pasuruan selaku Instansi yang memerlukan tanah telah mengajukan pelaksanaan Pengadaan Tanah kepada Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Propinsi Jawa Timur selaku Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah melalui Surat Walikota Pasuruan Nomor: 600/2142/423.108/2014 tertanggal   September 2014, dan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi Jawa Timur telah menindaklanjuti dengan menerbitkan Surat Keputusan Nomor: 246/KEP-35.10/X/2014 Tentang Penugasan Kepala Kantor Pertanahan Kota Pasuruan Sebagai Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah untuk Pembangunan Jalan Lingkar Utara Kota Pasuruan seluas + 160.000 M² tertanggal 2 Oktober 2014;     <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWMSy_J-6QIcIJ_Z8MPf-ueRXr3OSnpKtSHFtpbk6ihh1zdxiSycMG9co0wi0lwlSEF_nLA8_2hIE5HORm2OoQGeW0G_OrcDN4RRfrTCgBY6eQVE-1JzNwD37bWX755vvGsw_8P9Xnjb9t8OKm5KMeV_v7FqM9PtxYkPZBWv0Za5InGgyenhE6dO4KGHQ/s640/7.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="288" data-original-width="640" height="288" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWMSy_J-6QIcIJ_Z8MPf-ueRXr3OSnpKtSHFtpbk6ihh1zdxiSycMG9co0wi0lwlSEF_nLA8_2hIE5HORm2OoQGeW0G_OrcDN4RRfrTCgBY6eQVE-1JzNwD37bWX755vvGsw_8P9Xnjb9t8OKm5KMeV_v7FqM9PtxYkPZBWv0Za5InGgyenhE6dO4KGHQ/w640-h288/7.jpg" width="640" /></a></div>Selanjutnya, Saksi Drs. AGUS SUGIANTO, S.H. M.Hum. selaku Kepala Kantor Pertanahan Kota Pasuruan telah membentuk susunan keanggotaan Pelaksana Pengadaan Tanah melalui Surat Keputusan Nomor: 99/Kep-35.75/X/2014 Tentang Susunan Keanggotaan Pelaksana Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan Jalan Lingkar Utara Kota Pasuruan Seluas + 160.000 M², Terletak Di Kelurahan Gadingrejo, Kelurahan Karangketug, Kecamatan Gadingrejo, Kelurahan Tamba’an, Kelurahan Mandaranrejo, Kelurahan Ngemplakrejo, Kelurahan Panggungrejo, Kecamatan Panggungrejo, Kelurahan Tapa’an, Kelurahan Kepel, Kelurahan Blandongan, Kecamatan Bugulkidul, Kota Pasuruan Provinsi Jawa Timur Dan Sekretariat tertanggal 24 Oktober 2014, dengan susunan sebagai berikut:<br /><br />a. Pelaksana Pengadaan Tanah:<br />1) Kepala Kantor Pertanahan sebagai Ketua;<br />2) Kepala Seksi Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah sebagai Anggota;<br />3) Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Pasuruan sebagai Anggota;<br />4) Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kota Pasuruan sebagai Anggota;<br />5) Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Pemkot Pasuruan sebagai Anggota;<br />6) Camat Gadingrejo sebagai Anggota;<br />7) Camat Panggungrejo sebagai Anggota;<br />8) Camat Bugulkidul sebagai Anggota;<br />9) Lurah Gadingrejo sebagai Anggota;<br />10) Lurah Karangketug sebagai Anggota;<br />11) Lurah Tamba’an sebagai Anggota;<br />12) Lurah Ngemplakrejo sebagai Anggota;<br />13) Lurah Mandaranrejo sebagai Anggota;<br />14) Lurah Panggungrejo sebagai Anggota;<br />15) Lurah Tapa’an sebagai Anggota;<br />16) Lurah Kepel sebagai Anggota;<br />17) Lurah Blandongan sebagai Anggota;<br />18) Kepala Sub Seksi Pengaturan Tanah Pemerintah sebagai Sekretaris merangkap Anggota.<br /> <br />b. Sekretariat:<br />1) DWI RETNANINGSIH, S.H.<br />2) MUJIYANTO, S.S.T.  <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAybXTzz8-wMxb8Da_0vmN19gUR0njEOX9OUCXLOOX_SCfEkY9DXIuvazFUBkhWmYS1RlrzMEvH0EwvMELTFOuud8leKgub7fHAhfP5EFoQcefcoCe8qL4ZkAAn-b0MKuk5NPptBZ6nm405ZAo-2UDrCWDuy0T511UF4jSKBTuzsHYe_UKIKKweulKhp0/s1040/3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="468" data-original-width="1040" height="288" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAybXTzz8-wMxb8Da_0vmN19gUR0njEOX9OUCXLOOX_SCfEkY9DXIuvazFUBkhWmYS1RlrzMEvH0EwvMELTFOuud8leKgub7fHAhfP5EFoQcefcoCe8qL4ZkAAn-b0MKuk5NPptBZ6nm405ZAo-2UDrCWDuy0T511UF4jSKBTuzsHYe_UKIKKweulKhp0/w640-h288/3.jpg" width="640" /></a></div>Berdasarkan penetapan bentuk Ganti Kerugian oleh Pelaksana Pengadaan Tanah, kemudian Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah (P2T) Kota Pasuruan telah menerbitkan Validasi Nomor: 026/PPT/XI/2015 tertanggal 11 November 2015 yang ditujukan kepada Dinas Pekerjaan Umum Kota Pasuruan yang dijadikan sebagai dasar pemberian Ganti Kerugian dalam bentuk uang kepada Pihak yang Berhak dalam Pengadaan Tanah untuk Pembangunan Jalan Lingkar Utara Kota Pasuruan di wilayah Kelurahan Gadingrejo Kecamatan Gadingrejo, <br /><br />Dalam kenyataannya, penentuan salah satu Pihak yang Berhak, yaitu atas nama Saksi CHRISTIANA, SE dalam penerimaan Ganti Kerugian atas Objek Pengadaan Tanah untuk pembangunan Jalan Lingkar Utara Kota Pasuruan dengan Nomor Identifikasi Bidang (NIB): 01391 sebagaimana tertuang dalam Nomor Urut: 14 Daftar Nominatif Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan Jalan Lingkar Utara Terletak di Kelurahan Gadingrejo, Kecamatan Gadingrejo Kota Pasuruan Nomor: 009/PPT/VII/2015 tanggal 09 Juli 2015 dan Nomor Urut: 14 Validasi Nomor: 026/PPT/XI/2015 tertanggal 11 November 2015 tidak menggunakan Surat Tanda Bukti/Alas Hak/bukti penguasaan Saksi CHRISTIANA, SE atas bidang tanah berupa Persil 5 Blok S.IV Kohir Nomor 709 (Letter C),<br /><br />Melainkan telah menggunakan dokumen Letter C. 773 Persil 5 Klas. S.IV atas nama JAOSIN yang telah dinyatakan beralih kepemilikkannya kepada Saksi CHRISTIANA, SE melalui penerbitan Akta Jual Beli Nomor: 56.B/PPAT-GR/2012 tertanggal 21 Nopember 2012 yang dibuat oleh Terdakwa I yang menjabat sebagai Pejabat Pembuat Akta Tanah Sementara (PPATs) Kecamatan Gadingrejo Kota Pasuruan;<br /><br />Atas perbuatan Terdakwa I bersama dengan Terdakwa II tersebut telah mengakibatkan Saksi CHRISTIANA, SE telah ditetapkan sebagai Pihak yang Berhak atas Objek Pengadaan Tanah dengan Nomor Identifikasi Bidang (NIB): 01391 dalam pembangunan Jalan Lingkar Utara Kota Pasuruan, sehingga yang bersangkutan telah menerima keuntungan berupa uang Ganti Kerugian sebesar Rp118.853.000,- (Seratus Delapan Belas Juta Delapan Ratus Lima Puluh Tiga Ribu Rupiah);<br /><br />Saksi CHRISTIANA, SE tidak berhak atas penerimaan uang Ganti Kerugian sebesar Rp118.853.000,- (Seratus Delapan Belas Juta Delapan Ratus Lima Puluh Tiga Ribu Rupiah), karena Akta Jual Beli Nomor: 56.B/PPAT-GR/2012 tanggal 21 Nopember 2012 yang telah dijadikan sebagai dokumen tanah yang terkena dampak rencana pembangunan Jalan Lingkar Utara Kota Pasuruan ternyata letak bidang tanahnya sebagian dari luas 8.770 M² tidak ada yang terkena trase pembangunan Jalan Lingkar Utara Kota Pasuruan.  <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhma1H5ALwjV1fpT9i2ekGUb2tcivjYukbMAaRWqCiew4op5AZDQOhA15iyxcCEeedbXDKCTxDmux7TXNr8FaDnpII7HRBvfJMjdDs2YxeERnjjIdjObD7PriscGU0EYxrOhhyphenhyphenWYkVME6nwq7VJMCagyuXY-mOvO8plYOqFJOPUEtfjABG38jnktnBnWnQ/s640/7..jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="288" data-original-width="640" height="288" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhma1H5ALwjV1fpT9i2ekGUb2tcivjYukbMAaRWqCiew4op5AZDQOhA15iyxcCEeedbXDKCTxDmux7TXNr8FaDnpII7HRBvfJMjdDs2YxeERnjjIdjObD7PriscGU0EYxrOhhyphenhyphenWYkVME6nwq7VJMCagyuXY-mOvO8plYOqFJOPUEtfjABG38jnktnBnWnQ/w640-h288/7..jpg" width="640" /></a></div>Hal ini sebagaimana hasil kegiatan Sidang Pemeriksaan Tanah oleh Panitia Pemeriksaan Tanah A yang telah dituangkan dalam Risalah Panitia Pemeriksaan Tanah A Nomor: 36/2019 tertanggal 27 Pebruari 2019;<br /><br />Saksi CHRISTIANA, SE seharusnya mengembalikan uang sebesar Rp118.853.000,- (Seratus Delapan Belas Juta Delapan Ratus Lima Puluh Tiga Ribu Rupiah) kepada Negara ketika sejak diketahui bahwa sebagian tanah seluas 470 M² yang terkena proyek Jalan Lingkar Utara (JLU) ternyata bidang tanah milik orang lain, yaitu MATIM berdasarkan Surat Tanda Bukti/Alas Hak berupa Letter C. 709 Persil 5 Klas. S.IV sebagian dari luas 2.360 M².   <br /><br />Namun ternyata hal tersebut tidak dilakukan oleh Saksi CHRISTIANA, SE, melainkan bersama dengan Saksi WOE CHANDRA XENNEDY WIRYA, S.E telah melakukan perbuatan memproses peralihan hak atas bidang tanah milik MATIM tersebut agar dipaksakan dapat beralih menjadi milik Saksi CHRISTIANA, SE dengan menggunakan bukti transaksi fiktif yang dibuat seolah-olah telah terjadi peralihan hak pada tanggal 10 Pebruari 1996 melalui peran Terdakwa III selaku Kepala Kelurahan Gadingrejo Kota Pasuruan dan Terdakwa IV selaku Staf Kelurahan Gadingrejo Kota Pasuruan atas saran/solusi dari Terdakwa II;<br /><br />Terdakwa III yang menjabat sebagai Lurah atau Kepala Kelurahan Gadingrejo Kota Pasuruan berdasarkan Pasal 229 Ayat (4) Huruf g Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah telah diberi kewenangan untuk melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan, diantaranya adalah diberi kewenangan untuk membuat surat keterangan yang menguatkan sebagai bukti hak atas tanah dengan yang bersangkutan yang menguasai bidang tanah yang telah ditentukan (vide Pasal 39 Ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah);<br /><br />Dalam mempergunakan wewenangnya tersebut, Terdakwa III bersama dengan Terdakwa IV dan Terdakwa II seharusnya tidak memproses peralihan hak atas bidang tanah dari MATIM kepada Saksi CHRISTIANA, SE karena tidak ada bukti kwitansi peralihan hak yang terjadi pada tanggal 10 Pebruari 1996 (fiktif),  <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgchqHZGKnRtxGql3hzx5SjdMpyG12D7JVamAf7z7Z1n0Nt6AbjR0QK-FBxjBEwMXtmCfr-XvJd7nFyOzG6jOGvFYxH55o3Ukm-AZ1L_NZkCOSxCio45Xp7okdwSaYFRJnPTMseJKLCny_0PdBJ8rQReJBk9UcsHeKdFNs2O1K0GFACuSZWOVeT4UwxYr4/s640/8.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="288" data-original-width="640" height="288" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgchqHZGKnRtxGql3hzx5SjdMpyG12D7JVamAf7z7Z1n0Nt6AbjR0QK-FBxjBEwMXtmCfr-XvJd7nFyOzG6jOGvFYxH55o3Ukm-AZ1L_NZkCOSxCio45Xp7okdwSaYFRJnPTMseJKLCny_0PdBJ8rQReJBk9UcsHeKdFNs2O1K0GFACuSZWOVeT4UwxYr4/w640-h288/8.jpg" width="640" /></a></div>Dan berdasarkan Buku A (Peta Kretek Desa), Buku B (Peta Kerawangan Desa) dan Buku C Desa (Letter C) di Kantor Kelurahan Gadingrejo Kota Pasuruan setidak-tidaknya telah diketahui oleh Terdakwa III dan Terdakwa IV bahwa riwayat kepemilikan pertama sampai dengan pemilik terakhir atas bidang tanah berdasarkan Letter C. 709 Persil 5 Klas. S.IV seluas 2.360 M² adalah atas nama MATIM selaku pemilik terakhir;<br /><br />Terdakwa III bersama-sama dengan Terdakwa IV dan Terdakwa II (masing-masing selaku Pejabat Pemerintahan yang merupakan unsur yang melaksanakan fungsi pemerintahan) telah mengeluarkan/memberikan tindakan dalam penyelenggaraan pendaftaran tanah dengan tidak mengutamakan landasan ketentuan peraturan perundang-undangan, karena keputusan/tindakan yang diambil tersebut tidak didasarkan pada informasi dan dokumen yang lengkap untuk mendukung legalitas keputusan dan/atau tindakan yang dilakukan,<br /><br />Sehingga mengakibatkan tidak sesuai/bertentangan dengan tujuan dari wewenang yang diberikan berdasarkan peraturan perundang-undangan dan Asas-asas Umum Pemerintahan yang Baik (AUPB) yang seharusnya dijadikan sebagai acuan penggunaan wewenang bagi Terdakwa III, Terdakwa IV dan Terdakwa II dalam penyelenggaraan pemerintahan yang berkaitan dengan pendaftaran tanah di Kantor Kelurahan Gadingrejo Kota Pasuruan<br /><br />Atas serangkaian perbuatan Terdakwa I, Terdakwa II, Terdakwa III, dan Terdakwa IV sebagaimana tersebut di atas telah menguntungkan Saksi CHRISTIANA, SE atas penerimaan uang Ganti Kerugian dalam Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum Pembangunan Jalan Lingkar Utara Kota Pasuruan sebesar Rp118.853.000,- (Seratus Delapan Belas Juta Delapan Ratus Lima Puluh Tiga Ribu Rupiah) yang sudah diterimanya sejak tanggal 23 Desember 2015, sehingga telah mengakibatkan kerugian keuangan Negara Cq. Pemerintah Kota Pasuruan sebesar Rp118.853.000,- (Seratus Delapan Belas Juta Delapan Ratus Lima Puluh Tiga Ribu Rupiah) berdasarkan Berita Acara Perhitungan Kerugian Keuangan Negara Dalam Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan Jalan Lingkar Utara Kota Pasuruan Tahun Anggaran 2014 s.d 2019 tertanggal 11 Agustus 2022. (Jnt)<br /></div>

News Tipikor Dua Terpidana Korupsi Pengadaan Tanah Pembangunan JLU Kota Pasuruan Ajukan PK

Penasehat Hukum Kedua Terpidana, Prof. Dr. Topane Gayus Lumbuun, SH., MH : “Ini pembunuhan krakter. Pemilik tanah disebut Korupsi sedangkan...

»

Provinsi Jawa Timur "Meraih Medali" Menjadi 18 Dari 38 Kepala Daerah Terseret Kasus Korupsi

<div style="text-align: justify;"> <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj89Qk9ccJy83JlODWszRy3HYHwMfvXPwxkifScypTg3OMhRMNJTAQ_S7AaGh794II6W-onpZloAxkSFT5a58Rk8BAFLUjN88mv7A1IsvRN78gPu_sjf61Do0hNwvMecfgEOHc48sr4qwjqV-O8g0u_uHNElTh2S8BLZxkDiCuOWXStdm_0xrueBogmAEk/s983/MIG-Bupati-Sidoarjo-Muhdlor.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><span style="color: red; font-size: x-small;"><img border="0" data-original-height="553" data-original-width="983" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj89Qk9ccJy83JlODWszRy3HYHwMfvXPwxkifScypTg3OMhRMNJTAQ_S7AaGh794II6W-onpZloAxkSFT5a58Rk8BAFLUjN88mv7A1IsvRN78gPu_sjf61Do0hNwvMecfgEOHc48sr4qwjqV-O8g0u_uHNElTh2S8BLZxkDiCuOWXStdm_0xrueBogmAEk/w640-h360/MIG-Bupati-Sidoarjo-Muhdlor.jpg" width="640" /></span></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: justify;"><span style="color: red; font-size: x-small;">Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali atau Gus Muhdlor (Foto Google)</span></td></tr></tbody></table><b style="font-family: sans-serif; text-align: left;"><span style="font-size: medium;">BERITA<span style="color: red;">KORUPSI</span>.co - </span></b></div><div style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); background-color: white; box-sizing: border-box; text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Jawa Timur adalah salah satu dari 38 Provinsi di Indonesia yang memiliki luas wilayah 48.036, 84 Km dengan jumlah penduduk 41.149 juta jiwa (Statistik BPS 2023) yang terdiri dari 38 Kabupaten/Kota, dan 18 Bupati/Walikotanya  terseret kasus Korupsi setelah KPK menetapkan Bupati Sidoarjo <span style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); box-sizing: border-box; color: #4d5156;">Ahmad Muhdlor Ali atau Gus Muhdlor sebagai Tersangka</span></span></div><div style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); background-color: white; box-sizing: border-box; text-align: justify;"><span style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); box-sizing: border-box; color: #4d5156;"><span style="font-family: inherit;"><br style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); box-sizing: border-box;" /></span></span></div><div style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); background-color: white; box-sizing: border-box;"><div style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); box-sizing: border-box; text-align: justify;"><span style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); box-sizing: border-box; color: #4d5156;"><span style="font-family: inherit;">Ke- 18 Kepala Daerah (Bupati/Walikota) tersebut adalah ;</span></span></div><div style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); box-sizing: border-box;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">1. Walikota Madiun, Bambang Irianto </span></div><div style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); box-sizing: border-box; text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">2. Bupati Jombang, <span style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); box-sizing: border-box; color: #4d5156;">Nyono Suharli Wihandoko</span><span style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); box-sizing: border-box; color: #4d5156;"> </span></span></div><div style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); box-sizing: border-box; text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">3. Bupati Tulungagung, Syahri Mulyo </span></div><div style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); box-sizing: border-box; text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">4. Bupati Nganjuk, Taufiqurrahman </span></div><div style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); box-sizing: border-box; text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">5. Bupati Nganjuk, <span style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); box-sizing: border-box; color: #4d5156;">Novi Rahman Hidayat</span><span style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); box-sizing: border-box; color: #4d5156;"> </span></span></div><div style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); box-sizing: border-box; text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">6. Bupati Mojokerto, Mustofa Kamal Pasa</span></div><div style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); box-sizing: border-box; text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">7. Bupati Probolinggo, Puput Tantriana Sari</span></div><div style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); box-sizing: border-box; text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">8. Bupati Malang, Rendra Kresna </span></div><div style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); box-sizing: border-box; text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">9. Walikota Malang, M. Anton</span></div><div style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); box-sizing: border-box; text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">10. Walikota Batu, Eddy Rumpoko </span></div><div style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); box-sizing: border-box; text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">11. Walikota Blitar, M. <span style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); box-sizing: border-box; color: #4d5156;">Samanhudi Anwar</span><span style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); box-sizing: border-box; color: #4d5156;"> </span></span></div><div style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); box-sizing: border-box; text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">12. Walikota Mojokerto, <span style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); box-sizing: border-box; color: #4d5156;">Masud Yunus</span></span></div><div style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); box-sizing: border-box; text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">13. Bupati Pamekasan, <span style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); box-sizing: border-box; color: #4d5156;">Achmad Syafii</span></span></div><div style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); box-sizing: border-box; text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">14. Bupati Bangkalan, KH. <span style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); box-sizing: border-box; color: #666666;">Fuad Amin Imron (Alm)</span></span></div><div style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); box-sizing: border-box; text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">15. Bupati Bangkalan, KH. <span style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); box-sizing: border-box; color: #4d5156;">R. Abdul Latif Amin Imron</span><span style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); box-sizing: border-box; color: #4d5156;"> </span></span></div><div style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); box-sizing: border-box; text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">16. Walikota Probolinggo H.M. Buchori </span></div><div style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); box-sizing: border-box; text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">17. Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah</span></div><div style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); box-sizing: border-box; text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">18. Bupati Sidoarjo, <span style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); box-sizing: border-box; color: #4d5156;">Ahmad Muhdlor Ali atau Gus Muhdlor (Tersangka)</span></span></div></div></div><div style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); background-color: white; box-sizing: border-box; text-align: justify;"><span style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); box-sizing: border-box; color: #4d5156;"><span style="font-family: inherit;"><br style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); box-sizing: border-box;" /></span></span></div><div style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); background-color: white; box-sizing: border-box; text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><span style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); box-sizing: border-box; color: #4d5156;">Sementara 2 Kabupaten yaitu Kabupaten Lamongan dan Bondowoso masih dalam tahap penyelidikan dan penyidikan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)</span><span style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); box-sizing: border-box; color: #4d5156;"><br style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); box-sizing: border-box;" /></span></span></div><div style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); background-color: white; box-sizing: border-box; text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><span style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); box-sizing: border-box; color: #4d5156;"><br /></span></span></div><div style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); background-color: white; box-sizing: border-box; text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><span style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); box-sizing: border-box; color: #4d5156;">Penetapan tersangka Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor oleh KPK adalah hasil pengembangan dari kasus korupsi tangkap tangan atau OTT KPK pada tanggal 25 dan 26 Januari 2024</span></span></div><div style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); background-color: white; box-sizing: border-box;"><span style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); background-color: #f2f2f2; box-sizing: border-box; color: #1a1a1a;"><span style="font-family: inherit;"><div style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); box-sizing: border-box; text-align: justify;"><br style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); box-sizing: border-box;" /></div><div style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); box-sizing: border-box; text-align: justify;">Saat itu (Senin, 25 dan 26 Januari 2024), Tim penyidik KPK mengamankan sebanyak 11 orang, termasuk salah satu keluarga Gus Muhdlor. </div><div style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); box-sizing: border-box; text-align: justify;"><br style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); box-sizing: border-box;" /></div><div style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); box-sizing: border-box; text-align: justify;">Dari 11 orang yang diamanahkan KPK, hanya2 orang yang ditetapkan sebagai tersangka kasus Korupsi pemotongan pajak intensif ASN antara 10 hingga 30 persen tahun 2023 sebesar Rp2,7 miliar, yakni SW (Siska Wati) selaku Bendahara sekaligus Kepala Bagian (Kabag) Umum Badan Pengelolaan Pajak Daerah (BPPD) Kabupaten Sidoarjo, dan AS (Ari Suryono) selaku <span style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); background-color: white; box-sizing: border-box;">Kepala Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD) Kabupaten Sidoarjo </span></div></span></span></div><div style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); background-color: white; box-sizing: border-box; text-align: justify;"><span style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); box-sizing: border-box; color: #4d5156;"><span style="font-family: inherit;"><br style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); box-sizing: border-box;" /></span></span></div><div style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); background-color: white; box-sizing: border-box; text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><span style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); box-sizing: border-box;">"Melalui analisa dari keterangan para pihak yang diperiksa sebagai saksi, termasuk keterangan para tersangka dan juga alat bukti lainnya. Tim penyidik kemudian menemukan peran dan keterlibatan pihak lain (Bupati) yang turut serta dalam terjadinya dugaan korupsi berupa pemotongan dan penerimaan uang di lingkungan BPPD Pemkab Sidoarjo," kata </span><span style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); box-sizing: border-box;">Kabag Pemberitaan KPK, Ali Fikri (Senin, 16 April 2024)</span></span></div><div style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); background-color: white; box-sizing: border-box; text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); box-sizing: border-box;" /></span></div><div style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); background-color: white; box-sizing: border-box; text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Dari 18 Bupati/Walikota tersebut, sebanyak 17 diantaranya sudah menyandang gelar Narapidana/mantan Narapidana Koruptor dan bahkan ada yang meraih gelar alias diadili sebanyak 2 kali hingga ada yang meninggal saat menjalani hukuman di penjara. </span></div><div style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); background-color: white; box-sizing: border-box; text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); box-sizing: border-box;" /></span></div><div style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); background-color: white; box-sizing: border-box; text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Sedangkan 1 orang lagi masih menyandang gelar Tersangka yaitu <span style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); box-sizing: border-box; color: #4d5156;">Ahmad Muhdlor Ali atau Gus Muhdlor selaku Bupati Sidoarjo yang mengikuti jejak pendahulunya, yaitu mantan Narapidana Saiful Ilah</span></span></div><div style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); background-color: white; box-sizing: border-box; text-align: justify;"><span style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); box-sizing: border-box; color: #4d5156;"><span style="font-family: inherit;"><br style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); box-sizing: border-box;" /></span></span></div><div style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); background-color: white; box-sizing: border-box; text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Dari 18 Bupati/Walikota tersebut, s<span style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); box-sizing: border-box; color: #4d5156;">ebanyak 5 diantaranya diadili sebanyak 2 kali karena kasus Korupsi Suap, Gratifikasi dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU), yaitu ;</span></span></div><div style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); background-color: white; box-sizing: border-box; text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">1. Bupati Mojokerto, Mustofa Kamal Pasa;<span style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); box-sizing: border-box; color: #4d5156;"><span style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); box-sizing: border-box;"><br style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); box-sizing: border-box;" /></span></span></span></div><div style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); background-color: white; box-sizing: border-box; text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">2. Walikota Batu, Eddy Rumpoko (Alm)</span><span style="font-family: inherit;">;</span></div><div style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); background-color: white; box-sizing: border-box; text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">3. Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah;</span></div><div style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); background-color: white; box-sizing: border-box; text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">4. Bupati Malang, Rendra Kresna </span></div><div style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); background-color: white; box-sizing: border-box; text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">5. Bupati Probolinggo, Puput Tantriana Sari (status Tersangka belum diadili)</span></div><div style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); background-color: white; box-sizing: border-box; text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); box-sizing: border-box;" /></span></div><div style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); background-color: white; box-sizing: border-box; text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Pertanyaannya adalah, adakah yang akan terseret sebagai Tersangka baru dalam <span style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); background-color: #f2f2f2; box-sizing: border-box; color: #1a1a1a;">kasus Korupsi pemotongan pajak intensif ASN di</span><span style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); box-sizing: border-box; color: #1a1a1a;"> Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD) Kabupaten Sidoarjo ?</span></span></div><div style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); background-color: white; box-sizing: border-box; text-align: justify;"><span style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); box-sizing: border-box; color: #1a1a1a;"><span style="font-family: inherit;"><br style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); box-sizing: border-box;" /></span></span></div><div style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); background-color: white; box-sizing: border-box; text-align: justify;"><span style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); box-sizing: border-box; color: #1a1a1a;"><span style="font-family: inherit;">Lalu bagaimana dengan </span></span><span style="color: #1a1a1a; font-family: inherit;">penyelidikan / penyidikan yang dilakukan oleh KPK di Kabupaten Bondowoso terkait kasus Korupsi Tangkap Tangan KPK yang menyeret Kepala Kejaksaan Negeri Bondowoso Puji Triasmoro, dan Kasi Pidsus Kejari Bondowoso Alexander Silaen serta 2 pengusaha Kontraktor )</span></div><div style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); background-color: white; box-sizing: border-box; text-align: justify;"><span style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); box-sizing: border-box; color: #1a1a1a;"><span style="font-family: inherit;"><br style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); box-sizing: border-box;" /></span></span></div><div style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); background-color: white; box-sizing: border-box; text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><span style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); box-sizing: border-box; color: #1a1a1a;">Bagaimana pula dengan penyidikan </span><span style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); box-sizing: border-box; color: #1a1a1a;">yang dilakukan oleh KPK di Kabupaten Lamongan terkait kasus dugaan Korupsi</span><span style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); box-sizing: border-box; color: #1a1a1a;"> pembangunan kantor Pemerintah Kabupaten Lamongan ??? (</span></span><span style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); box-sizing: border-box; color: #1a1a1a; font-family: Roboto, sans-serif;">*)</span></div>

News Opini Tipikor Provinsi Jawa Timur "Meraih Medali" Menjadi 18 Dari 38 Kepala Daerah Terseret Kasus Korupsi

  Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali atau Gus Muhdlor (Foto Google) BERITA KORUPSI .co -  Jawa Timur adalah salah satu dari 38 Provinsi di In...

»

Tidak Terbukti Korupsi Alsintan Sebesar Rp1,236 M, MA RI Memvonis Bebas Kakek Sahni (72)

<div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjne2ZUdiSfcparqVAVK2gizuuG2KBT5iw2Qg0kkuk8TYJ9IyjSdKJ9hIug6CmSFEKh3EZMCGsuCaRD_Lg-rs0jceLuupXvSuKPptoBmMC0E-fl-l98XzNWrlLVAu71EXFFL-1br92ag7DKrbRP_3TLOjX3aTGyHf7sz685_CxSc_AIZ0v6qoddRvc3siU/s1306/1.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1306" data-original-width="1154" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjne2ZUdiSfcparqVAVK2gizuuG2KBT5iw2Qg0kkuk8TYJ9IyjSdKJ9hIug6CmSFEKh3EZMCGsuCaRD_Lg-rs0jceLuupXvSuKPptoBmMC0E-fl-l98XzNWrlLVAu71EXFFL-1br92ag7DKrbRP_3TLOjX3aTGyHf7sz685_CxSc_AIZ0v6qoddRvc3siU/w566-h640/1.jpg" width="566" /></a></div><h3><span style="color: red; font-size: large;">#Siapa pihak lain yang terlibat dalam perkara Korupsi penjualan Alsintan (alat mesin pertanian) berupa traktor roda 4 sebanyak 3 unit? Apakah Kejari Bondowoso akan meneyeret Tersangka baru menggantikan Kakek Sahni yang divonis bebas oleh Mahkamah Agung RI? Atau Kejari Bondowoso menghentikannya? Lalu bagaimana dengan keterlibatan Munandar selaku Kepala Dinas Pertanian?#</span></h3><span style="font-size: medium;"><b>BERITA<span style="color: red;">KORUPSI</span>.co -</b></span><br /><i>“Hukum memang terkadang sulit dipahami tapi tampak hasilnya diperlihatkan penguasa dan lebih dirasakan oleh masyarakat lemah dan miskin yang dianggap melakukan tindak pidana umum khususnya dalam perkara Tindak Pindana Korupsi, sekalipun seseorang itu sudah berusia tua renta dengan kondisi fisik kurang sehat, namun selama masih bisa bernafas dan berbicara, maka hukum harus ditegakkan walaupun hukum tidak selalu tegak karena pulpen tidak selalu tegak lurus pada saat digunakan menulis”</i><br /><br />Kali ini hukum menimpa seorang petani yang sudah tua renta, yaitu Kakek Sahni berusai 72 tahun atau tepatnya lahir pada tanggal 02 Maret 1952, warga Desa Keladi, Kecamatan Cermee, Kabupaten Bondowoso yang hanya lulusan SMP yang tidak mengerti sama sekali bahasa Indonesia kecuali bahasa Madura<br /><br />Kakek Sahni terjerat hukum dalam perkara Tindak Pidana Korupsi penjualan alat mesin pertanian (Alsintan) berupa traktor roda 4 yang berasal dari bantuan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana (Dirjen Sarpras) Pertanian Kementerian Pertanian Republik Indonesia yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2018 untuk Kelompok Tani/Gapoktan/Usaha Pelayanan Jasa Alat dan Mesin Pertanian (UPJA) di Kabupaten Bondowoso melalui Dinas Pertanian Kabupaten Bondowoso<br /><br />Kakek Sahni selaku Ketua Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) ditetapkan sebagai Tersangka dan langsung dijebloskan ke penjara sejak tanggal 14 Juni 2023 oleh penyidik Kejaksaan Negei (Kejari) Bondowoso dibawah tongkat Komando Puji Triasmoro selaku Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari), dan Alexander Kristian Diliyanto Silaen Kepala Seksi Tindak Pidana Khusus (Kasi Pidsus) tanggal 14 Juni 2023  <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxPjz3q10PzQWgbNzR7Gis7xywnnsw1NqZtbKD_330mjmF2FBYdyD1iGvmEaIXvs2sj25a7Vn8Dufj4Uyj8htuNox9zhyzanuX0E18wD7B9qxZ6aYa_4EEOT13isDG80hcYpJz-4KQjRcEjCZpeK9a3EGMqEfEMMMyubGtR2_mqmGipopSTBOa0XX38yM/s639/2.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="639" data-original-width="636" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxPjz3q10PzQWgbNzR7Gis7xywnnsw1NqZtbKD_330mjmF2FBYdyD1iGvmEaIXvs2sj25a7Vn8Dufj4Uyj8htuNox9zhyzanuX0E18wD7B9qxZ6aYa_4EEOT13isDG80hcYpJz-4KQjRcEjCZpeK9a3EGMqEfEMMMyubGtR2_mqmGipopSTBOa0XX38yM/w636-h640/2.jpg" width="636" /></a></div>Sebagai informasi. Puji Triasmoro dan Alexander Kristian Diliyanto Silaen bersama 2 pengusaha kontraktor asal Bondowoso yaitu Andhika Imam Wijaya selaku Direktur CV. Wijaya Gemilang dan Yossy Sandra Setiawan selaku Direktur CV. Yoko saat ini meringkuk di penjara karena tersandung Tindak Pidana Korupsi Suap Tangkap Tangan atau OTT Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), pada Rabu, 15 November 2023 lalu<br /><br />Dalam dakwaan maupun tuntutan JPU Rozy Haromain, SH dari Kejari Bondowoso menjelaskan, bahwa Terdakwa Sahni diduga menjual 3 unit Alsintan berupa traktor roda 4 seharga Rp100 juta kepada orang yang tidak dikenal.<br /><br />JPU mengatakan, bahwa harga per unit traktor tersebut adalah sebesar Rp412.070.000. Sehingga total kerugian keuangan negara berdasrkan hasil audit penyidik Kejari Bondowoso adalah sebesar Rp1.236.210.000 (3x Rp412.070.000)<br /><br />Namun fakta yang terungkap dalam persidangan, banyak kejanggalan dan bahkan ada keterliabatan pihak lain, namun tidak terseret dalam perkara ini. Kakek Sahni diibaratkan sebagai “tumbal” dari pihak-pihak tertentu karena kakek Sahni dianggap sebagai orang “bodoh yang bisa dibodohi”    <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2Ge7-iNnRCiGR3CKKdH41cbBzWv7ktlT_gZasnnXISvZUeSQ0H19roFgpt4C2uQkgDG2Q9zGuLJVPPMVGhx5MQeOcrMIiQAC9E2fiNvYWjitzQVCTSWm9J8U0ZbVVL7eoPzKlMykuO3I6HdFyoCJzYsDEY_Si66vyIbPTtAx7H5cFHTWUjYFhVLkHneg/s640/4.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="360" data-original-width="640" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2Ge7-iNnRCiGR3CKKdH41cbBzWv7ktlT_gZasnnXISvZUeSQ0H19roFgpt4C2uQkgDG2Q9zGuLJVPPMVGhx5MQeOcrMIiQAC9E2fiNvYWjitzQVCTSWm9J8U0ZbVVL7eoPzKlMykuO3I6HdFyoCJzYsDEY_Si66vyIbPTtAx7H5cFHTWUjYFhVLkHneg/w640-h360/4.jpg" width="640" /></a></div>Fakta lain yang terungkap dalam persidangan adalah, bahwa Kakek Sahni pada saat menerima bantuan Alsintan berupa traktor roda 4 dari Dirjen Sarpras Pertanian Kementerian Pertanian Republik Indonesia melalui Dinas Pertanian Kabupaten Bondowoso bukan 3 unit melainkan 1 unit<br /><br />Pada saat Kakek Sahni menerima bantuan 1 unit Alsintan tersebut, Kakek Sahni di foto oleg petugas atau pegawai Dinas Pertanian Kabupaten Bondowoso sebanyak 3 kali dengan posisi berbeda. Dan itulah salah satu yang dijadikan bukti bahwa Kakek Sahni menerima 3 unit Alsintan berupa traktor roda 4<br /><br />JPU Kejari Bondowoso menuntut Kakek Sahni dengan pidana selama 7 tahun dan 6 bulan, membayar denda sebesar Rp300 juta dan kalau Kakek Sahni tidak membayar maka diganti dengan pidana kurungan selaka 3 bulan <br /><br />Kakek Sahni juga dituntut untuk membayar uang pengganti atau kerugian keuangan negara sebesar Rp1.236.210.000 (satu miliar dua ratus tiga puluh enam juta dua ratus sepuluh ribu rupiah) dalam waktu 1 bulan setelah putusan pengadilan berkeuatan hukum tetap. Dan jika Kakek Sahni tidak membayar maka harta bendanya dapat disita oleh Jaksa dan dilelang untuk menutupi uang pengganti tersebut. Dan jika harta benda Kakek Sahni tidak mencukupi maka diganti dengan pidana penjara selama 3 tahun dan 9 bulan.  <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1-Xf44fXRGHjU02C-ctkcDZywYkPrUZvMPCszzjfYUHnNTHcPURy9fZM5aAI6JzTteMvUkDevTkZWua1uLIIQihp-vzBfG5rOnZvk1UJDHFOx2gABAaPXgf-Yel0KYfIot-_1SdH9gJ7-x1Ep-y0rN6y_5EDcsKbcXTMR-4DLkRbYKqx63imy19cL4vE/s640/3.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="640" data-original-width="288" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1-Xf44fXRGHjU02C-ctkcDZywYkPrUZvMPCszzjfYUHnNTHcPURy9fZM5aAI6JzTteMvUkDevTkZWua1uLIIQihp-vzBfG5rOnZvk1UJDHFOx2gABAaPXgf-Yel0KYfIot-_1SdH9gJ7-x1Ep-y0rN6y_5EDcsKbcXTMR-4DLkRbYKqx63imy19cL4vE/s16000/3.jpg" /></a></div>Sehingga total tuntutan pidana JPU Kejari Bondowoso terhadap Kakek Sahni adalah selama 11 tahun 8 bulan (7. 6 thn + 3 bln + 3.9 thn = 11.8 tahun), persidangan pada Kamis, 31 Agustus 2023<br /><br />Dan kemudian Majelis Hakim Pengadilan Tipikor pada PN Surabaya mengatakan, bahwa Kakek Sahni terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah  melakukan Pidana Korupsi penjualan alat mesin pertanian (Alsintan) berupa traktor roda 4 yang berasal dari bantuan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana (Dirjen Sarpras) Pertanian Kementerian Pertanian Republik Indonesia yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2018 Kelompok Tani/Gapoktan/Usaha Pelayanan Jasa Alat dan Mesin Pertanian (UPJA) di Kabupaten Bondowoso<br /><br />Namun Majelis Hakim mengatakan bahwa Alsintan berupa traktor roda 4 yang dijual Kakek Sahni bukan 3 seperti dakwaan dan tuntutan JPU, melainkan hanya 1 unit seharga Rp412.070.000<br /><br />Pada Kamis, 14 September 2023, Majelis Hakim menjatuhkan hukuman terhadap Kakek Sahni dengan pidana penjara 4 tahun denda sebanyak 200 juta rupiah atau pidana kurungan selama 2 bulan dan membayar uang pengganti sebesar Rp412.070.000 subsider pidana penjara selama 3 bulan<br /><br />Kakek Sahni merasa tidak melakukan seperti yang didakwakan JPU maupun dalam putusan Majelis Hakim, Kakek Sahni melalui Tim Penasehat Hukum-nya yang dengan suka rela memberi pendampingan dalam persidangan melakukan upaya hukum Banding ke Pangadilan Tinggi Surabaya Jawa Timur. <br /><br />Namun usaha Kakek Sahni melalui Tim Penasehat Hukum-nya untuk meperoleh keadilan dan kebenaran dan bukan sekedar adil dan bebar, teapi ternyata hasilnya kandas, sebab Majelis Hakim Pangadilan Tinggi Surabaya Jawa Timur menolak dan tetap menyatakan Kakek Sahni bersalah<br /><br />Jalan dan harapan masih ada. Dan itulah yang diupayakan Kakek Sahni melalui Tim Penasehat Hukum-nya yang terdiri dari Eko Saputro, SH., MH,; Abdul Khalik, SH,; Slamett Riyanto, SH,; Moh. Ali Bahrun, SH,; Yulianto, SH dan Muhammad Wahyudi Arifin, SH.I dengan melakukan upaya hukum Kasasi ke Mahkamah Agung Repubulik Indonesi, dan usahanyapun berbuah hasil. <br /><br />Kakek Sahni dinyatakan tidak bersalah dan divonis bebas oleh Hakim Agung pada Mahkamah Agung Repbulik Indonesi. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Tim Penasehat Hukum Kakek Sahni kepada beritakorupsi.co pada Jumat, 05 April 2024<br /><br />“Mbah Sahni bebas di MA dan hari ini kami sudah menjemputnya pulang sehabis Jumatan tadi,” kata salah seorang dari Tim Penasehat Hukum Kakek Sahni saat menghubungi beritakorupsi.co melalui telepon pada Jumat, 05 April 2024<br /><br />Yang menjadi pertanyaan dari kasus ini adalah, siapa pihak lain yang terlibat dalam perkara Korupsi penjualan Alsintan (alat mesin pertanian) berupa traktor roda 4 sebanyak 3 unit?   <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQU426ZAMK4Nats7kEogAu3-PEN98duunYliNysrpVpRKNJeFezrhLkhh8qOFXQZlkp50H7OSLjDtawmoqtErAT6YZOb6wuoicWMIZc_-WAHR1Qh3fo97FGpp2wFXryPhN8WDE1TeVVWatg2gKE3Lp_NvHmaEh10bsdgRWOPD6M5q8jRIL_DB_OX9n-_4/s640/4..jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="288" data-original-width="640" height="288" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQU426ZAMK4Nats7kEogAu3-PEN98duunYliNysrpVpRKNJeFezrhLkhh8qOFXQZlkp50H7OSLjDtawmoqtErAT6YZOb6wuoicWMIZc_-WAHR1Qh3fo97FGpp2wFXryPhN8WDE1TeVVWatg2gKE3Lp_NvHmaEh10bsdgRWOPD6M5q8jRIL_DB_OX9n-_4/w640-h288/4..jpg" width="640" /></a></div>Apakah Kejari Bondowoso akan meneyeret Tersangka baru untuk menggantikan Kakek Sahni yang divonis bebas oleh Mahkamah Agung RI? Atau Kejari Bondowoso akan menghentikannya? Lalu bagaimana dengan keterlibatan Munandar selaku Kepala Dinas Pertanian?<br /><br />Sebab dalam persidangan pada tanggal 12 Oktober 2023, Majelis Hakim Perintahkan JPU untuk memeriksa Kepala Dinas Pertanian Kab. Bondowo H.Munandar, SP., MM<br /><br />Sebab dalam persidangan saat itu (12 Oktober 2023), H.Munandar, SP., MM dihadirkan JPU Kejari Bondowoso sebagai saksi dalam perkara dugaan Korupsi penyimpangan bantuan alat mesin pertanian (Alsintan) dari Dirjen Sarpras Kementan RI melalui Dinas Pertanian  Kabupaten Bodowoso kepada Pokmas tahun 2017 yang merugikan keuangan negara sebesar Rp329.069.620 dengan Terdakwa Perta Bagus Legowo selaku Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Dinas Pertanian  Kabupaten Bodowoso<br /><br />Dalam kasus perkara ini terungkap dari keterangan saksi-saksi, bahwa tidak dilakukannya verifikasi kelapangan. Verifikasi dilakukan hanya berdasarkan laporan. Hal ini dikatakan oleh H. Munandar, SP., MM kepada Majelis Hakim<br /><br />Selain itu, H. Munandar, SP., MM juga tidak tau siapa yang datang pada saat diadakannya pertemuan para Ketua Pokmas dengan Dinas Pertanian di kantor Dinas Pertanian, dan siapa yang menerima Alisintan berupa traktor roda 4 Merk Yanmmar Type EF 393T juga tidak diketahui  <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJoZj3ayrKQlhj2TkWPZfIijHQdkVFVkefGuLSqcIaJoY7arkjr3MJ6QC9RkjuODEmcDD75Jr9P1GB0N23UhPhSNGz0EbHAYtjUgbqfgSnNZ2RAzb3x0_yF2iHQXliC0MWq_TjGpdrz3JYz1XM-NNiR4S6AsEOepv1G_qy_pAIjXdcq_t0pQjGR_UpS_g/s1306/1.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1306" data-original-width="1154" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJoZj3ayrKQlhj2TkWPZfIijHQdkVFVkefGuLSqcIaJoY7arkjr3MJ6QC9RkjuODEmcDD75Jr9P1GB0N23UhPhSNGz0EbHAYtjUgbqfgSnNZ2RAzb3x0_yF2iHQXliC0MWq_TjGpdrz3JYz1XM-NNiR4S6AsEOepv1G_qy_pAIjXdcq_t0pQjGR_UpS_g/w354-h400/1.jpg" width="354" /></a></div>Yang datang adalah Kelompok Tani Remang Jaya II Sumito Hartono, tetapi yang menerima Masyadi melalui Terdakwa Perta Bagus Legowo selaku Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di daerah lain yang bukan merupakan PPL di Daerah Cindogo Kec. Tapen, Kabupaten Bondowoso<br /><br />“Dilakukan, saya tau dari Kabid Hendrik,” kata Munandar menjawab pertanyaan Majelis Hakim. Munandar juga lebih banyak menjawab lupa. Entah lupa benaran atau pura-pura lupa<br /><br />Itulah sebabnya Majelis Hakim Abdul Gani, SH., MH memerintahkan Jaksa Penuntut Umum untuk memeriksa H. Munandar, SP., MM selaku Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bondowoso <br /><br />Fakta hukum yang yang tak kalah menarik juga terungkap di persidangan dalam perkara Tindak Pidana Korupsi Suap Tangkap Tangan atau OTT KPK pada Rabu, 15 November 2023 lalu dengan Terdakwa Puji Triasmoro selaku Kepala Kejaksaan Negeri Bondowoso, Alexander Kristian Diliyanto Silaen selaku Kasi Pidsus Kejari Bondowoso, Andhika Imam Wijaya selaku Direktur CV. Wijaya Gemilang dan Yossy Sandra Setiawan selaku Direktur CV. Yoko <br /><br />Dalam persidangan (Rabu, 13 Maret 2024) terungkap, bahwa H. Munandar, SP., MM selaku Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bondowoso memberikan uang sebesar Rp150 juta kepada Kepala Kejaksaan Negeri Bondowoso Puji Tiasmoro melalu Kasi Intel Syamsu Yoni, terkait penanganan Kasus perkara Korupsi penjualan Alsintan oleh Kajari Bondowoso<br /><br />Apakah Kejari Bondowoso akan meneyeret Tersangka baru untuk menggantikan Kakek Sahni yang divonis bebas oleh Mahkamah Agung RI? Atau Kejari Bondowoso akan menghentikannya? Lalu bagaimana dengan keterlibatan Munandar selaku Kepala Dinas Pertanian?. (Jnt)<br /></div>

News Tipikor Tidak Terbukti Korupsi Alsintan Sebesar Rp1,236 M, MA RI Memvonis Bebas Kakek Sahni (72)

#Siapa pihak lain yang terlibat dalam perkara Korupsi penjualan Alsintan (alat mesin pertanian) berupa traktor roda 4 sebanyak 3 unit? Apaka...

»