Mantan Istri Alm. Slamet Riyadi Kuantanaya, Ang San San Melaporkan Mantan Kakak Iparnya

<div style="text-align: justify;"><h3><span style="color: red; font-size: large;">“Polda NTB memasang Garis Police Line dan menyita barang bukti dari Toko Sumber Elektronik tanpa menyerahkan surat serah terima kepada Ny. Lusy, kakak kandung Alm. Slamet Riyadi Kuantanaya”</span></h3><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEin-f-lJZoa8_6iwwV3WTAxBr4IQQgB3WbgG7qHdPXcvnf-ct5LpXHT8qyh5Y_utcT7k5noewVC3ylQfj9eYAoh6Nd2GJ1bab7fp0CL3chHeFZQmfyq6htv4gjZ5i7j4Yt9VDu0iqXhHYi89TEyd2e-7K-5bp_kUEcBxAWdZHLR9-baX56EuWTiHmbh/s487/lusi1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="487" data-original-width="365" height="455" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEin-f-lJZoa8_6iwwV3WTAxBr4IQQgB3WbgG7qHdPXcvnf-ct5LpXHT8qyh5Y_utcT7k5noewVC3ylQfj9eYAoh6Nd2GJ1bab7fp0CL3chHeFZQmfyq6htv4gjZ5i7j4Yt9VDu0iqXhHYi89TEyd2e-7K-5bp_kUEcBxAWdZHLR9-baX56EuWTiHmbh/w360-h455/lusi1.jpg" width="360" /></a></div><span style="font-size: medium;"><b>BERITA<span style="color: red;">KORUPSI</span>.CO - </b></span><br />Harta dunia memang sering menjadi “biang kerok” perselisihan dan tanpa pandang bulu baik teman apalagi keluarga. Tetapi berbeda dengan harta “Surgawai” yang tak seorangpun memperebutkannya. Dan inilah yang terjadi antara Ny. Lusy dengan mantan istri adik kandungnya, Almarhum Slamet Riyadi Kuantanaya (Toe) yaitu Ang San San<br /><br />Pada tahun 2006, Slamet Riyadi Kuantanaya (Toe) menikahi Ang San San. Pada tahun 2014, tepatanya tanggal 05 November, Slamet Riyadi Kuantanaya (Toe) alamat Jalan Hasanuddin No. 14 Sumbawa Besar dan istrinya, Ang San San (alamat Kelurahan Bugis RT 004 RW 001 Kecamatan Sumbawa, Kabupaten Sumabwa) membuka Toko dengan mendirikan CV Sumber Elektronil sesuai Akta Pendirian No 58 yang dibuat Notaris Sumabwa Besar, Effendi Winarto, SH beralamat di Melati No. 9 Sumbawa Besar, dimana Slamet Riyadi sebagai Direktur, sementara istrinya hanya sebagai persero diam atau Komanditer </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><i>Menurut sumber bahwa Persero diam atau Komanditer yang artinya, “Status Sekutu Komanditer dapat disamakan dengan seorang yang menitipkan modal pada suatu perusahaan, yang hanya menantikan hasil keuntungan dari inbreng yang dimasukan itu, dan tidak ikut campur dalam pengurusan, pengusahaan, maupun kegiatan usaha perusahaan, Sekutu”</i><br /><br />Menurut Ny. Lusy, bahwa Slamet Riyadi Kuantanaya (Toe) adalah adiknya yang ke- 8 dari sembilan bersaudara. Dan untuk modal membuka usaha tersebut, Slamet Riyadi Kuantanaya (Toe) bersama istrinya meminjam uang ke Bank sebesar satu miliar rupiah dengan jaminan sertifikat tanah milik almarhum orang tua Ny. Lusy dan Slamet Riyadi Kuantanaya (Toe)<br /><br />“Modal untuk buka usaha itu, adik saya dan istrinya pinjam uang ke Bank sebesar satu miliar dengan Sertifikat orang tua saya,” kata Ny. Lusy saat menghubungi beritakorupsi.co pada Kamis, 23 Maret 2023<br /><br />Ny. Lusy mejelaskan. Pernikahan Slamet Riyadi Kuantanaya (Toe) dengan Ang San San tanpa dikarunai anak. Dan sekitar tahun 2016, Ang San San meninggalkan Slamet Riyadi Kuantanaya (Toe) tanpa alasan yang jelas<br /><br />“Tidak ada anak. Sekitar tahu 2016, San San itu meninggalkan adik saya tanpa alasan,” kata Ny. Lusy<br /><br />Dan pada tahun 2019, lanjut Ny. Lusy, Ang San San menggugat cerai Slamet Riyadi Kuantanaya (Toe) sesuai Akta Cerai yang dikeluarkan Dispendukcapil (Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil) Kota Mataram, No. 5271-CR-09012020-0001 tanggal 09 Januari 2020 dan Putusan Pengadilan Negeri (PN) Mataran No. 167/PDT.G/2019 tanggal 28 November 2019<br /><br />“Tahun 2019, San San menggugat cerai adik saya,” lanjut Ny. Lusy<br /><br />Ny. Lusy melanjutkan ceritanya. Sejak Slamet Riyadi Kuantanaya (Toe) ditinggalkan sitrinya, maka usaha dikelola Slamet Riyadi Kuantanaya (Toe) bersama kakaknya, Ny. Lusy<br /><br />“Usaha itu kami kelola, saya dan adik saya,” ujar Ny. Lusy<br /><br />Anehnya, yang membuat Ny. Lusy tidak habis pikir dan seperti disambar petir di siang hari bolong adalah pada saat Slamet Riyadi Kuantanaya (Toe) meninggal pada Mei 2021, beberapa hari kemudian mantan istri almarhum adiknya, Slamet Riyadi Kuantanaya (Toe), Ang San San membuat laporan ke Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) sehingga Toko yang dikelola Slamet Riyadi Kuantanaya (Toe) bersama kakaknya, Ny. Lusi ditutup Polda NTB tanpa membuat garis Police Line<br /><br />“Adik saya meninggal Mei 2021 setelah beberapa lama sakit saya rawat. Beberapa hari kemudian Polisi dari Polda NTB menutup Toko itu tapi tidak ada garis Police Line, itu karena laporan mantan istri adik saya,” ungkap Ny. Lusy<br /><br />Sejak saat itu, lanjut Ny. Lusy, Toko itu tidak lagi dibuka, dan baru awal 2023 Ny. Lusy membuka Toko itu dengan maksud untuk membersihkan sekalian mengelola agar dapat membayar pengeluara Toko seperti listri dan pinjaman Bank<br /><br />“Toko itu saya buka lagi awal tahun ini, maksud saya untuk membersihkan dan sekalian untuk cari uang supaya bisa bayar listrik dan pinjaman Bank. Pinjaman adik saya kan belum lunas,” ungkap Ny. Lusy<br /><br />Anehnya lagi adalah, mantan istri almarhum adiknya, Slamet Riyadi Kuantanaya (Toe), Ang San San melaporkan Ny. Lusy ke Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan tuduhan “dugaan penggelapan/Penipuan”<br /><br />“Saya dilaporkan mantan istri adik saya, laporan penggelapan,” ucap Ny. Lusy<br /><br />Atas laporan tersebut, pada tanggal 13 Maret 2023, Polda NTB melakukan penyegelan dengan memasang garis Police Line dan menyita barang bukti dari Toko milik alm. Slamet Riyadi Kuantanaya (Toe) yang baru dua bulan dikelola Ny. Lusi<br /><br />Menurut Ny. Lusy, pemasangan garis Police Line dan penyitaan barang bukti tanpa menunjukkan surat penetapan dari Pengadilan, dan tidak ada serah terima penyitaan barang bukti dari petugas Polda NTB yang melakukan penyitaan kepada Ny. Lusy<br /><br />“Saya keberatan tapi tidak dihiraukan. Tidak ada surat apapun yang saya terima. Yang melaporkan saya adalah mantan istri adik saya tapi tidak pernah muncul di Polda yang munul adalah kakaknya,” ujar Ny. Lusy   </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Dari penjelasan Ny. Lusy terkait  pemasangan garis Police Line dan penyitaan barang bukti oleh petugas dari Polda NTB mengundaang pertanyaan yaitu, apakah memang dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) atau Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) tidak mengatur tentang surat serah terima penyitaan barang bukti dari petugas kepolisian kepada seseorang? Apakah memang dalam KUHP/KHUAP mengatur bahwa petugas kepolisian dapat menyita dari siapa saja, dimana saja dan kapan saja tanpa dokumen serah terima dan atau menunjukan surat penetapan dari Pengadilan Negeri setempat?<br /></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Begitu kuatkah kekuasaan atau kewenangan Kepolisian diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) atau Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP)????</div><div style="text-align: justify;">  <br /></div><div style="text-align: justify;">Sementara Sahran, SH., MH selaku kuasa Hukum Ny. Lusy kepada beritakorupsi.co juga  menjelaskan, bahwa petugas Polda NTB tidak tidak memberikan surat penolakan kepada Ny. Lusy<br /><br />“Negara ini kan negara hukum sesuai dengan prosedur hukum. Tapi Bu Lusy tidak menerima surat apapun dari Polisi. Harusnya kan ada surat penolakan kalau menolak. Surat penerimaan kalau menerima. Ini sama sekali tidak ada,” ujar Sahran<br /><br />Sahran menjelaskan, pada tanggal 20 Maret 2023, mendatangi Polda NTB dengan maksud meminta surat penolakan penyegelan dan penyitaan barang bukti, namun pihak Polda NTB meminta tandatangan mundur yaitu tanggal 13 Maret 2023<br /><br />“Undang-Undang kan tidak berlaku surut. Saya datang tanggal 20 tapi diminta tandatangan tanggal 13. Karena tidak dikasih, kamipun pulang,” ujar Sahran<br /><br />Saat ditanya, apakah tidak mempraperadilkan Polda NTB?. Menurut Sahran bahwa itu adalah percuma, dengan alasan bahwa yang melakukan penyelidikan dan penyidakan tetap Polda NTB<br /><br />“Percuma kalau kita pra, karena yang melakukan penyelidikan dan penyidakan tetap mereka,” ujar Sahran<br /><br />Aneh memang. Setelah tiga tahun meninggalkan suaminya tanpa alasan yang jelas, lalu menggugat cerai dan kemudian melaporkan mantan kakak iparnya ke Polisi dengan tuduhan diduga melakukan penipuan atau penggelapan tanpa ada komunikasi terlebih dahulu<br /><br />Ada apa sebenarnya dibalik laporan mantan istri alm. Slamet Riyadi Kuantanaya (Toe), Ang San San ke Polda NTB? Adakah aktor atau ‘sutradara’ dbalik laporan ini? Mengapa Ang San San tidak mengggugat Ny. Lusy secara perdata ke Pengadilan Negeri Sumbawa? (Jnt) <br /></div>

News Pemerintahan Perdata Pidana Regional Mantan Istri Alm. Slamet Riyadi Kuantanaya, Ang San San Melaporkan Mantan Kakak Iparnya

“Polda NTB memasang Garis Police Line dan menyita barang bukti dari Toko Sumber Elektronik tanpa menyerahkan surat serah terima kepada Ny. L...

»

Klaim Asuransi Jiwa Ditolak, PT Ansuransi Jiwasraya dan PT BTN Digugat Di PN Surabaya

<div style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><b><span style="font-size: large;"><u>Marianna Pardosi selaku Penggugat:</u></span></b> “Klaim ansuransi jiwa suami saya ditolak oleh Ansuransi Jiwaseraya. Alasannya karena pada tahun 2007 suami saya pernah mengidap penyakit TBC yang dikeluarkan Klinik Pusura dan pernah berobat tahun 2015. Padahal sejak kami  menikah tahun 2009 sapai suami saya meninggal tahun 2014, suami saya tidak ada riwayat penyakit TBC kalau gejala Maag memang ada dan pernah periksa ke RS PHC tapi tidak sampai opname”.</span>  <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipMZF8Y88BZAgULWvS91yqqILJQ2BATbXWF__7v6wUY6aiITM-2UUjpUIDjtSLX4ViMns5Ju5W7dL_O_8Ee53aSAYYDZAFvUc5LGNUCQI0YC5k36qRBTmXUzkmK_Y9hfgXo76fxYE9h8IEY77vBd6UmBbXKw8iYOUQU4kl_H6CLQkOS2KS3pSdgGwY/s583/Indra%203.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="301" data-original-width="583" height="330" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipMZF8Y88BZAgULWvS91yqqILJQ2BATbXWF__7v6wUY6aiITM-2UUjpUIDjtSLX4ViMns5Ju5W7dL_O_8Ee53aSAYYDZAFvUc5LGNUCQI0YC5k36qRBTmXUzkmK_Y9hfgXo76fxYE9h8IEY77vBd6UmBbXKw8iYOUQU4kl_H6CLQkOS2KS3pSdgGwY/w640-h330/Indra%203.png" width="640" /></a></div><span style="font-size: medium;"><b>BERITA<span style="color: red;">KORUPSI</span>.CO - </b></span><br /><i>"Menuntut hak maupun mencari keadailan di negeri ini bukanlah hal yang mudah semudah menemui dedaunan di peinggir jalan raya walau banyak orang mengatakan bahwa banyak jalan menuju ‘roma’. Tetapi menuntut hak maupun mencari keadailan ibarat melewati hujan badai di malam hari yang membutuhkan tenaga, pikiran maupun duit walaupun bukan duit untuk segalanya namun butuh duit untuk segalanya".</i><br /><br />Dan itulalah yang saat ini dialami dan diperjuangkan oleh Marianna Pardosi, perempuan berusia 42 tahun warga Manukan Surabaya, seorang single parent atau janda anak satu yang ditinggal mati almarhum suaminya, Edison Leonardo Lumbantobing pada tanggal 26 Oktober 2014 lalu. <br /><br />Dan untuk kelangsungan hidupnya termasuk anaknya, saat ini Marianna Pardosi bekerja sebagai buruh disalah satu toko di daerah Demak Surabaya<br /><br />Perjuaangan yang dilakukan oleh Marianna Pardosi untuk menuntut hak maupun mencari keadailan adalah untuk mendapatkan klaim ansuransi jiwa almarhum suaminya, Edison Leonardo Pardosi dari PT Ansuransi Jiwasraya (PT AJ, Persero) Kantor Wilayah Utama, Gedung Life Tower/ Lippo Kuningan Lantai 11, Jalan HR. Rasuna Said Kav. B-12 Setiabudi Jakarta sebagai Tergugat II, <br /><br />Sedangkan Tergugat I adalah PT Bank Tabungan Negera (PT BTN, Persero) Tbk. Cabang Surabaya Bukit Darmo, di Jalan Mayjen HR. Muhammad No. 399 Putat Gede, Kecamatan Sukomanunggal, Kota Surabaya<br /><br />Marianna Pardosi tidak hanya menggugat PT AJ dan PT BTN, tetapi juga menggugat Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Surabaya, Gedung Keuangan Negara di Jl. Indrapura No. 5 Surabaya sebagai Tergugat III, PT Properindo Gemilang Makmur (PT PGM) di Ruko Satelite Town Square Blok D 22-23, Jl. Raya Sukomanunggal Jaya, Surabaya sebagai Tergugat IV dan Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) I/ATR I, di Jl. Taman Puspa Raya No.10 Sambikerep, Kec. Sambikerep, Kota Surabaya sebagai Tergugat V<br /><br />Selain itu, Marianna Pardosi juga menggugat seorang Notaris Surabaya yaitu Ranty Artsilia, SH yang beralamat di Jl. Jambi No. 39, Darmo, Kecamatan Wonokromo, Kota Surabaya, Jawa Timur sebagai Turut Tergugat I  dan OJK (Otoritas Jasa Keuangan) Jawa Timur di Gedung BI Lt. 4, Jalan Pahlawan No.105, Alun-alun Contong, Bubutan, Krembangan Seletatan, Kec. Krembangan Surabaya Turut Tergugat II  <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjW28snVakAxKiPos729H5sMZOA2J2w8oipyxCTtLxJwvStl3gtpaxCNhnnkFuiJuQbkgfwEDVWhBkxApRWEvSud6SRB_bS_iuKofjek-eJURW9TM7rQlTyJGdsD5kWDjaUxGLVmM8Mq49vK_Atn-AOa5Jl78eTiovcErNyVYj-7ooaHYcRPKaapXPN/s1600/indra%201.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="788" data-original-width="1600" height="316" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjW28snVakAxKiPos729H5sMZOA2J2w8oipyxCTtLxJwvStl3gtpaxCNhnnkFuiJuQbkgfwEDVWhBkxApRWEvSud6SRB_bS_iuKofjek-eJURW9TM7rQlTyJGdsD5kWDjaUxGLVmM8Mq49vK_Atn-AOa5Jl78eTiovcErNyVYj-7ooaHYcRPKaapXPN/w640-h316/indra%201.jpg" width="640" /></a></div>Kasus perkara gugatan terhadap kelima Tergugat dan dua Turut Tergugat tersebut diatas, di ajukan Marianna Pardosi ke Pengadialn Negeri (PN) melalui Indra Bayu, SH dan Wahyu Andri Prabowo, SH selaku Kuasa Hukum-nya, dan perkara tersebut masih dalam proses persidangan. hal itu dikatakan Marianna Pardosi yang ditemani kakak kandung almarhum, Eva Lumbantobing dan sumi Eva Lumbantobing, Saorba Purba saat bertemu dengan beritakorupsi.co di Pengadilan Tipikor pada PN Surabaya beberapa waktu lalu<br /><br />“Masih sidang di PN, pengacara saya Pak Indra dan Pak Andri. Saya dibantu karena saya tidak tidak punya uang untuk bayar,” kata Marianna Pardosi kepada beritakorupsi.co mengawali ceritanya<br /><br />Marianna Pardosi menceritakan, pada tahun 2009, Ia (Marianna Pardosi) menikah dengan Edison Leonardo Pardosi (alm). Dan pada tahun 2013, Edison Leonardo Pardosi (alm) mengajukan kredit sebesar 268.500.000 ke Bank BTN dengan jaminan Sertipikat HGB Nomor 2771 seluas 84 m2 atas nama Edison Leonardo Lumbantobing (alm) yang terletak di Kelurahan Sememi, Kecamatan Benowo, Surabaya<br /><br />“Tanggal 25 Februari 2013 penandatangan akta kredit di kantor BTN, ada Notaris. Tapi surat perjanjiannya sudah ada dan tinggal tanda tangan, jadi suami saya disuruh untuk baca baru menandatangani, saat itu saya ada. Kredit selama lima belas tahun dengan angusran sebesar Rp249.636.914,” ujar  Marianna Pardosi <br /><br />Pada saat itu, lanjut Marianna Pardosi, ada juga dari pihak Ansuransi Jiwaseraya. Karena aturan di Bank BTN mewajibkan nasabah ikut ansuransi jiwa tapi tidak ada dokumen yang ditandatangani oleh Edison Leonardo Lumbantobing (alm) sebagai pemegang Polis Asuransi.<br /><br />“Ada juga dari pihak Ansuransi Jiwaseraya (...apakah memperkenalkan diri.... tanya beritakorupsi.co memotong pembicaraan), ya mereka memperkenalkan diri dari Ansuransi Jiwaserya tapi tidak ada persyaratan atau surat yang ditandatangani suami saya mengenai ansuransi itu,” ungkap Marianna Pardosi<br /><br />Dari keterangan Marianna Pardosi ini, ada yang menggelitik terkait kewajiban nasabah Bank BTN yang mengajukan kredit dengan jaminan Sertifikat HGB tetapi diwajibkan ikut ansuransi jiwa. Apa kaitannya sertifikat yang dijaminkan oleh Edison Leonardo Lumbantobing (alm)  di Bank BTN dengan ansuransi jiwa? Bukankah lebih tepatnya ansuransi ganti rugi bilamana sertifikat itu mengalami masalah seperti hilang atau kebakaran???  <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhoq9OkUOBY2dctEynPtp0O4rgTs62vJRFnnRVA8iqnZqkUUbL22nLV6PwUJA1zFKeVT1iznQcDWahpDDhjMAeQZWIHfyObj38cBMkBSCTXZYRdaoaQH19kjAlhyCPV81ctjRE0neEitxkMcJnBlbCHCtB7xLF--2Q_MmJxHlJo2uA7oD-5YKngd4Mu/s1600/Indra.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="814" data-original-width="1600" height="326" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhoq9OkUOBY2dctEynPtp0O4rgTs62vJRFnnRVA8iqnZqkUUbL22nLV6PwUJA1zFKeVT1iznQcDWahpDDhjMAeQZWIHfyObj38cBMkBSCTXZYRdaoaQH19kjAlhyCPV81ctjRE0neEitxkMcJnBlbCHCtB7xLF--2Q_MmJxHlJo2uA7oD-5YKngd4Mu/w640-h326/Indra.jpg" width="640" /></a></div>Sebulan kemudian dari penandatanganan akta kredit dan pencairan, yaitu pada Maret 2013 hingga September 2014, pembayaran angusran tidak ada masalah alias lancar. Namun pembayaran angsuran mulai macet sejak Oktober 2014 karena Edison Leonardo Lumbantobing meninggal pada tanggal 26 Oktober 2014 sesuai Kutipan Akta Kematian Nomor 3578-KM-24112014-0050 yang dikeluarkan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Surabaya pada tanggal 24 November 2014<br /><br />“Saya tidak tau kenapa diwajibkan ansuransi jiwa tapi persyaratan di Bank BTN ya gitu. Pembayaran angsuran mulai Maret 2013, pembarayaran lancar. Mulai berhenti sejak suami saya meninggal Oktober 2014,” ujar Marianna Pardosi<br /><br />“Musibah” datanga pada awal tahun 2015 tepatnya tanggal 8 Januari, dimana saat itu Marianna Pardosi mengajukan klaim ansuransu jiwa almarhum suaminya ke Bank BTN. Namun enam bulan kemudian yaitu tanggal 15 Juli 2015, PT Ansuransi Jiwaseraya menolak klaim meninggal atas nama Edison Leonardo Lumbantobing dengan Nomor Surat 237.SM-AA2.072015.<br /><br />“Klaim ansuransi jiwa suami saya ditolak oleh Ansuransi Jiwaseraya. Alasannya karena pada tahun 2007 suami saya pernah mengidap penyakit TBC yang dikeluarkan Klinik Pusura dan pernah berobat tahun 2015. Padahal sejak kami menikah tahun 2009 sapai suami saya meninggal tahun 2014, suami saya tidak ada riwayat penyakit TBC kalau gejala Maag memang ada dan pernah periksa ke RS PHC tapi tidak sampai opname,” ungkap Marianna Pardosi<br /><br />“Ada surat keterangan kesehatan almarhum tahun 2015 ? Kan suami anda sudah meninggal tahun 2014?,” tanya beritakorupsi.co dengan penuh rasa heran dan langsung teringat kasus pembunuhan berencana alm Brigadir J, terkait adanya transfer dari rekening almarhum ke rekening lain padahal almarhum sudah meninggal<br /><br />“Ia itulah saya tidak tau. Itu dari Ansurasnsi Jiwaseraya,” jawab Marianna Pardosi<br /><br />Terkait penolakan klaim ansuransi jiwa oleh PT Ansuransi Jiwaserya seperti yang diceritakan Marianna Pardosi, dimana PT Ansuransi Jiwaserya mengatakan bahwa almurum mengidap penyakit TBC yang dikeluarkan Klinik Pusura, beritakorupsi.co menghubungi Kuasa Hukum PT Ansuransi Jiwaserya, LaluAbdi Mansyah, SH., CLI, pada tanggal 11 Maret 2023<br /><br />“Maaf kalau itu saya tidak berani menjelaskan keran masih dalam persidangan. Nanti akan kami jelaskan dalam persidangan,” kata Abdi<br /><br />Sementara Indra Bayu, SH dan Wahyu Andri Prabowo, SH selaku Kuasa Hukum Marianna Pardosi kepada beritakorupsi.co menjelaskan, bahwa gugatannya yang dilayangkan terhadap para Tergugat adalah perbuatan melawan hukum, dimana Tergugat mengalami kerugian sebesar Rp268.500.000<br /><br />Indra menjelaskan, gugatan itu dilakukan karena objek berupa tanah dan bangunan dimana sertifakatnya sebagai jaminan di Bank BTN yang sudah berpindah nama dari almarhum Edison Leonardo Lumbantobing kepada orang lain tanpa sepengetahuan istri almarhum<br /><br />“Januari 2015, Ibu Marianna mengajukan klaim ansuransi jiwa ke Bank BTN karena ansuransi melalui Bank BTN. Tapi Juli 2015, Ansuransi Jiwaseraya menolak, dengan alasan bahwa pada tahun 2007, Edison pernah penyakit TBC yang dikeluarkan oleh Klinik Pusura. Padahal menurit istri dan kakak kandung Edison, tidak pernah sakit TBC dan tidak pernah berobat ke Klinik Pusura. Sekitar tahun 2009, Edison pernah berobat atau periksa ke Rumah Sakit PHC. Surat dari PHC menjelaskan kalau Edison tidak ada riwayat TBC,” kata Indra<br /><br />“Pihak Ansuransi Jiwaseraya katanya pernah ke rumah sakit PHC meminta agar dibuatkan surat keterangan kesehatan kalau Edion ada riwayat penyakit TBC tapi rumah sakit PHC tidak mau,” lanjut Indra<br /><br />Lebih lanjut Indra mejelaskan, rumah dan tanah milik Edison Leonardo Lumbantobing sudah di lelang oleh KPKNL (Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang) tanpa putusan Pengadilan atas permohonan PT Properindo Gemilang Makmur melalui, dan sertifaktnya sudah berganti nama  yang dikeluarkan oleh BPN.<br /><br />“Sekarang ini masih dalam proses pembuktian di PN,” kata Indra<br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">lebih lanjut Indra menjelaskan dalam gugatannya, bahwa Penggugat adalah istri sah dari Almarhum Edison Leonardo Lumbantobing yang telah meninggal pada tanggal 26 Oktober 2014 berdasarkan Kutipan Akta Kematian Nomor 3578-KM-24112014-0050 yang dikeluarkan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Surabaya pada tanggal 24 November 2014 di Surabaya dan berdasarkan Kutipan Akta Pernikahan Nomor 01/04/CSK/U/II/2009 antara Edison Leonardo Lumbantobing dengan Marianna Pardosi yang dikeluarkan di Tarutung pada tanggal 16 Februari 2009 oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Tapanuli Utara.<br /><br />Bahwa Almarhum Edison Leonardo Lumbantobing telah melakukan perjanjian kredit dengan PT. Bank Tabungan Negara Tbk. dengan nomor 0039320120925000002 yang dibuat pada tanggal 25 Februari 2013 di Surabaya dengan jaminan Sertipikat HGB Nomor 2771 dengan luas tanah 84 m2 (delapan puluh empat meter persegi) atas nama Edison Leonardo Lumbantobing Sarjana Ekonomi yang terletak di Kelurahan Sememi, Kecamatan Benowo, Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur. <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdnN76DYkgDA8Cwi4j9-S4Av9n09rTgpid5JHkkbQ_MVeBmrtEhEffPr97q9DO4i11Qi6ct4uGGAPSVGat9GOWp2a6zfs9uj7gmxYsysptlZkHg8R5AnMbqOnPavtwUEthDw_zlbVFUP995UIelY7p8mHduWbGQRw6kj4CWG6T4EEpOWhRQb9eGVNP/s704/Indra%202.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="303" data-original-width="704" height="276" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdnN76DYkgDA8Cwi4j9-S4Av9n09rTgpid5JHkkbQ_MVeBmrtEhEffPr97q9DO4i11Qi6ct4uGGAPSVGat9GOWp2a6zfs9uj7gmxYsysptlZkHg8R5AnMbqOnPavtwUEthDw_zlbVFUP995UIelY7p8mHduWbGQRw6kj4CWG6T4EEpOWhRQb9eGVNP/w640-h276/Indra%202.png" width="640" /></a></div>Bahwa atas perjanjian kredit aquo tersebut diwajibkan untuk mengikuti asuransi jiwa sesuai dengan persyaratan perjanjian kredit aquo yang dalam hal ini melalui asuransi PT Asuransi Jiwasraya (Persero) dengan data permohonan klaim asuransi sebagai berikut:<br />a.) Nama Debitur               : Edison Leonardo Lumbantobing<br />b.) Nomor Debitur             : 00393.01.05.000154.2<br />c.) Maksimal Kredit           : Rp. 268.500.000,00<br />d.) Jangka Waktu Kredit    : 15 th<br />e.) Saldo Klaim        <span>    </span><span>     </span>: Rp. 249.636.914,00<br />f.) Nomor Peserta        <span>    </span>  : 393.2013.00135<br /><br />Bahwa Almarhum Edison Leonardo Lumbantobing telah meninggal pada tanggal 26 Oktober 2014 berdasarkan Kutipan Akta Kematian Nomor 3578-KM-24112014-0050 yang dikeluarkan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Surabaya pada tanggal 24 November 2014 di Surabaya.<br /><br />Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas pada point 4, Penggugat adalah sah, mengikat dan berkekuatan hukum berdasarkan undang undang yang berlaku sebagai ahli waris yang sah;<br /><br />Bahwa pada tanggal 8 Januari 2015 PENGGUGAT mengajukan Klaim Debitur Asuransi jiwa karena meninggal atas nama Edison Leonardo Lumbantobing melalui TERGUGAT I sesuai persyaratan yang disyaratkan oleh TERGUGAT I.<br /><br />Bahwa pada tanggal 15 Juli 2015 melalui suratnya TERGUGAT II menolak klaim meninggal atas nama Edison Leonardo Lumbantobing dengan Nomor Surat 237.SM-AA2.072015.<br /><br />Bahwa pada tanggal 27 Agustus 2015 TERGUGAT I mengirim surat kepada PT. Binasentra Purna terkait Kebijakan Klaim Asuransi Jiwa Kredit (AJK) Debitur KPR a.n Edison Leonardo LumbanTobing yang mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut;<br /><br />a.) Informasi dari KC Surabaya Bukit Darmo dimana ditolaknya klaim AJK tersebut menyebabkan adanya risiko reputasi karena klaim AJK ditolak sementara debitur sudah membayar premi asuransi.<br /><br />b.)  Informasi KC Surabaya Bukit Darmo bahwa debitur tidak punya Riwayat sakit dimana tidak ada surat keterangan sehat (data medis) dari dokter, sehingga petugas meyakini FPPAJK yang diisi debitur tsb.<br /><br />c.)  Informasi ahli waris tidak lagi sanggup mengangsur, karena penghasilan ahli waris (istri) hanya untuk biaya hidup sehari-hari.<br /><br />d.)  Menjaga risiko kredit (kualitas kredit) Bank BTN, mengingat Riwayat pembayaran angsuran kredit debitur semasa hidupnya lancar (dengan AGF) dan saat ini kolektabilitasnya macet (menunggak 7.93 angsuran).<br /><br />Bahwa dengan adanya surat yang dikirimkan Tergugat I tersebut, Penggugat mengalami kerugian materiil sebesar Rp. 268,500,000,00 ( Dua ratus enam puluh delapan juta lima ratus ribu rupiah, sebagaimana nilai pertanggungan asuransi;<br /><br />Bahwa secara sepihak dan melawan hukum, Tergugat II mengirimkan surat kepada Tergugat III yaitu Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) SURABAYA dimana Tergugat III tersebut juga melakukan pelelangan objek benda tidak bergerak yaitu tanah dan bangunan dengan Sertipikat HGB Nomor 2771 dengan luas tanah 84 m2 (delapan puluh empat meter persegi) atas nama Edison Leonardo Lumbantobing Sarjana Ekonomi yang terletak di Kelurahan Sememi, Kecamatan Benowo, Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur;<br /><br />Bahwa dengan adanya pengumuman lelang dari Tergugat III, pihak Penggugat menerima surat dari Tergugat IV yaitu PT. PROPERINDO GEMILANG MAKMUR surat tanpa nomor tertanggal 19 oktober 2021 yang dengan sepihak akan mengumumkan dan pemasangan pengumuman “ dijual melalui lelang” atas objek tanah dan bangunan dengan Sertipikat HGB Nomor 2771 dengan luas tanah 84 m2 (delapan puluh empat meter persegi) atas nama Edison Leonardo Lumbantobing, Sarjana Ekonomi yang terletak di Kelurahan Sememi, Kecamatan Benowo, Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur dan sudah tentu perbuatan ini sudah melawan hukum;<br /><br />Bahwa dengan munculnya pihak Tergugat IV dalam perkara ini, membuat Penggugat mempertanyakan apa kedudukan hukum Tergugat IV ini;<br /><br />Bahwa Tindakan Tergugat III yang melakukan lelang tanpa melalui putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap, mengakibatkan objek yang dimaksud dalam posita nomor 2 diatas telah beralih kepemilikan atau berpindah tangan kepada pihak lain;<br /><br />Bahwa dengan berpindah tangannya objek sebagaimana posita nomor 2 diatas secara melawan hukum, juga keterlibatan Tergugat V yaitu Kantor Badan Pertanahan Nasional I/ATR I, dimana Tergugat V telah menerbitkan sertifikat baru atas kepemilikan objek yangdimaksud dalam posita 2 diatas;<br /><br />Bahwa Pihak Turut Tergugat I yaitu Notaris Ranty Artsilia, S.H., juga telah melakukan perbuatan melawan hukum dimana telah menerbitkan dan atau mengesahkan Perjanjian Kredit antara Almarhum Edison Leonardo Lumbantobing atau suami sah Penggugat dengan Tergugat I dimana diketahui Perjanjian Kredit Tersebut memuat sesuatu yang dilarang dalam perjanjian sebagaimana diatur dalam pasal 1320 KUHPerdata;<br /><br />Bahwa Turut Tergugat II yaitu Otoritas Jasa Keuangan Jawa Timur juga telah melakukan perbuatan melawan hukum, dimana Turut Tergugat II ini telah melakukan kelalaian dalam pengawasan kegiatan perbankan diwilayahnya dimana, Tergugat I dan II telah melakukan Perbuatan melawan hukum sebagaimana posita 3 dan seterusnya;<br /><br />Bahwa dengan itikad baik dari Penggugat kepada Para Tergugat beserta Turut Tergugat telah menempuh jalan untuk dapat menyelesaikan permasalahan tersebut di atas dengan cara mediasi dan musyawarah, akan tetapi dari Para Pihak Tergugat tidak ada itikad baik untuk mengakui bahwa hak tanah dan bangunan milik Penggugat tersebut dalam posita 2, malah menantang agar Penggugat menggugat melalui Pengadilan, jika Penggugat merasa mempunyai hak atas tanah dan bangunan sebagaimana posita 2 tersebut diatas serta uang yang menjadi pertanggungan asuransi jiwa kredit yang dikelola oleh Tergugat II, sehingga perbuatan yang dilakukan oleh Para Tergugat dengan tanpa hak dan melawan hukum atas pelaksanaan lelang dan penolakan klaim asuransi jiwa kredit aquo yang notabene hak daripada Penggugat dan merugikan Penggugat menunjukan bahwa perbuatan tersebut merupakan Perbuatan Melawan Hukum;<br /><br />Bahwa atas perbuatan Tergugat tersebut di atas telah melanggar Pasal 1365 BW :<br /> “Tiap perbuatan melanggar hukum, yang membawa kerugian kepada orang lain, mewajibkan orang yang karena kesalahannya menerbitkan kerugian itu, mengganti kerugian tersebut”;<br /><br />Bahwa Perbuatan Hukum para pihakTergugatdan Para TurutTergugat dalam perkara aquo mengandung “ cacat Kehendak”, dimana terdapat unsur pemaksaan sebagaimana diatur dalam pasal 1321 KUHPerdata. Sehingga menimbulkan cacat kehendak ini juga terjadi akibat adanya penyalahgunaan keadaan atau Misbruik Van Omstandingheden, pasal 44 ayat 1 NBW dan pasal 1320 KUHPerdata, sehingga ingin segera mendapatkan uang atau piutang yang ada pada Penggugat. Maka sepantasnyalah, Pihak Penggugat masih tetap memegang dan mempunyai hak Rekuirasi atas Kepemilikan objek tidak bergerak aquo yang tercantum dalam Sertifikat Hak Guna Bangunan/SHGB yang dimaksud dalam posita 2 diatas, sebelum ada Putusan Pengadilan Negeri yang telah berkekuatan hukum tetap, dalam hal ini adalah Pengadilan Negeri Surabaya;<br /><br />Bahwa dengan adanya Perbuatan Melawan Hukum yang dilakukan oleh Para Tergugat dan Para Turut Tergugat, sudah barang tertentu Penggugat sangat di rugikan baik materiil maupun immateriil yaitu:<br /><br />a. Bahwa atas pelelangan sepihak obyek tanah  dan bangunan yang dilakukan oleh Tergugat I dan Tergugat III secara melawan hukum, Para Penggugat di rugikan secara materiil dengan perincian nilai jual tanah dan bangunan dengan nilai pertanggungan asuransi sebesar Rp. Rp. 268,500,000,00 ( Dua ratus enam puluh delapan juta lima ratus ribu rupiah, sebagaimana nilai pertanggungan asuransi.<br /><br />b. Kerugian immateriil Penggugat sebesar Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah), di karenakan Penggugat merasa malu pada masyarakat atas tindakan Para Tergugat dan Turut Tergugat; <br /><br />Bahwa adanya dugaan kuat dan adanya kekhawatiran yang timbul atas tindakan Para Tergugat dan Para Turut Tergugat bahwa Tergugat I dan Tergugat III mengalihkan/ melelang/ menjual/ obyek tanah dan bangunan tersebut serta pula untuk memperlancar jalannya pemeriksaan perkara ini dan putusan pengadilan kelak, maka Penggugat mohon agar Pengadilan meletakkan Sita Jaminan (Conservatoir Beslaaq) terhadap obyek tanah dan bangunan yang dimuat dalam posita 2 diatas;<br /><br />Bahwa oleh karena gugatan Penggugat di dukung alat bukti yang kuat, maka sagatlah berdasar bila putusan dalam perkara ini dapat dijalankan atau dilaksanakan terlebih dahulu (uit voerbaar bij vooraad) meskipun ada banding verset maupun kasasi. (Jnt)<br /></div>

News Pemerintahan Perdata Pidana Klaim Asuransi Jiwa Ditolak, PT Ansuransi Jiwasraya dan PT BTN Digugat Di PN Surabaya

Marianna Pardosi selaku Penggugat: “Klaim ansuransi jiwa suami saya ditolak oleh Ansuransi Jiwaseraya. Alasannya karena pada tahun 2007 sua...

»

KPK Periksa 19 Ketua Pokas Kab. Sampang Terkait Korupsi Suap OTT Wakil Ketua DPRD Jatim Sahat Tua P Simanjuntak

<div style="text-align: justify;"><span style="background-color: white; border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">       <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuka0Ktbr5BfvF8GTK7nbNpLuulGtm9jaDxHs-RzN3co8BAwbTTALVREp86oMGz_W7IcbEvqW4Vq6QoD5yurUOc-4mZvqf7SAoVKtKeS1he2_VD1YtJVuFlQ4K2cCsVxguDS8hxvZzRMpkdTloyhkgkpA_CgC149kJytj6nvndr6rBRUjpbbkut5uN/s702/IMG-20230310-WA0002.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="502" data-original-width="702" height="458" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuka0Ktbr5BfvF8GTK7nbNpLuulGtm9jaDxHs-RzN3co8BAwbTTALVREp86oMGz_W7IcbEvqW4Vq6QoD5yurUOc-4mZvqf7SAoVKtKeS1he2_VD1YtJVuFlQ4K2cCsVxguDS8hxvZzRMpkdTloyhkgkpA_CgC149kJytj6nvndr6rBRUjpbbkut5uN/w640-h458/IMG-20230310-WA0002.jpg" width="640" /></a></div></span><b style="background-color: white; border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">BERITA<span style="border: 0px; color: red; font-family: inherit; font-feature-settings: inherit; font-kerning: inherit; font-optical-sizing: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-variation-settings: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">KORUPSI</span>.CO -</b></div><div style="border: 0px; font-variant-alternates: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.5em; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline; width: 274px;"><div style="background-color: white; border: 0px; font-family: inherit; font-feature-settings: inherit; font-kerning: inherit; font-optical-sizing: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-variation-settings: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali lagi melakukan pemeriksaan <span style="font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: inherit;">terhadap sebanyak 19 orang Ketua Pokmas (Kelompok Masyarakat) Kabupaten Sampang di Polres Sampang. Hal itu disampaikan Kepala Bagian (Kabag) Pemberitaan KPK Ali Fikri kepada beritakorupsi.co, Kamis, 16 Maret 2023</span></div><div dir="auto" style="background-color: white; border: 0px; font-family: inherit; font-feature-settings: inherit; font-kerning: inherit; font-optical-sizing: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-variation-settings: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><br /><span face="verdana, geneva, sans-serif" style="border: 0px; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="color: red; font-size: large;">Baca juga:</span></span><span face="verdana, geneva, sans-serif" style="border: 0px; color: #2b00fe; font-size: 12px; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><br /></span></div><div dir="auto" style="background-color: white; border: 0px; font-family: sans-serif; font-feature-settings: inherit; font-kerning: inherit; font-optical-sizing: inherit; font-stretch: inherit; font-variant-alternates: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; font-variation-settings: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span style="border: 0px; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><h1 style="border: 0px; font-family: oswald, "bebas neue", bebas, "arial narrow", sans-serif; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-stretch: normal; font-style: inherit; font-variant-alternates: normal; font-variant-caps: inherit; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: inherit; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; font-weight: normal; line-height: normal; margin: 0px 0px 8px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span style="font-size: medium;"><span style="color: red;"><span><a href="http://www.beritakorupsi.co/2023/03/kpk-periksa-3-upt-ppj-kab-pamekasan.html" style="border: 0px; font-family: inherit; font-feature-settings: inherit; font-kerning: inherit; font-optical-sizing: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-variation-settings: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: none; vertical-align: baseline;">KPK Periksa 3 UPT PPJ Kab. Pamekasan Dinas PU-BM Jatim dan 13 Ketua Pokas Terkait Korupsi Suap OTT Wakil Ketua DPRD Jatim Sahat Tua P Simanjuntak</a> - </span> <a href="http://www.beritakorupsi.co/2023/03/kpk-periksa-3-upt-ppj-kab-pamekasan.html?m=1">http://www.beritakorupsi.co/2023/03/kpk-periksa-3-upt-ppj-kab-pamekasan.html?m=1</a></span></span></h1><div><span style="font-size: medium;"><br /></span></div></span></div><div dir="auto" style="background-color: white; border: 0px; font-family: inherit; font-feature-settings: inherit; font-kerning: inherit; font-optical-sizing: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-variation-settings: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span style="font-size: medium;"><span face="verdana, geneva, sans-serif" style="border: 0px; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="color: red;">KPK Periksa 21 Ketua Pokmas Terkait Korupsi Suap OTT Wakil Ketua DPRD Jatim Sahat Tua P Simanjuntak -</span><span style="color: #2b00fe;">  -</span></span><a href="http://www.beritakorupsi.co/2023/03/kpk-periksa-21-ketua-pokmas-terkait.html" style="border: 0px; color: #0085be; font-family: verdana, geneva, sans-serif; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: none; vertical-align: baseline;">http://www.beritakorupsi.co/2023/03/kpk-periksa-21-ketua-pokmas-terkait.html</a><br style="color: #333333; font-family: verdana, geneva, sans-serif;" /><br style="color: #333333; font-family: verdana, geneva, sans-serif;" /><span face="verdana, geneva, sans-serif" style="border: 0px; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="color: red;">Kasus Korupsi Suap OTT Wakil Ketua DPRD Jatim Sahat Tua P Simanjutak, JPU KPK Arif Suhermanto: Kemungkinan ada Pengembangan -  -</span></span><a href="http://www.beritakorupsi.co/2023/03/kasus-korupsi-suap-ott-wakil-ketua-dprd.html" style="border: 0px; color: #0085be; font-family: verdana, geneva, sans-serif; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: none; vertical-align: baseline;">http://www.beritakorupsi.co/2023/03/kasus-korupsi-suap-ott-wakil-ketua-dprd.html</a><br style="color: #333333; font-family: verdana, geneva, sans-serif;" /><br style="color: #333333; font-family: verdana, geneva, sans-serif;" /><span face="verdana, geneva, sans-serif" style="border: 0px; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="color: red;">Dua Terdakwa Penyuap Wakil Ketua DPRD Jatim Sahat Tua Simanjuntak Di Adili -</span><span style="color: #2b00fe;">  -</span></span><a href="http://www.beritakorupsi.co/2023/03/dua-terdakwa-penyuap-wakil-ketua-dprd.html" style="border: 0px; color: #0085be; font-family: verdana, geneva, sans-serif; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: none; vertical-align: baseline;">http://www.beritakorupsi.co/2023/03/dua-terdakwa-penyuap-wakil-ketua-dprd.html</a><span face="verdana, geneva, sans-serif" style="color: #333333;"> </span></span><br /></div><div dir="auto" style="background-color: white; border: 0px; font-family: inherit; font-feature-settings: inherit; font-kerning: inherit; font-optical-sizing: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-variation-settings: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" style="border-collapse: collapse; border-spacing: 0px; border: 0px; float: none; font: inherit; margin-bottom: 10px !important; margin-left: auto; margin-right: auto; margin-top: 0px !important; margin: 0px auto 10px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><tbody style="border: 0px; font: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><tr style="border: 0px; font: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><td style="border: 0px; font: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJhIHwl2QY4Va22NSBAUnNKgnOKyh_DdLzUJFBBwObiB0M-SueoJ6A8i9IRXECSR0QCNcF4Yi11dS-nfpcdJCw4BoTHknUWnBJJ6DnWnQHc87YS7Pt1_u2szd3_yCs-tCq2lB7hGo_Eljrulro8tWAcHaVPHoBU8SEwAChowCXc3MvQY-f_32Y_NIf/s640/f.jpg" style="border: 0px; color: #0085be; font: inherit; margin: 0px auto; padding: 0px; text-decoration-line: none; vertical-align: baseline;"><img border="0" height="287" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJhIHwl2QY4Va22NSBAUnNKgnOKyh_DdLzUJFBBwObiB0M-SueoJ6A8i9IRXECSR0QCNcF4Yi11dS-nfpcdJCw4BoTHknUWnBJJ6DnWnQHc87YS7Pt1_u2szd3_yCs-tCq2lB7hGo_Eljrulro8tWAcHaVPHoBU8SEwAChowCXc3MvQY-f_32Y_NIf/w640-h287/f.jpg" style="border: 1px solid rgb(218, 218, 218); font: inherit; height: auto; margin: 0px; max-width: 100%; padding: 4px; vertical-align: baseline;" width="640" /></a></td></tr><tr style="border: 0px; font: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><td style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline;"><span style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="color: red; font-size: x-small;">Terdakwa Abdul Hamid selaku Koordinator Pokmas Kab. Sampang dan Ilham Wahyudi Alias Eeng selaku Pemberi suap terhadap Wakil Ketua DPRD Jatim Sahat Tua P Simanjuntak di adili</span></span></td></tr></tbody></table><span style="font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: inherit;">“Hari ini (Kamis, 16 Maret 2023) pemeriksaan saksi  TPK (Tindak Pidana Korupsi) suap dalam pengelolaan dana hibah provinsi Jawa Timur, untuk tersangka  SHTPS (Sahat Tua P Simanjuntak). Pemeriksaan dilakukan di Polres Sampang  Jawa Timur, </span><span style="font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: inherit;">Jl. Jamaluddin No.2, Kabupaten Sampang, Jawa Timur,</span><span style="font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: inherit;">” kata Ali</span></div></span></div><div dir="auto" style="background-color: white; border: 0px; font-family: inherit; font-feature-settings: inherit; font-kerning: inherit; font-optical-sizing: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-variation-settings: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><br /></div><div dir="auto" style="background-color: white; border: 0px; font-family: inherit; font-feature-settings: inherit; font-kerning: inherit; font-optical-sizing: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-variation-settings: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">Ke- 19 saksi selaku Ketua Pokmas (Kelompok Masyarakat) Kabupaten Sampang yang diamksud yakni;</div><div dir="auto" style="background-color: white; border: 0px; font-family: inherit; font-feature-settings: inherit; font-kerning: inherit; font-optical-sizing: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-variation-settings: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><div dir="auto" style="border: 0px; font-family: inherit; font-feature-settings: inherit; font-kerning: inherit; font-optical-sizing: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-variation-settings: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><div dir="auto" style="text-align: justify;">1.Sittimah Ketua Pokmas Tutur Tinular</div><div dir="auto" style="text-align: justify;">2. Riska Yanti ketua Pokmas Iksan Jaya</div><div dir="auto" style="text-align: justify;">3. Moh. Misrawi ketua Pokmas Tenang Aja</div><div dir="auto" style="text-align: justify;">4. Supandi ketua Pokmas Maju Indah</div><div dir="auto" style="text-align: justify;">5. Hamiduddin ketua Pokmas Ikatan Cinta</div><div dir="auto" style="text-align: justify;">6. Riyan Hidayat ketua Pokmas Gunung Karya</div><div dir="auto" style="text-align: justify;">7. Sibeh ketua Pokmas Pita Hijau</div><div dir="auto" style="text-align: justify;">8. Sattori ketua Pokmas Fikri Putra</div><div dir="auto" style="text-align: justify;">9. Krisliatun ketua Pokmas Awan Cinta</div><div dir="auto" style="text-align: justify;">10. Rizqi ketua Pokmas Giant</div><div dir="auto" style="text-align: justify;">11. Mahsus Ali ketua Pokmas Gunung Waras</div><div dir="auto" style="text-align: justify;">12. Ridwan ketua Pokmas Topan Jaya</div><div dir="auto" style="text-align: justify;">13. Evi Purnamasari ketua Pokmas Mawar Sari</div><div dir="auto" style="text-align: justify;">14. Moh. Fauzan ketua Pokmas Firdaus Jaya</div><div dir="auto" style="text-align: justify;">15. Mansur ketua Pokmas Dafi Putra</div><div dir="auto" style="text-align: justify;">16. Sunadi ketua Pokmas Durbugen</div><div dir="auto" style="text-align: justify;">17. Moh. Roky ketua Pokmas Merah Delima</div><div dir="auto" style="text-align: justify;">18. Husnul Khotimah ketua Pokmas Telor Gulung</div><div dir="auto" style="text-align: justify;">19. Mahhul ketua Pokmas Intel Jaya</div></div><div dir="auto" style="border: 0px; font-family: inherit; font-feature-settings: inherit; font-kerning: inherit; font-optical-sizing: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-variation-settings: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6UVajXLPU9NQMloK5EK16QojXa9Jf9J0USziXlTLZcS9uXjEpxya_nhYyR-Zg6gx9j5z_mNYDOuEnp8kK3B1PyhB5L2uMgQNUMmmXfxR_xYZPXEjLMRhwDSJ7ZfzynIzDWHA2x1CAzQtsCvQll41BU7qbIfuozvcgC9rRnaunE48vTOqz2jWtlP6N/s636/c.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="636" data-original-width="468" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6UVajXLPU9NQMloK5EK16QojXa9Jf9J0USziXlTLZcS9uXjEpxya_nhYyR-Zg6gx9j5z_mNYDOuEnp8kK3B1PyhB5L2uMgQNUMmmXfxR_xYZPXEjLMRhwDSJ7ZfzynIzDWHA2x1CAzQtsCvQll41BU7qbIfuozvcgC9rRnaunE48vTOqz2jWtlP6N/w470-h640/c.jpg" width="470" /></a></div><span style="font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: inherit;">Sehari sebelumnya, tepatnya pada Rabu, 15 Maret 2023, penyidik KPK melakukan pemeriksaan sebanyak 13 orang saksi selaku Ketua Pokmas Kan. Pamekasan. </span></div></div><div dir="auto" style="background-color: white; border: 0px; font-family: inherit; font-feature-settings: inherit; font-kerning: inherit; font-optical-sizing: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-variation-settings: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><br /></div><div dir="auto" style="background-color: white; border: 0px; font-family: inherit; font-feature-settings: inherit; font-kerning: inherit; font-optical-sizing: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-variation-settings: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: inherit;">Ke- 13 Ketua Pokmas (Kelompok Masyarakat) Kabupaten Pamekasan diamksud yakni;</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: inherit;">1. Yani Sulastri (Ketua Pokmas Aulia Raya),</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: inherit;">2. Musarrofah (Ketua Pokmas Molya Jaya),</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: inherit;">3. Abd Mani Bin Jausih (Ketua Pokmas Sinar Pagi),</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: inherit;">4. Ropik (Ketua Pokmas Hasil Bumi),</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: inherit;">5. Khozairi (Ketua Pokmas Toron Nipa),</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: inherit;">6. Hafi Ketua Pokmas Sariwijaya),</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: inherit;">7. Mislimah (Ketua Pokmas Aldi Jaya),</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: inherit;">8. Rosidi (Ketua Pokmas Kekasih Hati),</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: inherit;">9. Hosnawiyah (Ketua Pokmas Salam Rindu),</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: inherit;">10. Moch Jadi (Ketua Pokmas Wildan Putra),</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: inherit;">11. Ruham (Ketua Pokmas Lautan Api),</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: inherit;">12. Moh. SodikKetua Pokmas Labeng Barokah), dan</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: inherit;">13. Abd Rohman (Ketua Pokmas Putra Jaya Satu).</span></div></div><div dir="auto" style="background-color: white; border: 0px; font-family: inherit; font-feature-settings: inherit; font-kerning: inherit; font-optical-sizing: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-variation-settings: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><br /></div><div dir="auto" style="background-color: white; border: 0px; font-family: inherit; font-feature-settings: inherit; font-kerning: inherit; font-optical-sizing: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-variation-settings: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">Selain 13 saksi selaku Ketua Pokmas, ada 3 pejabat <span face="verdana, geneva, sans-serif" style="color: #333333;">pejabat UPT PPJ (Unit Pelaksana Teknis - Pengelolaan Jalan dan Jembatan) Kabupaten Pamekasan Dinas PU (Pekerjaan Umum) Bina Marga Provinsi Jawa Timur, yaitu;</span></div><div dir="auto" style="background-color: white; border: 0px; font-feature-settings: inherit; font-kerning: inherit; font-optical-sizing: inherit; font-stretch: inherit; font-variant-alternates: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; font-variation-settings: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><div style="font-family: sans-serif; font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: inherit; text-align: justify;"><span face="verdana, geneva, sans-serif" style="color: #333333; font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: inherit;">1. Mohammad Hasan Busri Kepala Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Jalan dan Jembatan Bina Marga Pamekasan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur</span></div><div style="text-align: justify;"><span face="verdana, geneva, sans-serif" style="color: #333333;"><br /></span></div><span face="verdana, geneva, sans-serif" style="color: #333333; font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: inherit;">2. Yudi Hariyanto Kasi Pemeliharaan UPT PJJ Pamekasan Dinas PU Bina Marga Prov Jawa Timur</span></div></span><div style="text-align: justify;"><span face="verdana, geneva, sans-serif" style="color: #333333;"><br /></span></div><span face="verdana, geneva, sans-serif" style="color: #333333; font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: inherit;">3. Khoirul Imam Ansori Staf Pengelola Data UPT PJJ Pamekasan Dinas PU Bina Marga Prov Jawa Timur</span></div></span></div><div dir="auto" style="background-color: white; border: 0px; font-feature-settings: inherit; font-kerning: inherit; font-optical-sizing: inherit; font-stretch: inherit; font-variant-alternates: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; font-variation-settings: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><div style="text-align: justify;"><span face="sans-serif"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidivBX52ScuzFu556QXeScOBE4AbT1eSAUYXn_P6kTU0RDri3IVypgsFkeoAShR8jCbb6dHaaDbrrP7ALWNpMrOzd3uWRuQ72R3OdiAJOMJB4zCiSFMe7NpdF1CbwWQq41LDxgUZZAoJB3mta1GLu8SqVHuJh9xN1IsfrfGRlQQV45PnuH13v3hEt_/s640/f.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="288" data-original-width="640" height="288" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidivBX52ScuzFu556QXeScOBE4AbT1eSAUYXn_P6kTU0RDri3IVypgsFkeoAShR8jCbb6dHaaDbrrP7ALWNpMrOzd3uWRuQ72R3OdiAJOMJB4zCiSFMe7NpdF1CbwWQq41LDxgUZZAoJB3mta1GLu8SqVHuJh9xN1IsfrfGRlQQV45PnuH13v3hEt_/w640-h288/f.jpg" width="640" /></a></div><span style="font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: inherit;">Dan sebelumnya, tepatnya pada Selasa, 14 Maret 2023, Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga telah melakukan pemeriksaan saksi-saksi sebanyak 21 selaku Ketua Pokmas di Kabupaten Pamekasan, yaitu;</span></span></div><span style="font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: inherit;">1. Ishaq Maulana Yazid, Ketua Pokmas Gunung Puncak</span></div></span><span style="font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: inherit;">2. Ach Sodiq As-Samuji, Ketua Pokmas Istikomah</span></div></span><span style="font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: inherit;">3. Supaedeh, Ketua Pokmas Jemerut</span></div></span><span style="font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: inherit;">4. Sa'i, Ketua Pokmas Mandala Jaya</span></div></span><span style="font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: inherit;">5. Nafsih, Ketua Pokmas Salam Sejahtera</span></div></span><span style="font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: inherit;">6. Jima'ina, Ketua Pokmas Raja Pati</span></div></span><span style="font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: inherit;">7. Asnari, Ketua Pokmas Buah Kelapa</span></div></span><span style="font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: inherit;">8. Mohammad Hadir, Ketua Pokmas Anugrah</span></div></span><span style="font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: inherit;">9. Chalifur Rohman, Ketua Pokmas Mekar</span></div></span><span style="font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: inherit;">10. Hambali, Ketua Pokmas Harapan Indah</span></div></span><span style="font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: inherit;">11. Moh. Nuruddin, Ketua Pokmas Sekar Bunga</span></div></span><span style="font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: inherit;">12. Sudahri, Ketua Pokmas Satu Hati</span></div></span><span style="font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: inherit;">13. Kaprawi Yadi, Ketua Pokmas Kian Santang</span></div></span><span style="font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: inherit;">14. Sulaya, Ketua Pokmas Mayang Sari</span></div></span><span style="font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: inherit;">15. Kardi, Ketua Pokmas Melayu</span></div></span><span style="font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: inherit;">16. Sulam, Ketua Pokmas Pandawa</span></div></span><span style="font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: inherit;">17. Khotijah, Ketua Pokmas Sumber Air</span></div></span><span style="font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: inherit;">18. Sarkawi, Ketua Pokmas Sumber Bur</span></div></span><span style="font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: inherit;">19. Ach Sayadi, Ketua Pokmas Harum</span></div></span><span style="font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: inherit;">20. M. Zahri, Ketua Pokmas Ramayana</span></div></span><span style="font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: inherit;">21. M Sadiri, Ketua Pokmas Pucu.</span></div></span></div><div dir="auto" style="background-color: white; border: 0px; font-family: sans-serif; font-feature-settings: inherit; font-kerning: inherit; font-optical-sizing: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-variation-settings: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div dir="auto" style="background-color: white; border: 0px; font-family: sans-serif; font-feature-settings: inherit; font-kerning: inherit; font-optical-sizing: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-variation-settings: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: inherit;">Sehingga jumlah saksi selaku Ketua Pokmas di dua Kabupaten yaitu Pamekasan dan Sampang yang telah diperiksa penyidik KPK adalah sebanyak 53 orang, dan kemungkinan masih bertambah. </span><span style="font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: inherit;">(Jnt)</span></div></div>

News Tipikor KPK Periksa 19 Ketua Pokas Kab. Sampang Terkait Korupsi Suap OTT Wakil Ketua DPRD Jatim Sahat Tua P Simanjuntak

        BERITA KORUPSI .CO - Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali lagi melakukan pemeriksaan  terhadap sebanyak 19 orang ...

»

Sidang Korupsi Dana BKK-BI Jatim, Fattah Jasin Sepertiya Tidak Jujur Terkait Aliran Duit Yang Diterimanya

<div style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><span style="color: red;">#Majelis Hakim perintahkan JPU KPK untuk menghadirkan kembali Terpidana Syahri Mulyo (Mantan Bupati Tulungagung), Terpidana Sutrisno (mantan Kadis PU Tulungagung), Sudigdo Prasetyo (Kepala Bappeda Kabupaten Tulungagung), Hendry Setyawan (Kepala BPKAD Kabupaten Tulungagung), Toni Indrayanto (Kabid Fisik Infrastrukstur Prasarana Bapeda Jatim) dan Febi Dipa untuk di Kronfrontir dengan Dr. Ir. Raden Bagus Fattah Jasin M.S mantan Kepala Bapeda Jatim 2014 - 2016 yang saat ini menjabat Wakil Bupati Pamekesan, Madura, Jawa Timur#</span></span>  <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjYwlrEFA8HvbfKoTZbVM7PI7zAHdASCZ6XGhgOs_RE1H6_9D1cUsSgxlfhWz33_4RiexPe5HtTHI7eQVoc2mivdtUZPwuA-GKzHO5q4ctHnFCfddSl-DVMqxm_tRpDw158e1cL2xvdvA9ec0MaDo-V8Zs2jMe491Cc666g1FQOml9LqyJjuWLqpAQ/s500/fattah%20Jasin..jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="400" data-original-width="500" height="512" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjYwlrEFA8HvbfKoTZbVM7PI7zAHdASCZ6XGhgOs_RE1H6_9D1cUsSgxlfhWz33_4RiexPe5HtTHI7eQVoc2mivdtUZPwuA-GKzHO5q4ctHnFCfddSl-DVMqxm_tRpDw158e1cL2xvdvA9ec0MaDo-V8Zs2jMe491Cc666g1FQOml9LqyJjuWLqpAQ/w640-h512/fattah%20Jasin..jpg" width="640" /></a></div><span style="font-size: medium;"><b>BERITA<span style="color: red;">KORUPSI</span>.CO - </b></span><br />Kata ‘jujur’ bukanlah hal yang mudah bagi seorang saksi ataupun Terdakwa dalam perkara Tindak Pidana Korupsi, tetapi lawan kata ‘jujur’ yakni ‘berbohong’ begitu mudah karena dianggap salah satu “cabang olah raga bela diri” untuk lepas daari jeratan hukum<br /><br />Hal itulah yang terjadi saat JPU KPK menghadirkan Dr. Ir. Raden Bagus Fattah Jasin M.S  mantan Kepala Bappeda Jatim (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Jawa Timur) tahun 2014 - 2016 yang saat ini menjabat Wakil Bupati Pamekesan, Madura, Jawa Timur dalam persidangan di Pengadian Tipikor pada Pengadilan Negeri (PN) Surabaya Jalan Raya Juanda Sidoarjo, Jawa Timur pada Rabu, 15 Maret 2023 <br /><br /><span style="color: red; font-size: large;">Baca juga:</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #2b00fe;"><span style="font-size: medium;">Sidang Korupsi Dana BK, Ketua Majelis Hakim Perintahkan JPU KPK Mendalami Keterangan Mantan Sekda Jatim Sukardi -</span></span> h<a href="ttp://www.beritakorupsi.co/2023/02/sidang-korupsi-dana-bk-ketua-majelis.html">ttp://www.beritakorupsi.co/2023/02/sidang-korupsi-dana-bk-ketua-majelis.html</a></div><div style="text-align: justify;"><br /><span style="color: #2b00fe;"><span style="font-size: medium;">Sidang Korupsi Dana BKK-BI Jatim, Toni Indrayanto Sekretaris Bapeda Jatim Akui Terima Sejumlah Duit -</span></span> <a href="http://www.beritakorupsi.co/2023/02/sidang-korupsi-dana-bkk-bi-jatim-toni.html">http://www.beritakorupsi.co/2023/02/sidang-korupsi-dana-bkk-bi-jatim-toni.html</a></div><div style="text-align: justify;"><br /><span style="color: #2b00fe;"><span style="font-size: medium;">Budi Setiawan, Mantan Kepala BPKAD dan Bapeda Jatim Diadili Karena Diduga Menerima Suap Rp10.5 M</span> -</span> <a href="http://www.beritakorupsi.co/2023/01/budi-setiawan-mantan-kepala-bpkad-dan.html">http://www.beritakorupsi.co/2023/01/budi-setiawan-mantan-kepala-bpkad-dan.html</a>  <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6zPVFltIvz3_4eb_vvuhVQLcp8Xjx0SW9fpre6xEtkSx52VX-vQgrxNlBaHbxR6GjHyQMldQC1HE9witqLt3_X2_-zMtlkAuO-0HOSMaxQzQizTBWgs4B5JY2mp9IQl-_uiKB6IMgM2vZXA349-IzqE43R8VcArNtieszRQkya8u1ii7tPTIMAtrB/s1599/4..jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="899" data-original-width="1599" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6zPVFltIvz3_4eb_vvuhVQLcp8Xjx0SW9fpre6xEtkSx52VX-vQgrxNlBaHbxR6GjHyQMldQC1HE9witqLt3_X2_-zMtlkAuO-0HOSMaxQzQizTBWgs4B5JY2mp9IQl-_uiKB6IMgM2vZXA349-IzqE43R8VcArNtieszRQkya8u1ii7tPTIMAtrB/w640-h360/4..jpg" width="640" /></a></div>Persidangan yang berlangsung secara Virtual (Zoom) di ruang sidang Cakra Pengadilan Tipikor pada PN Surabaya Jalan Raya Juanda Sidoarjo, Jawa Timur (Rabu, 15 Maret 2023) dengan agenda mendengarkan keterangan saksi dalam perkara Korupsi Suap dana BK (bantuan keuangan) Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) dengan Terdakkwa Budi Setiawan yang dihadirkan JPU KPK ke hadapan Mejelis Hakim yang diketuai Hakim Marper Pandiangan, SH., MH dengan dibantu 2 Hakim anggota yaitu Poster Sitorus, SH., MH dan Abdul Gani, SH., MH masing-masing Hakim Ad Hoc serta Panitra Pengganti (PP) Didik Dwi Riyanto, SH., MH yang dihadiri Tim Penasehat Hukum Terdakwa yakni Samuel Hendrik, SH., MH dkk serta dihadiri pula oleh Terdakwa melalui Teleconference (Zoom) dari Rutan (rumah tahanan negera) Kelas I Jakarta Timur Cabang KPK<br /><br />Fattah Jasin dihadirkan JPU KPK sebagai saksi dalam perkara Korupsi Suap sebesar Rp10.5 miliar sebagai “uang mahar atau unduhan” sebesar 7.5 persen dari jumlah anggaran Bantuan Keuangan Khusus Bidang Infrastruktur (BKK-BI) APBD Provinsi Jawa Timur TA (tahun anggaran) 2015, 2017 dan 2018 ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tulungangung dengan Terdakwa Dr. Ir. Budi Setiawan, M.MT warga Jalan Bhakti Husada 3 nomor 4 RT 011 RW 005 Kelurahan Mojo, Kecamatan Gubeng, Kota Surabaya Jawa Timur selaku Kepala BPKAD (Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah) Provinsi Jawa Timur periode tahun 2014 - 2016 dan Kepala Bappeda Provinsi Jawa Timur periode tahun 2016 - 2018<br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgf9vRmDlK03VU73-QWHzILTVhLLtJg5NEhsWibDYwBFwVZP4-Fu_H4ylAaxYnH9toRDuAsaoj-8f4mbexiAbkoHpCXgkd1xUW265QZ7NJEP_E--K43Gn5hChffQPE53t8u-bxRHirnq1-NKXwotk3Cmp5GSGXSmDxyD-tt_s8NaSEvtlx8cRJ3rxdN/s1224/2..jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" data-original-height="1224" data-original-width="720" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgf9vRmDlK03VU73-QWHzILTVhLLtJg5NEhsWibDYwBFwVZP4-Fu_H4ylAaxYnH9toRDuAsaoj-8f4mbexiAbkoHpCXgkd1xUW265QZ7NJEP_E--K43Gn5hChffQPE53t8u-bxRHirnq1-NKXwotk3Cmp5GSGXSmDxyD-tt_s8NaSEvtlx8cRJ3rxdN/w376-h640/2..jpg" width="376" /></a></div><br />Pada Agusutus 2014 - 2016, Fattah Jasin menjabat sebagai Kepala Bappeda Jatim menggantikan Zaenal Abidin, dan Budi Juniarto (alm) sebagai Kabid (Kepala Bidang) Fisik Infrastrukstur Prasarana. Sedangkan Terdakwa Budi Setiawan menjabat sebagai Kepala BPKAD ditahun yang sama<br /><br />Pada tahun 2016 - 2018, Fattah Jasin diangkat menjadi Kepala Dinas Perhubungan Jatim, dan Kepala Bappeda digantikan oleh Terdakwa Budi Setiawan. Sedangkan Budi Juniarto (alm) digantikan Toni Indrayanto sebagai Kabid (Kepala Bidang) Fisik Infrastrukstur Prasarana pada tahun 2017. Toni Indrayanto saat ini menjabat sebagai Sekretaris Bapeda Jatim<br /><br />Sementara BKK-BI (Bantuan Keuangan Khusus Bidang Infrastruktur) APBD Provinsi Jawa Timur ke beberapa Kabupaten Kota di Jawa Timur termasuk ke Tulungagung, terjadi sejak kepemimpinan Fattah Jasin sebagai Kepala Bappeda Jatim hingga kepemimpinan Terdakwa Budi Setiawan, dimana pencaira dana  BKK-BI APBD Jatim ada “uang mahar atau unduhan” sebesar 7.5 persen dari jumlah dana  BKK-BI yang disalurkan<br /><br />Pembicaraan BKK-BI APBD Jatim ke Tulungagung diawali pada sekitar Agustus - September  2013, beberapa bulan setelah Syahri Mulyo dialntik sebagai Bupati Tulungagung dan kemudian mengajak Sutrisno selaku Kepala Dinas PUPR Kabupaten Tulungagung, Suharto selaku Kepala BPKAD menemui Fatah Jasin selaku Kepala Bapeda, Budi Juniarto selaku Kabid Fisik Prasarana Bapeda Jatim, Budi Setiawan selaku Kepala BPKAD Jatim dan Toni Indrayanto<br /><br />Anehnya, Fattah Jasin tidak mengakui adanya “uang mahar atau unduhan” sebesar 7.5 persen dari jumlah dana  BKK-BI yang disalurkan ke setiap Kabupaten Kota di Jawa Timur termasuk ke Tulungagung<br /><br />Anehnya lagi adalah, Fattah Jasin yang saat ini menjabat Waki Bupati Pamekasan ini, juga tidak mengakui pertemuannya dengan (Terpidana) Syahri Mulyo selaku Bupati Tulungagung, (Terpidana) Sutrisno selaku Kepala Dinas PU Tulungagung, Sudigdo Prasetyo (Kepala Bappeda Kabupaten Tulungagung), Hendry Setyawan (Kepala BPKAD Kabupaten Tulungagung) dan Budi Juniarto (alm) selaku Kabid Fisik Infrastrukstur Prasarana Bapeda Jatim) dan Toni Indrayanto<br /><br />“Tidak pernah. Saya kenal saat (Syahri Mulyo) sebagai anggota DPRD (Jatim),” jawab Fattah Jasing kepada Majelis Hakim menjawab pertanyaan JPU KPK  <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRA74nL0MqiQrwFV8wEriyLHzJYBBCGXoj2hhE6SigeZVQO-Z9tg0ccs3DQjpnObITlBWqNao31rmfNuuln5O4RT_YbITbpUSvZiDs0bbZpGZ6YWPfe_m1B0Ve0KSIj5Mac08uJjlhPP6pYKhZKadIMxaHrd18dfw1M3cISt_4_ZuqOm3CSaWtFyzk/s1599/4.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="899" data-original-width="1599" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRA74nL0MqiQrwFV8wEriyLHzJYBBCGXoj2hhE6SigeZVQO-Z9tg0ccs3DQjpnObITlBWqNao31rmfNuuln5O4RT_YbITbpUSvZiDs0bbZpGZ6YWPfe_m1B0Ve0KSIj5Mac08uJjlhPP6pYKhZKadIMxaHrd18dfw1M3cISt_4_ZuqOm3CSaWtFyzk/w640-h360/4.jpg" width="640" /></a></div>Yang lebih anehnya lagi adalah, Fattah Jasin lebih tidak mengakui adanya aliran “uang mahar atau unduhan” yang diduga diterimanya. Padahal JPU KPK telah menunjukan bukti-bukti adanya aliran uang yang masuk ke empat rekeningnya di Bank Mandiri, BCA, BNI dan Bank Niaga yang totalnya sekitar lima miliar lebih termasuk uang mata asing yaitu Singapura sebesar 50 ribu dan 8 jenis logam mulia yang disita KPK saat penggeledahan <br /><br />Menurut Fatta Jasin, bahwa uang yang diperolehnya itu adalah berasal dari usaha yang bekerja sama dengan beberapa temannya dan hasil penjualan tanah serta beberapa unit mobil salah satunya mewah jenis Alparth yang dijualnya melalui Febi Dipa salah satu pegawai di Bapeda Jatim<br /><br />“Ada usaha, hasil penjualan tana dan mobil. Karena usia mobil,” jawab Fatta Jasin.<br /><br />Apakah Fattah Jasin jujur atau berbohong? Sebab pada pesidangan sebelumnya, JPU KPK dann Majelis Hakim sudah mendengar keterangan dari Febi Dipa mantan bahwahan Fattah Jasin saat menjabat sebagai Kepala Bapeda Jatim   <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKyzgL3LZmasOffb3oBVWZYiHROiiJFCo0IUSWGORrCwJUzZL33h-46lQgRWU4bQXMePMbYTlV43-y3ts4GXyVziC06aSACEw3i96nmpCLBjNg1CBuiXpY_QQYbDEXl77pnNmwuTUp7kYU6xpr-odNwO8BwIPq4-Ee-31lpZF9H3iCW6bxK2grtvHG/s1600/2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1600" height="288" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKyzgL3LZmasOffb3oBVWZYiHROiiJFCo0IUSWGORrCwJUzZL33h-46lQgRWU4bQXMePMbYTlV43-y3ts4GXyVziC06aSACEw3i96nmpCLBjNg1CBuiXpY_QQYbDEXl77pnNmwuTUp7kYU6xpr-odNwO8BwIPq4-Ee-31lpZF9H3iCW6bxK2grtvHG/w640-h288/2.jpg" width="640" /></a></div>Karena keterangan Fattah Jasin ini dianggap tidak jujur oleh Majelis Hakim, sehingga memerintahkan JPU KPK untuk menghadirkan kembali Terpidana Syahri Mulyo (Mantan Bupati Tulungagung), Terpidana Sutrisno (mantan Kadis PU Tulungagung), Sudigdo Prasetyo (Kepala Bappeda Kabupaten Tulungagung), Hendry Setyawan (Kepala BPKAD Kabupaten Tulungagung), Toni Indrayanto (Kabid Fisik Infrastrukstur Prasarana Bapeda Jatim) dan Febi Dipa untuk di Kronfrontir dengan Dr. Ir. Raden Bagus Fattah Jasin M.S mantan Kepala Bapeda Jatim 2014 - 2016 yang saat ini menjabat Wakil Bupati Pamekesan, Madura, Jawa Timur<br /><br />Majelis Hakim pun menegur Fattah Jasin karena dianggap “melecehkan” pesidangan saat memeberikan keterangan sambil tertawa dan tidak mengakui adanya aliran uang dan bahkan tidak tau siapa yang mendanai atau dari mana anngaran perjalanan umroh yang dipergunakan oleh beberapa pejabat Pemprov Jatim bersama masing-masing istrinya termasuk Gubenur Sukrawo pada tahun 2018<br /><br />Namun menurut Fattah Jasin, bahwa Ia (Fattah Jasin) hanya ikit saja karena semua sudah diurus oleh Karsali sebagai ADC atau ajudan Gubernur Sukarwo. <br /><br />“Saudara jaSaudara jujur saja. Karena kita sudah memeriksa beberapa saksi,” kata anggota Majelis Hakim Poster Sitorus, SH., MH maupun Ketua Majelis Hakim Marper Pandiangan, SH., MH<br /><br />“Supaya dihadirkan lagi semua saksi-saksi yang ada kaitannya dengan ini (Fattah Jasin) untuk di kronfrontir,” perintah Ketua Majelis Hakim kemudian kepada JPU KPK. (Jnt)<br /></div>

News Tipikor Sidang Korupsi Dana BKK-BI Jatim, Fattah Jasin Sepertiya Tidak Jujur Terkait Aliran Duit Yang Diterimanya

#Majelis Hakim perintahkan JPU KPK untuk menghadirkan kembali Terpidana Syahri Mulyo (Mantan Bupati Tulungagung), Terpidana Sutrisno (mantan...

»

Sidang Korupsi Dana BKK-BI Jatim, Apakah Fattah Jasin Akan Terseret Sebagai Tersangka?

<div style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><u><b>JPU KPK Andy Bernard Desman S:</b></u> “Kami selalu berpendapat pada alat bukti selama alat bukti itu nanti kita lihat dalam fakta-fakta persidangan yang saat ini belum selesai”</span>  <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFETcb47hW8M4U3k9NPqepqqGk-W6zY3sCj8CBokJ62WGBThYBA7AEnvS0FHp-4HlUgwogdF7xcHaRLdG2etMcefubnZiXSuHv44fWzucHJzLQywQ-3btFBrrMOyY3ErK9ZpQTgfKI_56XcQUjIVYy0NTciyHMbV2N5d-8IhvfFjIbbt23_qdoA8Lr/s1599/4.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="899" data-original-width="1599" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFETcb47hW8M4U3k9NPqepqqGk-W6zY3sCj8CBokJ62WGBThYBA7AEnvS0FHp-4HlUgwogdF7xcHaRLdG2etMcefubnZiXSuHv44fWzucHJzLQywQ-3btFBrrMOyY3ErK9ZpQTgfKI_56XcQUjIVYy0NTciyHMbV2N5d-8IhvfFjIbbt23_qdoA8Lr/w640-h360/4.jpg" width="640" /></a></div><span style="font-size: medium;"><b>BERITA<span style="color: red;">KORUPSI</span>.CO - </b></span><br />“Kami selalu berpendapat pada alat bukti selama alat bukti itu nanti kita lihat dalam fakta-fakta persidangan yang saat ini belum selesai” kata JPU KPK Andy Bernard Desman S seusai persidangan di Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri (PN) Surabaya pada Rabu, 15 Maret 2023<br /><br />Hal itu dikatakan JPU KPK Andy Bernard Desman S menjawab pertanyaan beritakorupsi.co, terkaiat “Apakah Fattah Jasin akan terseret ‘sebagai Tersangka’ dalam perkara Korupsi Suap “uang mahar atau unduhan” sebesar 7.5 persen dari jumlah anggaran Bantuan Keuangan Khusus Bidang Infrastruktur (BKK-BI) APBD Provinsi Jawa Timur TA (tahun anggaran) 2015, 2017 dan 2018 ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tulungangung?"<br /><br /><span style="color: red; font-size: large;">Baca juga:</span> </div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #2b00fe; font-size: medium;">Sidang Korupsi Dana BK, Ketua Majelis Hakim Perintahkan JPU KPK Mendalami Keterangan Mantan Sekda Jatim Sukardi -</span> <a href="http://www.beritakorupsi.co/2023/02/sidang-korupsi-dana-bk-ketua-majelis.html">http://www.beritakorupsi.co/2023/02/sidang-korupsi-dana-bk-ketua-majelis.html</a><br /> </div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #2b00fe; font-size: medium;">Sidang Korupsi Dana BKK-BI Jatim, Toni Indrayanto Sekretaris Bapeda Jatim Akui Terima Sejumlah Duit -</span> <a href="http://www.beritakorupsi.co/2023/02/sidang-korupsi-dana-bkk-bi-jatim-toni.html">http://www.beritakorupsi.co/2023/02/sidang-korupsi-dana-bkk-bi-jatim-toni.html</a><br /> </div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #2b00fe; font-size: medium;">Budi Setiawan, Mantan Kepala BPKAD dan Bapeda Jatim Diadili Karena Diduga Menerima Suap Rp10.5 M -</span> <a href="http://www.beritakorupsi.co/2023/01/budi-setiawan-mantan-kepala-bpkad-dan.html">http://www.beritakorupsi.co/2023/01/budi-setiawan-mantan-kepala-bpkad-dan.html</a>  <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPvkiO9Kc_3cp0FWpimkevfzDb0o8zNiUONnkfaGHUxVd4ddRnE284bC-PAAeW620R0uyTXkoQe8rwFFb3ORS8Pn0zEim-bFWYSnmS3Jv5k6hecr1r86PXALVMwerag4pw-5pmMlDWDoKN7djVl0rD3Tts0E2E6YuWBMuCbm2ii_chtBcxy5vNYZ8i/s500/fattah%20Jasin..jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="400" data-original-width="500" height="512" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPvkiO9Kc_3cp0FWpimkevfzDb0o8zNiUONnkfaGHUxVd4ddRnE284bC-PAAeW620R0uyTXkoQe8rwFFb3ORS8Pn0zEim-bFWYSnmS3Jv5k6hecr1r86PXALVMwerag4pw-5pmMlDWDoKN7djVl0rD3Tts0E2E6YuWBMuCbm2ii_chtBcxy5vNYZ8i/w640-h512/fattah%20Jasin..jpg" width="640" /></a></div>Persidangan yang berlangsung secara Virtual (Zoom) di ruang sidang Cakra Pengadilan Tipikor pada PN Surabaya Jalan Raya Juanda Sidoarjo, Jawa Timur (Rabu, 15 Maret 2023) dengan agenda mendengarkan keterangan saksi Fatta Jasin dalam perkara Korupsi Suap dana BK (bantuan keuangan) Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) dengan Terdakkwa Budi Setiawan yang dihadirkan JPU KPK ke hadapan Mejelis Hakim yang diketuai Hakim Marper Pandiangan, SH., MH dengan dibantu 2 Hakim anggota yaitu Poster Sitorus, SH., MH dan Abdul Gani, SH., MH masing-masing Hakim Ad Hoc serta Panitra Pengganti (PP) Didik Dwi Riyanto, SH., MH yang dihadiri Tim Penasehat Hukum Terdakwa yakni Samuel Hendrik, SH., MH dkk serta dihadiri pula oleh Terdakwa melalui Teleconference (Zoom) dari Rutan (rumah tahanan negera) Kelas I Jakarta Timur Cabang KPK<br /><br />JPU KPK Andy Bernard Desman S menjelaskan, untuk transaksi sejak Fattah Jasin menjabat sebagai Kepala Bappeda Jatim seperti yang sudah dijelaskan dalam persidangan ada 4 rekening yaitu Bank Mandiri, BCA, BNI dan Bank Niaga ada jumlahnya miliaran berupa transkasi uang asing kurang lebih 50 ribu US dollar, 5000 Singapura yang diamankan pada saat penggeledahan, taransaksi perhiasan 8 jenis batu mulia bernilai ratusan juta dan kalau di total kurang lebih 2 miliar rupiah <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiVKAieilbtMeRI7g__WmHId51BzAN6GajZoUvMI_yYzIpx1rt0hpZkLVe7XQILb07fXXb04v_k7iGOey4pUpC2XfoPvh3eX_vdmjQW1S6py3RaNPVHfsvCIVWozbAp8xQzy_EBdscO_utiQLYjCCI_yrqsApdCqz9tG0Kc0VM9ak5434At9f6Sj7e/s1600/1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1600" height="288" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiVKAieilbtMeRI7g__WmHId51BzAN6GajZoUvMI_yYzIpx1rt0hpZkLVe7XQILb07fXXb04v_k7iGOey4pUpC2XfoPvh3eX_vdmjQW1S6py3RaNPVHfsvCIVWozbAp8xQzy_EBdscO_utiQLYjCCI_yrqsApdCqz9tG0Kc0VM9ak5434At9f6Sj7e/w640-h288/1.jpg" width="640" /></a></div>“Dari transaksi-transaksi tersebut yang bersangkutan mengatakan bahwa itu hasil penjualan mobil, jual tanah. Berdasarkan slip setotan itu, saksi ini mengatakan bahwa Febi Dipa yang menyetorkan uang. Namun pada persidangan sebelumnya saksi (Febi Dipa) ini mengatakan tidak pernah melakukan transaksi mobil, tidak pernah melakukan transaksi jual beli tanaha dan tidak pernah melakukan penyetoran sejumlah uang sebagaimana dalam slip setoran tersebut,” ungkap JPU KPK Andy Bernard Desman S<br /><br />“Makanya Majelis tadi meminta untuk dilakukan kronfrontir,” ucap JPU KPK Andy Bernard Desman <br /><br />Dr. Ir. Raden Bagus Fattah Jasin M.S atau Fattah Jasin saat ini menjabat sebagai Wakil Bupati Pamekesan, Madura, Jawa Timur setelah kalah dalam Pilbup (Pemilihan Bupati) Sumenep. <br /><br />Sebab pada Agusutus 2014 - 2016, Fattah Jasin menjabat sebagai Kepala Bappeda Jatim menggantikan Ir. Zaenal Abidin, dan Budi Juniarto (alm) sebagai Kabid (Kepala Bidang) Fisik Infrastrukstur Prasarana. Sedangkan Terdakwa Budi Setiawan menjabat sebagai Kepala BPKAD ditahun yang sama  <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_Hp8mabT94CkGgea8FooA6A4lPmPxgzeWA6ygGSYw1DcSjxJCRYPb7lzs2Sw6PIr4G1sJyfdQYEgjYS9JwNvdas6e-g6iH6PgttyScQpF8obq81dYZpAi5y2WgbrhhfJ7jSoxLceVVtBM1lHjzSW5pT_w6Mmf8DSAkH8eV0PjTx5pSmrfKRlBs7lf/s1600/2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1600" height="288" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_Hp8mabT94CkGgea8FooA6A4lPmPxgzeWA6ygGSYw1DcSjxJCRYPb7lzs2Sw6PIr4G1sJyfdQYEgjYS9JwNvdas6e-g6iH6PgttyScQpF8obq81dYZpAi5y2WgbrhhfJ7jSoxLceVVtBM1lHjzSW5pT_w6Mmf8DSAkH8eV0PjTx5pSmrfKRlBs7lf/w640-h288/2.jpg" width="640" /></a></div>Pada tahun 2016 - 2018, Fattah Jasin diangkat menjadi Kepala Dinas Perhubungan Jatim, dan Kepala Bappeda digantikan oleh Terdakwa Budi Setiawan. Sedangkan Budi Juniarto (alm) digantikan Toni Indrayanto sebagai Kabid (Kepala Bidang) Fisik Infrastrukstur Prasarana pada tahun 2017. Toni Indrayanto saat ini menjabat sebagai Sekretaris Bapeda Jatim<br /><br />Sementara BKK-BI (Bantuan Keuangan Khusus Bidang Infrastruktur) APBD Provinsi Jawa Timur ke beberapa Kabupaten Kota di Jawa Timur termasuk ke Tulungagung, terjadi sejak kepemimpinan Fattah Jasin sebagai Kepala Bappeda Jatim hingga kepemimpinan Terdakwa Budi Setiawan, dimana pencaira dana  BKK-BI APBD Jatim ada “uang mahar atau unduhan” sebesar 7.5 persen dari jumlah dana  BKK-BI yang disalurkan<br /><br />Pembicaraan BKK-BI APBD Jatim ke Tulungagung diawali pada sekitar Agustus - September  2013, beberapa bulan setelah Syahri Mulyo dialntik sebagai Bupati Tulungagung dan kemudian mengajak Sutrisno selaku Kepala Dinas PUPR Kabupaten Tulungagung, Suharto selaku Kepala BPKAD menemui Fatah Jasin selaku Kepala Bapeda, Budi Juniarto selaku Kabid Fisik Prasarana Bapeda Jatim, Budi Setiawan selaku Kepala BPKAD Jatim dan Toni Indrayanto  <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLQmatBpsvy9iA0TT1EE2Gi4kq98Sfgb8x46a0bvLcu77392kGi3KDlkHUj12eLkfcYalryCEWx0SGfs9JEzjIb-j1z7-owu2BLkDCnBh0AOD3N_9KOo8_QOjsWbhFhfHEreNVtucMygHrlFFk5v7rm5vhsZwNpKorT8C1rWYhY6YpEYI8ZLWXRhn_/s1599/5..jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="899" data-original-width="1599" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLQmatBpsvy9iA0TT1EE2Gi4kq98Sfgb8x46a0bvLcu77392kGi3KDlkHUj12eLkfcYalryCEWx0SGfs9JEzjIb-j1z7-owu2BLkDCnBh0AOD3N_9KOo8_QOjsWbhFhfHEreNVtucMygHrlFFk5v7rm5vhsZwNpKorT8C1rWYhY6YpEYI8ZLWXRhn_/w640-h360/5..jpg" width="640" /></a></div>Dari fakta hukum yang terungkap di persidangan sejak Syahri Mulyo selaku Bupati Tulungagung dan Sutrisno selaku Kepala Dinas PU Tulungagung diadili setelah tertangkap tangan KPK pada tahun 2018, ada aliran uang “mahar atau unduhan” 7.5 persen dari jumlah BKK-BI ke pejabat Pemprov Jatim <br /><br />Itulah sebabnya, KPK melakukan pengembangan dalam kasus dugaan Korupsi Suap “uang mahar atau unduhan” sebesar 7.5 persen dari jumlah anggaran Bantuan Keuangan Khusus Bidang Infrastruktur (BKK-BI) APBD Provinsi Jawa Timur TA (tahun anggaran) 2015, 2017 dan 2018 ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tulungangung dan menyeret Dr. Ir. Budi Setiawan, M.MT selaku Kepala BPKAD (Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah) Provinsi Jawa Timur periode tahun 2014 - 2016 dan Kepala Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) Provinsi Jawa Timur periode tahun 2016 - 2018 sebagai Tersangka/Terdakwa yang saat ini di adili di Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri (PN) Surabaya<br /><br />Dari fakta hukum yang terungkap di persidangan sejak Terdakwa Budi Setiawan di adili hingga persidangan pada Rabu, 15 Maret 2023 saat JPU KPK mengadirkan Fattah Jasin sebagai saksi terungkap bahwa ada dugaan aliran dana “uang mahar atau unduhan” yang mengalir ke Fattah Jasin yang totalnya sebesar lima miliar lebih<br /><br />Anehnya, Fattah Jasin tidak mengakui adanya “uang mahar atau unduhan” sebesar 7.5 persen dari jumlah dana  BKK-BI yang disalurkan ke setiap Kabupaten Kota di Jawa Timur termasuk ke Tulungagung  <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiK2nGNtNskB4dgetCNS0TS5jBmwdNiYR5ezT9jFO-q6v31UuWrLZh0uiXzdueDhOM79aAU4-rz1JeziStEUoX5zk_c3AZa5jVIZckr6cDso71PLza4vwSRIAcOvcay7gz881iCpOdBGVuTSQdGJem-yrmd_9ruoEx0CbwsAPKE7mJXFAki2MIBuAb3/s1600/8.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1600" height="288" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiK2nGNtNskB4dgetCNS0TS5jBmwdNiYR5ezT9jFO-q6v31UuWrLZh0uiXzdueDhOM79aAU4-rz1JeziStEUoX5zk_c3AZa5jVIZckr6cDso71PLza4vwSRIAcOvcay7gz881iCpOdBGVuTSQdGJem-yrmd_9ruoEx0CbwsAPKE7mJXFAki2MIBuAb3/w640-h288/8.jpg" width="640" /></a></div>Anehnya lagi adalah, Fattah Jasin yang saat ini menjabat Waki Bupati Pamekasan ini, juga tidak mengakui pertemuannya dengan (Terpidana) Syahri Mulyo selaku Bupati Tulungagung, (Terpidana) Sutrisno selaku Kepala Dinas PU Tulungagung, Sudigdo Prasetyo (Kepala Bappeda Kabupaten Tulungagung), Hendry Setyawan (Kepala BPKAD Kabupaten Tulungagung) dan Budi Juniarto (alm) selaku Kabid Fisik Infrastrukstur Prasarana Bapeda Jatim) dan Toni Indrayanto<br /><br />“Tidak pernah. Saya kenal saat (Syahri Mulyo) sebagai anggota DPRD (Jatim),” jawab Fattah Jasing kepada Majelis Hakim menjawab pertanyaan JPU KPK<br /><br />Yang lebih anehnya lagi adalah, Fattah Jasin lebih tidak mengakui adanya aliran “uang mahar atau unduhan” yang diduga diterimanya. Padahal JPU KPK telah menunjukan bukti-bukti adanya aliran uang yang masuk ke empat rekeningnya di Bank Mandiri, BCA, BNI dan Bank Niaga yang totalnya sekitar lima miliar lebih termasuk uang mata asing yaitu Singapura sebesar 50 ribu dan 8 jenis logam mulia yang disita KPK saat penggeledahan    <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhi-tDi0G1A2a0LlUhDUxU0ka2UGswmN6kZHL-HDm4yrQCwVDMgG2OOW8p6PK3fqbekmhp-GL4giRgXnfKAP9RzlC17SGfG5bwkImApv-eS9Cs9kubNJkEkhZALA-eVttlMwbgy0zk9_VwtXcuRgiCdvxUhlaUKeQzCKLfIBilDyBUDZYLBSD5zUw-s/s1599/6..jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="899" data-original-width="1599" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhi-tDi0G1A2a0LlUhDUxU0ka2UGswmN6kZHL-HDm4yrQCwVDMgG2OOW8p6PK3fqbekmhp-GL4giRgXnfKAP9RzlC17SGfG5bwkImApv-eS9Cs9kubNJkEkhZALA-eVttlMwbgy0zk9_VwtXcuRgiCdvxUhlaUKeQzCKLfIBilDyBUDZYLBSD5zUw-s/w640-h360/6..jpg" width="640" /></a></div>Menurut Fatta Jasin, bahwa uang yang diperolehnya itu adalah berasal dari usaha yang bekerja sama dengan beberapa temannya dan hasil penjualan tanah serta beberapa unit mobil salah satunya mewah jenis Alparth yang dijualnya melalui Febi Dipa salah satu pegawai di Bapeda Jatim<br /><br />“Ada usaha, hasil penjualan tana dan mobil. Karena usia mobil,” jawab Fatta Jasin.<br /><br />Apakah Fattah Jasin jujur atau berbohong? Sebab pada pesidangan sebelumnya, JPU KPK dann Majelis Hakim sudah mendengar keterangan dari Febi Dipa mantan bahwahan Fattah Jasin saat menjabat sebagai Kepala Bapeda Jatim<br /><br />Karena keterangan Fattah Jasin ini dianggap tidak jujur oleh Majelis Hakim, sehingga memerintahkan JPU KPK untuk menghadirkan kembali Terpidana Syahri Mulyo (Mantan Bupati Tulungagung), Terpidana Sutrisno (mantan Kadis PU Tulungagung), Sudigdo Prasetyo (Kepala Bappeda Kabupaten Tulungagung), Hendry Setyawan (Kepala BPKAD Kabupaten Tulungagung), Toni Indrayanto (Kabid Fisik Infrastrukstur Prasarana Bapeda Jatim) dan Febi Dipa untuk di Kronfrontir dengan Dr. Ir. Raden Bagus Fattah Jasin M.S mantan Kepala Bapeda Jatim 2014 - 2016 yang saat ini menjabat Wakil Bupati Pamekesan, Madura, Jawa Timur  <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiygt7rP18DazNMGOsCdmAzjpDXJeSbSaSPOdd15hnL-unl4PrV7rn_gtFuAmCiZObiXbSg6_gNhOaVOfIoI2CVEgk97ttQXyy8u1DTtt7TtILEoKH4Q_8Q5T8o3Oo75_KsugLsHc-bPyku00hm9ZO86UutZAfTmEBj0Vv-9ZmoIJVweXxjJJdPu9wq/s1599/7.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="899" data-original-width="1599" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiygt7rP18DazNMGOsCdmAzjpDXJeSbSaSPOdd15hnL-unl4PrV7rn_gtFuAmCiZObiXbSg6_gNhOaVOfIoI2CVEgk97ttQXyy8u1DTtt7TtILEoKH4Q_8Q5T8o3Oo75_KsugLsHc-bPyku00hm9ZO86UutZAfTmEBj0Vv-9ZmoIJVweXxjJJdPu9wq/w640-h360/7.jpg" width="640" /></a></div>Majelis Hakim pun menegur Fattah Jasin karena dianggap “melecehkan” pesidangan saat memeberikan keterangan sambil tertawa dan tidak mengakui adanya aliran uang dan bahkan tidak tau siapa yang mendanai atau dari mana anngaran perjalanan umroh yang dipergunakan oleh beberapa pejabat Pemprov Jatim bersama masing-masing istrinya termasuk Gubenur Sukrawo pada tahun 2018<br /><br />Namun menurut Fattah Jasin, bahwa Ia (Fattah Jasin) hanya ikit saja karena semua sudah diurus oleh Karsali sebagai ADC atau ajudan Gubernur Sukarwo. <br /><br />“Saudara jaSaudara jujur saja. Karena kita sudah memeriksa beberapa saksi,” kata anggota Majelis Hakim Poster Sitorus, SH., MH maupun Ketua Majelis Hakim Marper Pandiangan, SH., MH<br /><br />“Supaya dihadirkan lagi semua saksi-saksi yang ada kaitannya dengan ini (Fattah Jasin) untuk di kronfrontir,” perintah Ketua Majelis Hakim kemudian kepada JPU KPK. (Jnt) <br /></div>

News Tipikor Sidang Korupsi Dana BKK-BI Jatim, Apakah Fattah Jasin Akan Terseret Sebagai Tersangka?

JPU KPK Andy Bernard Desman S: “Kami selalu berpendapat pada alat bukti selama alat bukti itu nanti kita lihat dalam fakta-fakta persidanga...

»