0
(Foto Google)
Jakarta, beritakorupsi.co - Seleksi pemilihan calon Pipinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Capim KPK) yang berlangsung sejak beberapa hari lalu mendapat sorotan dari berbagai penggiat anti Korupsi, terutama para Guru Besar dari berbagai Universitas di Inosesia hingga berkirim surat ke Presiden RI, Ir. Joko Widodo (Jokowi).

Sebanyak 20 (dua puluh) Guru Besar Anti Korupsi dari beberapa Universitas di Indonesia hari ini (Senin, 2 September 2019) berkirim surat ke Presiden Jokowi, terkait penyerahan hasil seleksi Capim KPK oleh Panitia Seleksi (Pansel). Diantaranya Universitas Sumatera Utara, LIPI, Universitas Jenderal Soedirman, Institut Pertanian Bogor, Universitas Hasanuddin, Universitas Indonesia, Universitas Gajah Mada

Para Guru Besar Anti Korupsi dari beberapa Universitas di Indonesia ini berharap, agar para Presiden Jokowi tetap berkomitmen untuk mendukung pemberatasan Korupsi di Indonesia yang semakin tahun  parah. Terbukti, KPK telah melakukan kegiatan tangkap tangan terhadap beberapa Kepala Daerah , Anggota DPR Pusat maupun Daerah, Kepala Dinas Provinsi maupun Kabupaten/Kota, Hakim, Jaksa serta pengusaha.

Itulah sebabnya, ada dua poin dalam surat yang disampaikan oleh para Guru Besar Anti Korupsi dari beberapa Universitas di Indonesia ini ke Presiden Jokowi, tekait Capim KPK yang diserahkan oleh Pansel. Sementara Capim KPK, sudah mendapat sorotan miring dari beberapa penggiat anti Korupsi di tanah air sebelum Pansel menyerahkannya ke Presiden hari ini, Senin, 2 September 2019.

Pertama, terkait integritas dari calon yang akan diberikan oleh Pansel. Prinsip integritas menurut para Guru Besar Anti Korupsi ini, bahwa Integritas mutlak harus dimiliki oleh lima komisioner KPK terpilih karena mereka yang nantinya akan memimpin sebuah lembaga anti korupsi.

Kedua, terkait rekam jejak para calon Komisoner KPK. Para Guru Besar ini berharap, agar Presiden Jokowi dapat memperhatikan dan mempertimbangkan serta menjaga kredibilitas kelembagaan KPK di mata masyarakat dan dunia internasional. Berikut kutipan surat para Guru Besar Anti Korupsi dari beberapa Universitas di Indonesia yang di kirim ke Prsiden Jokowi. (Jen).


Jakarta, 2 September 2019

Kepada Yth.
Presiden Republik Indonesia
Bapak Ir Joko Widodo
Di Jakarta


      


                      Hal: Permintaan untuk memilih Calon Pimpinan KPK yang berintegritas dan 
                               tidak bermasalah     
                    


Dengan Hormat,
Bapak Presiden Joko Widodo yang terhormat, semoga Bapak dalam keadaan sehat dan terus berkomitmen untuk memberantas korupsi.

Seperti yang Bapak ketahui, bahwa saat ini telah berlangsung proses seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Capim KPK). Agenda ini amat penting karena lima orang yang akan terpilih menjadi Komisioner akan menentukan arah KPK dan pemberantasan Korupsi di Indonesia selama empat tahun ke depan.

Proses seleksi kali ini sudah hampir memasuki tahap akhir, dan nantinya Bapak Presiden akan menerima hasil seleksi yang dilakukan oleh Panitia Seleksi (Pansel). Untuk itu izinkan kami menyampaikan beberapa hal kepada Bapak Presiden untuk dijadikan sebuah pertimbangan.

Pertama, besar harapan kami agar bapak Presiden melihat integritas dari calon yang akan diberikan oleh Pansel. Prinsip integritas mutlak harus dimiliki oleh lima komisioner KPK terpilih karena mereka yang nantinya akan memimpin sebuah lembaga anti korupsi.

Kedua, penting juga bagi Bapak Presiden untuk melihat rekam jejak para calon Komisoner KPK. Kami yakin, Bapak Presiden menginginkan lima Komisioner KPK mendatang merupakan figur yang tidak bermasalah atau mempunyai catatan negatif di masa lalu, baik secara etik maupun hukum. Hal ini penting untuk menjaga kredibilitas kelembagaan KPK di mata masyarakat dan dunia internasional.

Sekian surat ini kami sampaikan. Besar harapan kami Bapak Presiden akan terus memperkuat KPK dengan cara selektif dalam memilah nama-nama calon Komisioner KPK yang disampaikan oleh Pansel. Terima kasih.


Hormat Kami,
Guru Besar Anti Korupsi 


1. Prof Komaruddin Hidayat (Guru Besar Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah)
2. Prof Sigit Riyanto (Guru Besar Universitas Gajah Mada)
3. Prof Purwo Santoso (Guru Besar Universitas Gajah Mada)
4. Prof Syamsuddin Haris (Guru Besar LIPI)
5. Prof Mochtar Pabottingi (Guru Besar LIPI)
6. Prof Hibnu Nugroho (Guru Besar Universitas Jenderal Soedirman)
7. Prof Hariadi Kartodihardjo (Guru Besar Institut Pertanian Bogor)
8. Prof Asep Saefuddin (Guru Besar Institut Pertanian Bogor)
9. Prof Bramasto Nugroho (Guru Besar Institut Pertanian Bogor)
10. Prof Sonny Priyarsono (Guru Besar Institut Pertanian Bogor)
11. Prof Didik Suharjito (Guru Besar Institut Pertanian Bogor)
12. Prof Yusram Massijaya (Guru Besar Institut Pertanian Bogor)
13. Prof Endriatmo Soetarto (Guru Besar Institut Pertanian Bogor)
14. Prof Farida Patittingi (Guru Besar Universitas Hasanuddin)
15. Prof Sulistyowati Irianto (Guru Besar Universitas Indonesia)
16. Prof Antonius Nanang Tyasbudi (Guru Besar Institut Teknologi Bandung)
17. Prof Agustinus Kastanya (Universitas Pattimura)
18. Prof Ningrum Natasya Sirait (Guru Besar Universitas Sumatera Utara)
19. Prof Werry Darta Taifur (Guru Besar Universitas Andalas)
20. Prof Zainul Daulay (Guru Besar Universitas Andalas).

Posting Komentar

Tulias alamat email :

 
Top