0

 
BERTAKORUPSI.CO – 
Jumat, 29 Januari 2021, Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali memeriksa saksi-saksi dalam kasus dugaan Korupsi miliaran rupiah terkait Pengadaan dan Pemasangan Mesin Giling Six Roll Mill di Pabrik Gula Djatiro PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI  Tahun 2015 – 2016
 
Sebanyak 3 dari 4 saksi yang diperiksa penyidik Antirasuh diantaranya Tony Budi Santoso (Mantan Direktur Operasi dan Pemasaran PT Barata Indonesia), Yuni Anita Sari (Staf Finance PT Wahyu Daya Mandiri) dan Imam Suyuti (Staf Admin PT Wahyu Daya Mandiri), dimana Imam Suyuti tidak hadir atas panggilan penyidik KPK pada minggu lalu tanpa alasan. Sedangkan saksi yang tidak hadir kali ini tanpa alasan adalah Indah Electrin Hutagaol (Commercial Head Division DF dan PD PT Siemens Indonesia tahun 2014 - 2019). Hal itu seperti yang disampaikan Plt. Juru Bicara KPK, Ali Fikri

“Tony Budi Santoso, mantan Direktur Operasi dan Pemasaran PT Barata Indonesia, dikonfirmasi terkait keikutsertaan PT Barata Indonesia dalam lelang pengadaan Mesin Giling Six Roll Mill PTYPN XI tahun 2015 - 2016 dengan pengajuan penawaran harga yang jauh dibawah harga penawaran PT WDM (Wahyu Daya Mandiri),” kata Ali

Ali Fikri melanjutkan, “Yuni Anita Sari, Staf Finance PT Wahyu Daya Mandiri dikonfirmasi terkait dengan peran PT WDM sebagai rekanan PTPN XI dalam pengadaan Six Roll Mill tahun 2015 – 2016, dalam hal pembayaran yang telah diterima oleh PT WDM dari PTPN XI atas proyek Pengadaan dan Pemasangan Six Roll Mill di PG Jatiroto tahun 2015 sekaligus berbagai biaya yang dikeluarkan oleh PT WDM untuk bisa memenangkan proyek tersebut”.

“Indah Electrin Hutagaol tidak hadir dan akan dilakukan penjadwalan ulang,” pungkas Ali

Sebelumnya, penyidik KPK telah memeriksa saksi-saksi yaitu Flora Pudji Lestari selaku Kepala Divisi Akuntansi dan Keuangan PTPN XI tahun 2015 – 2016 yang saat ini menjabat Direktur Utama PT Nusantara Sebelas Medika (Dirut PT NSM) dan Aries Budianto selaku Project Manager PT Wahyu Daya Mandiri (PM PT WDM).

Namun karena Imam Suyuti tidak hadir pada pemeriksaan pekan lalu tanpa ada kabar, sehingga Imam Suyuti barulah hari ini diperiksa penyidik KPK. (Jen)

Posting Komentar

Tulias alamat email :

 
Top