0

Malang, beritakorupsi.co - Limbah plastik adalah salah probelem yang sangat sulit diurai secara alamiah, karena telah banyak menimbulkan masalah di sejumlah daerah di Indonesia. Namun saat ini, sekelompok Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Jawa Timur, berhasil mengolah limbah plastik tersebut menjadi paving block atau conblock.

Pengolahan limbah plastik itu dilakukan para mahasiswa yang sedang melakukan KKN (Kuliah Kerja Nyata) Kelompok 49 Divisi Ekonomi di Desa Kemiri, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang Jawa Timur. Kegiatan pengolahan plastik tersebut dilakukan para mahasiswa bersama dengan masyarakat dan aparat desa, Jum'at 9 Agustus 2019 malam.

"Banyaknya limbah sampah plastik yang berserkan di lingkungan Desa Kemiri ini dapat merusak ekosistem lingkungan desa. Itulah alasan utama mahasiswa KKN 49 UMM untuk mencetuskan program unggulan mengolah limbah sampah plastik menjadi sebuah inovasi paving block," ujar Arief Elfandi selaku Ketua Divisi Ekonomi KKN 49 UMM

Mahasiswa yang mengambil jurusan Fakultas Ekonomi dan Bisnis di UMM ini menambahkan, selain sebagai solusi alternatif pengurai limbah plastik, kegiatan tersebut diharapkan dapat membantu menjadi sumber tambahan pendapatan bagi masyarakat desa, serta menjadi Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Kemiri.

Di tempat yang sama, mahasiswa KKN 49 UMM Divisi Ekonomi, Adil Abdul Hakim menambahkan, untuk memproduksi 1 buah paving block, diperlukan 1 kg sampah plastik yang dicampur dengan 1 kg pasir, lalu dicampur oli bekas.

"Masak oli bekas hingga mendidih, kemudian masukkan limbah sampah plastik ke dalam tungku berisi oli panas. Kemudian, jika sudah mencair keseluruhan plastik, masukkan pasir lalu aduk hingga menyatu," ujar Adil Abdul Hakim.

Selanjutlanya, lanjut mahasiswa Fakultas Teknik Informatika UMM inni, masukkan campuran plastik dan oli bekas tersebut ke dalam cetakan paving block.

"Kami sangat senang karena bisa berbagi teknik pengolahan paving blok ini, apalagi kami juga mendapat dukungan antusias dari para Ketua RT dan Ketua RW Desa Kemiri, para perangkat desa Kemiri, pejabat TPST (Tempat Pembuangan Sampah Terakhir), DLH (Dinas Lingkungan Hidup) Kepanjen Malang, serta dosen pembimbing Ibu Ririn," papar Adil Abdul Hakim lagi.

Sementara itu, Kepala Desa Kemiri, Wijiati mengatakan, pihaknya berterimakasih kepada para mahasiswa KKN 49 UMM, karena telah memaparkan inovasi pengolahan limbah plastik dan oli bekas kepada para perangkat desa.

"Saya sangat senang dan berterima dengan adanya ide inovasi pengolahan sampah plastik menjadi paving block ini, yang mana sampah merupakan PR bagi kita semua. Dan saya berharap ke depan sampah ini bisa menjadi sampah berkah atau pun sampah rupiah yang dapat menambah penghasilan bagi masyarakat Desa Kemiri, untuk pemasaranya mungkin nanti akan di bantu oleh BUMDES," ujar Wijiati. (*)

Posting Komentar

Tulias alamat email :

 
Top